Hi Sayang.. Apa kabar? Baik kan disana? Pasti kamu udah bahagia ya sekarang.
Keyra aku minta maaf. Maaf karna kata itu belum pernah kamu dengar langsung dari aku. Aku gak berharap kamu mau maafin aku, aku hanya berharap kamu mau nerima aku lagi saat kita sudah bersama-sama disana nanti.
Anak kita.. Avello sudah besar, dia akan menikah sebentar lagi. Tapi sepertinya aku gak bisa datang ke pernikahan nya sayang. Kita lihat sama-sama aja ya Key disana.
Keyra..
Rasa ini masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah. Aku sayang kamu dan akan tetap begitu sampai hembusan nafas terakhir aku.Tertanda
Bagas.***
"Aduh sayang udah ya cup cup cup.. Anak Ayah pinter ya berhenti yuk nangis nya.. Tuh liat Bunda liatin kamu." ucap Bagas dengan Avello yang berada di gendongannya sembari menunjuk figura besar yang terpampang di dinding kamarnya.
Seolah-olah sang Bunda juga menyuruh nya berhenti menangis. Ia pun langsung berhenti menangis dan menendang-nendangkan kaki nya kearah foto Keyra.
Bagas pun mendekat kesana dan seperti biasa, Avello selalu menggerak-gerakan tangannya yang kecil ke foto tersebut.
Bagas tersenyum.
"Kenapa? Kangen Bunda ya? Bunda cantik kan nak?." kata Bagas yang langsung saja mendapatkan senyuman lucu khas bayi dari Avello."Jam 10 Ayah harus kerja sayang. Nanti kamu sama Nena dulu ya?." tanya bagas yang hanya mendapatkan tatapan polos dari Avello.
***
Dalam perjalanan pulang turun hujan yang sangat lebat, petir dan angin yang kencang pun ikut menyertai.
Dalam mobil, hanya kesunyian dan keheningan yang menemani Bagas. Bagas pun menepi sebentar. Daerah itu dekat dengan tempat pemakaman Keyra.
"Kamu pengen aku tengokin ya sayang?." tanya Bagas sendiri sembari memandangi foto kecil dirinya dan Keyra yang tergantung di kaca mobil.
Tanpa payung. Bagas berjalan ke tempat tinggal baru istrinya dengan badan yang basah kuyup. Rasa dingin yang menyelimuti nya tidak Bagas hiraukan. Yang hanya ia pikirkan sekarang adalah melihat Keyra-nya saja.
Sesampainya disana, Bagas tersenyum melihat batu nisan yang bertuliskan nama Keyra. Air mata pun turun. Bagas berlutut sembari mengusap-usap nama Keyra disana.
"Hai sayang, aku disini, aku temenin kamu sampai hujan reda ya, biar kamu gak sendirian."
***
Itu cuplikan pas Bagas udah kehilangan Keyra ya pas Avello masih bayi...
Maaf lama bgt wkwk 2th baru up nih extra part wkwk..
Vote dan komen jngn lupa ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying With A Lecturer (END)
RomanceNikah mendadak dengan dosen?. *** (Cerita dengan bahasa yang super duper Ringan.) #KeyraAndBagasStory's [Typo bertebaran.] Started : 11/08/2018 Finished : 19/10/2019