🍒32

4.4K 236 20
                                    

🔞MATURE CONTENT🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞MATURE CONTENT🔞

"Doubt"

°°°

ANNA LIM

Aku belum bisa menelan kenyataan yang terjadi pada diriku sendiri. Bukan masalah jika aku yakin janin yang berada di perutku adalah buah cinta dari Willis, namun hari yang kuhitung mundur mengarah pada kejadian di mana aku terbangun di sebuah kamar hotel dalam keadaan telanjang.

Bukan tanpa sebab aku berpikir ke sana, jika harus kukatakan rahasia yang belum terungkap - jawabannya adalah aku selalu minum obat pencegah kehamilan sebagai kontrasepsi pengganti kondom entah itu sebelum atau jika sudah terlanjur aku akan menelan levonogestrel . Dan kejadian malam itu, aku tak berniat melakukan hubungan seks. Namun, pagi hari aku terbangun tanpa sehelai benang dan permukaan kewanitaanku penuh dengan sperma.

Otakku kemudian mengatarku berpikir pada bagaimana Willis menghapus jejak pria brengsek itu dengan sentuhannya. Aku juga tak minum pilnya di saat Willis menyembur spermanya di dalam pusat tubuhku. Kemungkinan bisa terjadi antara kedua itu, aku butuh sesuatu untuk meyakini siapa sebenarnya ayah dari bayi yang kukandung dalam perut. Sejak kejadian itu aku tak menyentuh pil pencegah kehamilan bahkan adegan di bandara pun aku tak menghisap pil seperti itu.

"Anna... kau baik-baik saja?"

Irene yang mengusap bahu membuatku tersadar dari pikiran berlebihan di otakku. "Apa kau mau mengabari Willis, Anne?" Dahiku bergerenyit, sejak kapan Irene tahu tentangku dan Willis. "Jangan kaget, aku sudah tahu tentang hubungan kalian dari Jasper." Astaga Jasper, mulutmu ternyata tak bisa menjaga rahasia pada istrimu sendiri (huuuuh... suami cepu, *skip skip yang ini jangan dibaca*)

Bibirku tak bergerak meski Irene mengajakku bicara, ponsel miliknya berdering. "Oh iya sayang, aku akan menjemputmu di lobby." Dia mendapat telepon dari Jasper, "Anne, aku akan ke bawah sebentar - Jasper belum tahu kau berada di ruangan mana, jadi aku akan membawanya ke sini." Ucapnya sambil bersiap-siap, merapikan blouse dan sling bag yang menyelempang di bahunya.

"Jack..."

Yang tersisa menungguiku di tempat ini hanya Jacob. Aku berkata lirih, ingin mencurahkan semua bola penghancur yang menghantam dinding dalam diriku. "Aku merasa semakin remuk dengan hantaman bola penghancur." Jacob menempelkan bokongnya di sisi kasur tempatku berbaring.

"Hei, harusnya kau bahagia Anne..."

"Ya, harusnya aku bahagia jika janin yang kukandung adalah buah cintaku dan Willis."

"Tapi bagaimana jika kejadian malam itulah yang membuat semua ini terjadi?" Jacob terdiam dengan lidahnya mengelu.

"Eum.. Anne..." Telapak tangannya terasa ragu menyentuh pundakku, ia menepuk pelan di sana. "Kau tak mau hubungi Willis soal ini?"

[M] Sugar Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang