20 ‖ PLAN

42.2K 2.2K 231
                                    

"Kak, kesana dulu yuk. Key mau liat itu..." tunjuknya kearah pedagang yang menjual arum manis.

Bagas menoleh dan mengikuti arah tunjuk Keyra kearah sampingnya.

"Kamu mau itu?." tanya Bagas pelan.

Keyra mengangguk antusias lalu berseru...

"MAU."

Bagas menghela nafas sebentar lalu berjalan menghampiri pedagang arum manis itu.

"Kak, belinya yang warna pink ya." ucap Keyra memohon.

Bagas pun mengangguk mengiyakan permintaan Keyra.

"Kamu duduk dulu disitu, nanti Kakak gak bakalan lama kok." ucap Bagas sembari menunjuk kearah bangku yang ada di bawah pohon besar.

***

'PRANG'
'PRANG'
'PRANG'

"Agatha, tenang." ucap Lea-- Mamanya-- sembari memeluk Agatha dari belakang.

Agatha menatap Lea dengan tajam, jari telunjuknya sudah mengacung sempurna tepat dihadapan wajah Lea.

"Agatha pengen Bagas." ucap Agatha lirih.

"Iya, kamu bakalan dapetin Bagas lagi. Tenang Nak."

Agatha terisak, tangannya yang hendak mengambil vas bunga di sampingnya langsung terhenti kala tangan Lea yang sudah lebih dulu mencegahnya.

"Bantu Agatha buat dapetin Bagas lagi Ma. Agatha cuman pengen Bagas."

***

"Kak Bagas." panggil Keyra sembari mendongakan kepalanya menatap Bagas yang jauh lebih tinggi darinya itu.

"Hm, ada apa?." tanya Bagas pelan.

"Kalo Key nanti abis ngelahirin dedeknya. Kak Bagas harus ngejagain dedeknya baik-baik ya."

Bagas menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Keyra.

"Apa maksud kamu?." tanya Bagas dingin.

Keyra menggelengkan kepalanya pelan.

"Nggak, Key cuman pengen bilang gitu aja ke Kak Bagas." ujar Keyra lalu melanjutkan langkahnya.

"Tapi..."

"Kenapa Kak?."

"Kenapa kamu bilang kayak gitu sama Aku?." tanya Bagas lagi.

"Keyra cuman pengen aja Kak." balas Keyra dengan jawaban yang sama.

Bagas melirik sekilas kearah Keyra. Hatinya benar-benar teduh melihat pemandangan ini.

"Key." panggil Bagas tanpa mengalihkan tatapan nya dari wajah Keyra.

"Iya."

"Saya juga pengen bilang sesuatu sama Kamu." tutur Bagas sembari membalas genggaman tangan Keyra.

"Bilang apa?."

"Kalo suatu saat nanti saya buat kesalahan yang sangat besar sama Kamu. Kamu mau kan tetep maafin Saya?." tanya Bagas sembari menatap Keyra penuh harap.

Keyra mengernyitkan keningnya bingung. Bukan, bukan perkataan Bagas yang membuatnya bingung. Tapi... makna dari ucapan Bagas yang terselip diantara kata-perkatanya.

"Kamu mau kan?." ulang Bagas, membuyarkan lamunan Keyra tentang dirinya.

Dengan ragu, Keyra pun mengangguk pelan.

***

Agatha menatap pantulan dirinya di cermin.

Kacau.

Dirinya sangat kacau kali ini.

"Agatha." panggil Lea yang berada di ambang pintu masuk kamarnya.

Agatha menoleh sebentar.

"Kenapa?." tanya Agatha pelan.

"Mama punya ide sayang." ucap Lea antusias sembari menghampiri keberadaan putrinya.

Agatha terdiam. Pandangannya kosong. Wajah nya memucat.

"Kita jebak Bagas."

***

Vote dan komennya ngelebihin part kemarin, gue up lagi (>_<)

Marrying With A Lecturer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang