Chap 9 : the unfolding of the puzzle

43 9 0
                                    

Aku berjalan mengelilingi istana yinchen. Hari sudah semakin gelap, namun aku belum menemukan sesuatu yang janggal di sekitar istana yichen. Akhirnya aku memutus kan untuk masuk kedalam istana dan mengecek kamar lama ku. Saat aku ingin membuka pintu kamar ku yang lama, suara seseorang langsung membuat ku berhenti.


"Ji Weixie" gumam ku ketika melihat sosok nya yang mendekat kearah ku.


"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ji Weixie dengan tatapan tajam nya.


"Aku ingin melihat kamar Bai Lian" ucap ku dengan tenang dan langsung menjulurkan tangan ku membuka pintu kamar Bai Lian-kamar lama ku-. Sebuah benda dingin langsung menyentuh permukaan leherku sehingga mau tak mau aku harus mendongak. 


Aku melirik kearah samping dan mendapati wajah Ji Weixie yang memberikan seringai nya padaku, dan menempelkan ujung pedang nya di leherku.


"Aku pikir kau sudah mati, karena aku menikahi sepupu mu"


'Deg'


Suara itu, sangat familiar di indra pendengaran ku. Sosok wanita mengenakan hanfu merah berdiri tepat di belakang Ji Weixie. Aku membulatkan mataku ketika melihat sosok nya mendekat.


"Shen Xurong" gumam ku pelan.


"Apa kau melupakan ku?" ucap Shen Xurong disertai senyuman licik nya.


Ingatan pemilik sebelumnya menghantam kepala ku. Sekilas ingatan mengenai pernyataan cinta Liu Miren langsung terputar di kepala ku. Aku melihat Liu Miren yang begitu tulus menyatakan cintanya, namun sayang nya di tolak dengan kasar oleh Shen Xurong.


"Kenapa?" tanya Miren pada Shen Xurong.


"Kau hanya sepupu kaisar Ju Long, namun Ju Long adalah seorang penguasa. Apa yang kelak putra ku dapat kan jika aku menikahi mu hah?" Ucap Shen Xurong dengan kasar dan menepis tangan Miren yang memegang kedua tangan nya.


"Aku..aku...a-" ucap Miren kehabisan kata-kata. Dadanya begitu sesak karena perkataan Shen Xurong yang begitu menyakiti nya.


"Cukup, aku tidak ingin masa depan putra kelak menjadi pelayan setia Liu Ju Long" ucap Shen Xurong kemudian melenggang pergi begitu saja, meninggalkan Liu Miren yang terlihat begitu terkejut dengan ucapanya. Liu Miren meratapi kepergian Shen Xurong, dia langsung tertawa lirih, dan dengan segera mengusap air mata nya. Kesedihan Liu Miren membawa nya berlari menuju kuda yang berada di dekat halaman istana rongyao. Dengan cepat Liu Miren membawa kuda tersebut berlari meninggalkan area istana.

Liu Hongli yang melihat adik nya pergi menunggangi kuda, tanpa meminta ijin dari nya, membuat hati nya tidak tenang. Dengan segera ia menyusul adik nya. Pemikiran buruk langsung menyapa Liu Hongli yang melihat adik nya menuju bukit si de.

Sesampai nya di tebing Liu Miren langsung turun dari kudanya, dan berlari secepat mungkin menuju tebing bukit si de. Liu Miren menatap tebing bukit si de untuk beberapa saat.


"Miren!" teriak Liu Hongli melihat adik nya berada di pinggir bukit si de.


Goodbye Dear Emperor [Orific]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang