"Sarada bangun".boruto terus saja menepuk pipi sarada tapi gadis itu tak kunjung membuka matanya membuat boruto semakin geram karena hari sudah semakin malam
Ia berdiri untuk membangun kan gadis itu tapi kedua kaki justru tersandung oleh kaki sarada membuat tubuh nya terjatuh dan menimpa tubuh Sarada yang masih tertidur pulas.
Wajah nya kian memerah saat tubuhnya secara tidak sengaja menyatu dengan gadis itu, ia berusaha berdiri namun gadis itu justru mengalungkan tangan nya dileher lalu memeluknya hingga tubuh boruto semakin menempel dengan tubuh sarada.
Dag dig dug ning serr ya serperti itulah irama jantung boruto saat ini, wajah nya memerah karena ini baru pertama kalinya tubuhnya sangat menyatu dengan gadis itu tapi boruto tidak ingin mengambil kesempatan didalam kesempitan karena jika paman sasuke atau naka tau pasti mereka akan menggantung kepalanya dipohon toge.
Dengan pelan boruto melepaskan pelukan sarada, ia menjauhkan sedikit tubuh nya dari gadis itu tapi nampaknya sang gadis merasakan apa yang tadi ia lakukan.
Gadis itu terlihat sedang mengucek matanya, dia mengerjapkan matanya berulang kali. Matanya sudah terbuka lebar tapi sepertinya gadis itu masih mencerna apa yang sedang terjadi setelah mengetahuinya sang gadis justru langsung terbangun membuat boruto sangat terkejut, bahkan ia tidak sempat menghindar hingga dahi mereka bertabrakan dengan begitu keras.
"Kyaaaa apa yang sedang kau lakukan dikamarku bodoh!".teriak sarada histeris sembari melemparkan beberapa bantal kepada boruto lalu memukulnya dengan membabi buta sedangkan boruto hanya bisa pasrah dengan keadaan baginya ini sangat menyenangkan karena lemparan itu rasanya tidak terlalu keras membuat nya ingin merasakan nya lagi
"Terus aja lempar gpp kok".ucap boruto dengan senyum manisnya membuat sarada keheranan sendiri, bukan nya protes tapi pemuda tampan itu justru terlihat seperti sedang menikmati pijatan gratisnya
"Cih sedang apa kau disini!".ucap sarada sedikit ngegas karena boruto sudah berani masuk kedalam kamar seorang gadis tanpa permisi
"Karena kita akan dinner".jawab boruto dengan enteng lalu ia menghempaskan tubuhnya dikasur dengan kedua tangan yang dijadikan sebagai bantal
Sarada menghela nafasnya berat, jika dipikir-pikir lebih detail lagi. Ia sedikit kasihan kepada boruto karena sudah menunggunya lama ya jadi sebagai tanda maaf,mau tidak mau sarada harus dinner berdua dengan nya.
Sarada berdiri lalu segera membukakan pintu untuk boruto sedangkan pemuda tampan itu mengangkat alisnya karena masih tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh gadis yang dicintainya itu.
"Keluarlah, aku ingin mandi dulu".ucap sarada mempersilahkan sembari menyungging senyum paksa membuat kedua pipinya terasa ingin copot karena mendapatkan tekanan sedangkan boruto tersenyum penuh keceriaan layaknya anak kecil yang diperbolehkan menaiki odong-odong
"Nah, itu yang dari tadi aku tunggu!".seru boruto dengan girang, ia melompat dari tas kasur hingga ke bawah lantai membuat ruangan itu sedikit bergetar karena hentakan kaki yang mengguncangnya layaknya gempa bumi didalam perut
"Kalau begitu tunggu apalagi? Ayo keluar! Atau mau ku seret saja?".tawar sarada yabg tetap mempertahankan senyum paksa nya membuat boruto bergedik ngeri saat membayangkan bahwa gadis itu jelmaan dari makhluk tak kasat mata
"Memangnya kau tidak ingin ku mandikan eh?".goda boruto sembari menaik turunkan alisnya, ia mendekati sarada lalu berputar disekeliling tubuhnya dengan menyentuh kedua pundaknya secara bergantian membuat sarada pusing karena ia seperti melihat komedi putar yang mampu membuat perutnya bergejolak mual layaknya orang bertubuh ganda
"Bagaimana jika aku mendorongmu ke neraka saja?".tawar Sarada yang memperjelas senyum paksa nya membuat boruto bergedik ngeri kembali saat mendengar ucapan Sarada yang ingin memanggang dirinya di api yangvtidak bisa padam itu
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Love ( Hiatus )
Romanceseorang gadis yg merasakan bagaimana rasa sakitnya ketika keluarga kecilnya hancur berantakan, melihat ayahnya bercinta dengan wanita lain, membuat kembarannya mati mengenaskan.orang yg sangat ia hormati tapi ternyata menggores luka dihatinya, Bagi...