Chap 10 : witness

36 9 0
                                    


"Bai Lian" suara seseorang yang terdengar familiar. Membuatku membuka mata kembali, dan mencoba melepaskan ikatan tali yang masih mengikat tangan ku. 


Akhirnya ikatan tersebut terlepas, aku langsung membuka ikatan yang mengikat kaki ku ketika ikatan tangan ku berhasil ku lepaskan. Dengan sisa tenaga yang ku miliki aku langsung berenang keatas.


"Tolong!" teriak ku berusaha berenang ke permukaan air. Aku mengangkat tangan ku dan melambaikanya berharap ada orang melihat tangan ku.


Kaisar yang sedari tadi panik, berteriak sekali lagi.


"Bai Lian!" Teriak kaisar dengan lantang.


Aku yang mendengar nama ku dipanggil oleh seseorang, berusaha bertahan dengan posisi ku.


"Disini!" Teriak ku cukup lantang.


Kaisar yang mendengar teriakan ku langsung mengalihkan atensi nya kearah danau, kaisar membulatkan matanya melihat tangan yang begitu familiar mucul dari permukaan air. Dengan segera kaisar berlari menuju danau dan berenang secepat yang ia bisa. Dia tidak peduli dengan air sedingin es yang menerpa kulit nya.

Akhirnya sebuah tangan memeluk pinggang ku, dan membawa ku berenang menuju daratan. Ketika kaki nya sudah hampir sampai di daratan, kaisar menggendong ku ala bridal style dan membawaku menjauh dari air. 


"Apa yang terjadi?" tanya kaisar menaikan tubuh ku keatas kuda. Setelah ia aku naik, dia kemudian menyusulku naik. Dengan segera ia membawa tubuh ku yang sudah pucat ke istana.


"Ji Weixie dan Shen Xurong ingin membunuh ku" ucap ku sambil menggigil kedinginan.


"Apa maksudmu?" tanya kaisar sedikit bingung.


"Kau menganggap ku sebagai siapa?" tanya ku padanya karena tadi dia memangilku dengan nama Bai Lian, bukannya Liu Miren.


"Aku tau kau Bai Lian" ucap nya sambil memacu kuda yang kami tunggangi.


"Bagaimana bisa?" tanya ku bingung.


"Aku bisa melihat arwah dan aku melihat arwah mu masuk ke tubuh Liu Miren yang seharusnya sudah mati" ucap kaisar menjelaskan.


"Kenapa kau tidak membenci ku?, Bukankah aku adalah anak haram dari ayah mu?" tanya ku dengan mata yang berkaca-kaca.


"Karena aku mencintai mu" ucap kaisar yang membuat ku membulatkan mata dengan sempurna.


"Maaf, mungkin memang tidak seharus nya aku mencintai adik ku sendiri" ucap kaisar lagi membuat ku terkejut.


"Sejak kapan?" ucap ku pelan, sambil meremat hanfu ku yang basah.


"Sejak kau datang ke istana, hanya saja aku salah mengartikannya, aku pikir diriku ini membenci mu, tapi ternyata setelah kau dinyatakan meninggal dan digantung oleh Liu Hongli di tengah kota xue he ...," kaisar menjeda kalimat nya sejenak dan menghela nafas.

Goodbye Dear Emperor [Orific]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang