Chap 11 : decision

44 9 0
                                    


"Apa maksud mu?!" teriak Shen Xurong menggema memenuhi balai fating.


Aku terkekeh mendengar nya berteriak. Kemudian aku menghela nafas ku.


"Tenang lah aku hanya bercanda" ucap ku dengan kekehan yang masih terdengar.


"Apa ini lucu bagi mu?!" teriak Ji Weixie, membuat suasana di balai fating semakin mencekam.


"Tidak, tapi menertawakan kepercayaan dirimu yang begitu tinggi sekarang akan jatuh itu seseuatu yang lucu menurutku" ucap ku dengan sarkastis.


"Kau-..." ucap Ji Weixie terpenggal karena aku lebih dulu menimpali nya.


"Ji Weixie, apa yang kau lakukan di istana yunchen saat perayaan penobatan kaisar? " tanya ku membuat Ji Weixie bungkam.


"Shen Xurong, kemana kau saat perayaan penobatan calon suami mu?" tanya ku lagi. Membuat mereka terpojok.


"Aku...aku...sedang tidak enak badan" ucap Shen Xurong dengan nada yang sedikit bergetar.


"Oh ya?" tanya ku memojokan Shen Xurong.


"Dia berbohong" ucap Quanwei yang sedari tadi menyimak sambil makan dimsum yang masih hangat.


"Kaisar saya meminta ijin untuk berbicara" Ucap Quanwei dengan hormat.


"Ijin diberikan" ucap kaisar denga berwibawa.


"Saat itu saya ingin pergi keistana rongyao dan ketika saya menuju istana rongyao, saya berpapasan dengan permaisuri Shen Xurong, saat itu dia terlihat baik-baik saja dan tidak terlihat sedang sakit, saya terus memperhatikannya dan dia berjalan menuju halaman belakang istana jinzi yang berhubungan langsung dengan istana yinchen, hanya saja di batasi oleh sungai lianhua jia" ucap Quanwei menjelaskan panjang lebar.


"Apa anda ingin mengelak permaisuri?" tanya ku memojokkan Shen Xurong. Setika ia bungkam kehabisan kata-kata untuk mengelak.


"Lalu bagaimana dengan anda pangeran Ji Weixie?" tanya ku lagi pada Ji Weixie.


"Saya datang keistana yinchen karena diminta oleh Shen Xurong" ucap Ji Weixie melimpahkan semua dosa nya ke Shen Xurong. 


"Kau!" ucap Shen Xurong dengan marah sambil menunjuk kearah Ji Weixie.


"Astaga, aku mulai menyukai drama kalian" ucap ku sambil bertepuk tangan.


"Jadi apa yang kau lihat?" tanya kaisar padaku.


"Istri mu yang setia ini membuat ku putus asa dan memutuskan untuk bunuh diri dan istri mu ini bermain api dengan sepupu mu, selain itu istri serta sepupu mu ini telah membunuh Bai Lian dengan cara mencekik lehernya" ucap ku dengan santai.

Goodbye Dear Emperor [Orific]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang