Part 16 Cemburu Tanda Cinta

14.7K 749 22
                                    

SELAMAT MEMBACA

Nimas POV

Jujur ya aku pikir akan susah melupakan mantan suami ku, tapi ternyata aku salah. Hanya dengan waktu kurang satu tahun aku sudah move on dari ayah anak-anak yang ada di syurga.

Mungkin juga karena hadir nya A Heri yang begitu cepat mengisi hatiku, sehingga aku dengan mudah melupakan mantan suamiku.

"Gimana tadi perasaan Teteh pas liat mantan suami dan istri keduanya" Tanya A Heri.

"Iya Teh, ada rasa cemburu ga?" Tanya Uus. Kami masih di rumah Uus. Sekarang kita sedang makan makan.

"Biasa aja. Cemburu itu tanda cinta. Buat apa cemburu kalau sudah tidak ada rasa lagi."

"Bener Teh. Kita mah udah punya kehidupan masing-masing. "Ujar Uus.

"Aa tadi cemburu liat Teteh dekat dia " kata A Heri.

"Aa cinta ya sama aku?"

"Kenapa masih nanya,jelas lah Aa cinta mati sama Teteh. Makanya tadi Aa cemburu. Coba kalau bukan kakak sendiri yang jadi mantan Teteh."
Kata A Heri. Lucu juga dia sedang cemburu ternyata.

"Emang kalo mantan imas orang lain, Aa mau apa?"

"Ya ga bakal di apa-apain juga. Aa kan tau, sekarang di hati Teteh cuma ada suami mu yang paling ganteng ini. "Kata A Heri menggenggam tangan lalu mencium nya.

"Ampun ah. Bisa-bisa diabetes tiap hari liat orang yang pada bucin." Kata Uus.

"Iri bilang kang Herman bos. "

"Boro-boro romantis akang kamu mah A, bawaannya ngegas mulu." Kata Uus, membuat kami tertawa.

"Sayang habis dzuhur kita berangkat," aku hanya mengangguk mengerti.

"Mau kemana?" Tanya Uus

"Dihh kepo" jawab ku . Aku paling senang jailin dia.

"Kita mau pergi honeymoon Teh. Mau ikut?" Kata  A Heri.

"Vano ikut hanimun. "  teriak Vano, dia yang dari tadi anteng lihat video di YouTube ikut bicara.

"Iya nanti sama mamah dan ayah Vano ya. Aa perginya berdua saja sama Mamah Uwa. "

"Emang kenapa cuma berdua,"

"Biar dede bayinya cepat hadir. Kan nanti Aa sama Mamah uwa mau bikin di sana biar ga ada yang ganggu," kata A Heri. Ya Ampun suamiku kenapa menjelaskan hal itu pada anak umur empat tahun.

"Ya ampun anak gua mana ngerti bang, " kata Uus

"Ngerti kok mah. Nanti mamah uwa akan punya bayi kan ,seperti mamah" jawab Vano.

"Tuh teh anaknya aja ngerti. "

"Sudah-sudah. Aa ayo anter Imas ke rumah ayah dulu, mau pamit sebelum kita pergi."

Memang rencananya hari ini kami mau kembali ke Bandung. Aku sudah lama ga ke toko.  A Heri juga harus kembali ngajar.

Tiba di rumah ayah. Ternyata banyak orang pada ngumpul di sana. Semua terlihat senang melihat kedatangan ku.

"Ya ampun pengantin baru. Kapan datang?" Kata salah satu tetangga ku.

"Semalam, ini kita mau pamit pulang.  Besok A Heri kerja,"

"Kok buru-buru ga nginep lagi."

"Banyak kerjaan soalnnya di Bandung. "

"Nanti kesini lagi pas resepsi pernikahan kita di sini."

Suami Kedua  (Turun Ranjang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang