Bagas pov.
Setelah acara resepsi kelar, gue ama bini gue-- Keyra langsung memasuki kamar hotel yang udah gue booking sebelumnya.
"Sir, Key takut Mama nyariin Keyra nanti." kata si Keyra pelan.
Astaga !!! gue lupa. Gue lupa kalo gue belum minta restu ama orang tua si Keyra ini. Gue gak boleh keliatan bingung. Pokoknya gue harus tetap bersikap tenang di hadapan si Keyra.
"Besok kita ketemu orang tua Kamu." jawab gue tenang sembari melepaskan jas dan kemeja yang masih melekat di badan gue.
"Sir, kalo mau ganti baju di kamar mandi Kan bisa. Kenapa mesti disini sih?." kata si Keyra risih.
Gue pun tersenyum miring lalu mendekat kearah si Keyra yang lagi duduk di pinggiran ranjang.
"Kenapa? kamu takut?." bisik gue tepat di telinganya. Gue rasa sekarang tubuh dia udah menegang, terbukti dari cara duduknya yang gak bisa diem.
"Si-- Sir, Key takut." cicitnya ketakutan. Refleks gue pun langsung tertawa kencang.
"Hahahahha. Kamu lucu banget sih, emangnya kamu takut apa?." tanya gue masih disertai kekehan akibat ucapan si Keyra tadi.
"Key takut sama Sir, Sir kan galak." jawabnya ketus.
Gue pun langsung menjatuhkan diri gue di ranjang, tepatnya di samping si Keyra.
"Sir, kok malah tiduran sih? mana gak pake baju lagi. Nanti masuk angin loh."
"Kata siapa saya galak?." tanya gue yang membuat si Keyra jadi gelagapan.
"Kok diem sih?."
"Kar-- Karna Sir itu banyak peraturannya kalo ngajar di kampus." jawabnya gugup.
"Saya ngelakuin itu, supaya mahasiswa didik saya bisa menghargai suatu hal." ucap gue sembari menatap langit-langit kamar.
"Sir, Key mau Sir ngejelasin apa yang udah terjadi hari ini. Kenapa Sir tiba-tiba harus nikahin Keyra?." kata si Keyra pelan sambil menudukan kepalanya.
"Saya bakal jelasin semuanya ke kamu, tapi ada satu syarat." kata gue yang bikin kening si Keyra mengernyit.
"Syaratnya kamu gak boleh manggil saya 'Sir' selain di kampus. Lagian kan umur saya juga baru 28th."
"Iya, Keyra gak bakalan manggil 'Sir' lagi selain di Kampus, tapi Keyra jadinya Manggil apa Ke Sir Bagas?." tanya si Keyra sambil natep gue.
"Hmm... panggil bae aja deh, kalo nggak... Sugar juga boleh... Ahh iyaa, Honey juga cocok kok." kata gue bercanda.
"Sir yang bener ihhh." rengeknya.
"Oke-oke, kamu boleh panggil saya Kakak kok, lagian kan kita cuman beda 10th, Adik saya aja umurnya dibawah kamu." kata gue yang diangguki si Keyra.
"Cepet jelasin Kak Bagasss." rengek si Keyra manja.
Flashback on :
'BRAKK'
"Astaga, bang lo kenapa sih lari-larian kek gitu." kata si Naufal risih.
"Diem lu, sekarang Mama dimana cepetan?." kata gue gak sabaran.
"Mama masih di kamar kok, daritadi dia gak berenti-berenti nangisnya." jawab si Naufal sambil menuangkan air kedalam gelas.
Tanpa basa-basi lagi, gue pun langsung menghampiri nyokap gue yang masih nangis-nangis di Kamar hotel.
"Ma..." panggil gue pelan. Nyokap pun langsung menengadahkan wajahnya menatap gue. Tapi gak lama kemudian, nyokap langsung membuang mukanya kearah samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying With A Lecturer (END)
Storie d'amoreNikah mendadak dengan dosen?. *** (Cerita dengan bahasa yang super duper Ringan.) #KeyraAndBagasStory's [Typo bertebaran.] Started : 11/08/2018 Finished : 19/10/2019