Prolog

383 20 3
                                    

Aku terbangun dari tidur ku, ketika cahaya matahari pelahan menyinari ruangan yang kutempati. Aku bangkit dan mengubah posisi ku, yang awalnya tidur menjadi duduk.

Perlahan aku kembali memejamkan mataku lalu membukanya kembali mencoba menyesuaikan cahaya yang memenuhi ruangan yang ku tempati. Sudah lama rasanya aku tidak menikmati cahaya matahari pagi.

Perlahan ku turunkan kaki jenjang ku dan mulai berjalan menuju tempat pemandian. Yah, sebenarnya hanya ruangan yang berisi bak mandi besar, ruang pemandian nya pun tidak jauh dari ruang tidur ku.

Perlahan aku melepas hanfu hitam yang kugunakan tadi, sehingga sekarang aku tidak menggunakan sehelai benang pun ditubuh putih nan mulus ini. Entah, apa yang dilakukan pemilik tubuh ini sebelumnya sehingga ia bisa memiliki tubuh yang cukup cantik dan mulus untuk seorang pria.

Setelah hanfu yang kugunakan terlepas dari tubuh ku, aku mulai memasukan kedua kaki jenjang ku secara bergantian. Air di bak mandi mulai berjatuhan, karena bertambahnya volume air yang disebabkan oleh tubuh ku yang sudah berada sepenuhnya di dalam bak mandi.

Rasanya sangat menyegarkan, ketika air dingin di bak mandi tersebut membasahi seluruh tubuh ku yang terbilang ramping. Apa ini mimpi?, Jika iya maka aku ingin segera bangun dan menerima kenyataan bahwa aku sudah menjadi roh.

Setelah dipikir-pikir, ternyata ini bukan mimpi.

Ada beberapa alasan mengapa aku kembali melihat dunia. Namun, yang terpenting adalah tujuan kenapa aku diijinkan melihat dunia kembali.

Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, hanya saja mampu kah diriku membuktikan diri dan mampu kah diriku untuk tidak terlena dalam dunia yang pernah kutinggalkan?. Akankah aku bisa mencapai tujuan ku dan meninggalkan dunia dengan damai?. Akankah aku bisa memutus rantai yang mengikat ku dengan duniawi?.

Jika kalian bertanya pada ku apa jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di benak ku maka aku pun tidak tau jawabannya. Oleh karena itu aku berada disini berjuang untuk mencari jawabannya dan mengakhiri opini yang mengikat roh ku.

Segera ku selesaikan acara berendam di pemandian. Perlahan aku bangkit dari posisi ku yang sedang duduk di dalam bak mandi. Air mulai menetes saat aku memutuskan untuk keluar dari bak mandi, aroma manis nan segar menguar menggelitik idra penciumanku. Bau nya seperti buah mangga, sangat manis dan segar.

Kuambil pakaian baru yang sudah kuletakkan tidak jauh dari bak mandi dan mulai memakai nya. Hanfu hitam sangat kontras dengan warna kulit ku yang putih pucat. Setelah pakaian hanfu ku tertata rapi, aku segera keluar dari ruang pemandian menuju cermin besar yang letak nya tidak jauh dari tempat tidur ku.

Aku mulai menyisir rambut hitam panjang sepinggang dengan perlahan Sambil melihat pantulan diri ku dicermin, kemudian mengikat setengah rambutku. Poni sebahu yang menghiasi wajah, kubiarkan tergerai membingkai wajah putih pucat dengan netra mata biru kelam yang jernih. Wajah yang begitu menawan dan bibir tipis berwarna merah merekah melengkapi penampilan ku. Tubuh yang ramping serta tinggi membuat tubuh ini begitu indah bagi siapapun yang memandang. Cantik, hanya itu satu kata yang mampu ku gambarkan untuk pemilik tubuh ini sebelumnya. Tapi sekarang pemilik nya adalah aku.

Aku kembali. Dengan tubuh baru, wajah yang tidak asing bagi ku, serta identitas baru. Tidak akan ku biarkan opini dunia mengikat ku.

Tapi takdir siapa yang tau?, akan bagaimana cerita ini berakhir.

TBC
Bukan penyakit :v

Yuan Xing

ZAYLotus

Goodbye Dear Emperor [Orific]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang