🍒36

4.7K 220 51
                                    

"Coming Home"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coming Home"

°°°

ANNA LIM

"Ya ampun kau sudah berada di sini?"

Pria dengan jas abu-abu berdiri di samping pasien yang terbaring di ranjang. "Ayah masih tidur?" Jacob hanya tersenyum. Bisa-bisanya dia yang belum resmi menikah denganku berada di sini lebih dulu dari putri kandung dari Joseph Lim yang belum kunjung pulih dari sakitnya. Hari pernikahan semakin dekat, aku harap ayah segera pulih. Setidaknya dia harus mewujudkan mimpinya untuk membawa putrinya ke altar pernikahan meski sang putri mungkin tak bahagia dengan pernikahannya.

"Aku juga baru datang kok, dan yah paman Joseph masih tertidur."

Kugenggam tangannya, keriput dan suhunya lebih dingin dari biasa. Gesturnya bergerak kaku, "A...Anna..." Matanya sangat berat untuk terbuka, "A...aku akan mengantarmu ke altar." Bibirnya mencoba mengulas senyum. Aku merasa sedih, meski memoriku bersama keluarga tak banyak — aku merasa takut kehilangan ayah, dia ingin mengantarku sampai di altar pernikahan.

Entah mengapa rasanya permintaan itu menyakitkan. Bukan karena aku tak suka, tapi karena aku merasa akan ditinggalkan. "Jangan memaksakan dirimu ayah, istirahatlah sampai kau pulih." Ayah mengangguk pelan.

"Sepertinya aku tak bisa lama-lama di sini. Aku dan Jacob punya urusan." Kukecup dahi pria paruh baya yang lemah di atas kasur, "Jangan berpikir terlalu keras, aku bisa mengurus semuanya sendiri. Percayalah!"

°°°

Pernikahan semakin di depan mata. Sebentar lagi aku akan menjadi istri orang, walau bukan dengan pria pilihanku aku bersanding di altar. Bukan ayah dari janin yang tumbuh semakin mengisi ruang di dalam perutku. Dan itu lah alasan mengapa gaun pengantinku punya ukuran lebih besar dari ukuran bajuku yang biasanya.

Benar sekali, aku sedang mencoba gaun pengantin. Dan itu alasan mengapa Jacob bersamaku hari ini. Ya aku tahu, ini bukan pernikahan yang kuinginkan — tapi kukatakan sekali lagi, aku merasa ini lebih baik karena aku menikah dengan teman masa kecilku. Urusan aku bisa menjadi istri yang baik atau bahagia dengan pernikahanku, aku akan mengenyampingkan urusan itu. The Aphrodite lebih layak dari hidupku, karena keberadaanku tidak ada apa-apanya dibanding perusahaan.

Tirai terbuka dengan tubuhku yang berputar menampakkan diri pada Jacob yang menunggu seperti apa mempelai wanita dalam balutan gaun pengantinnya saat pemberkatan nanti. "Wah kau cantik sekali, Anne!" Pujian yang datang bersamaan dengan seorang pramuniaga yang membantuku berjalan turun ke tempat yang lebih rendah.

"Tuan Hong, bukankah anda terpukau dengan kecantikan mempelai wanitamu?"

"Yah... aku tak percaya kalau sekarang rusa liar pembuat onar menjadi wanita cantik." Dia tersenyum meledek, lenganku menyenggol pinggangnya.

[M] Sugar Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang