Happy reading!!●●●
"Maura gak mau pindah Bu" rengek Maura
Fitri bingung harus berbuat apa, lalu bagaimana dengan suaminya
"Cuma sebentar kok Ra, nanti kita bisa balik lagi ke sini" jelas Fitri
"Iya sebentar, tapi Maura gak mau kenalan lagi sama temen baru"
"Lagian, kenapa sih harus pindah?" tanya nya, "Maura sama Kak Eyon aja disini" lanjutnya
"Ayolah Ra, kasian Ayah kamu masa dirumah itu sendirian?"
"Kak Eyon juga nanti bakal ikut kita" lanjutnya
Mau seberapa keras Maura menolak, tetap keputusan Ayahnya lah yang menang. Mau tidak mau, Maura harus pindah rumah dan pastinya pindah sekolah juga
●●●
Senja hari ini nampak redup, tidak secerah biasanya. dan sepertinya senja pun tau, keadaan hati seorang gadis yang kini tengah duduk di balkon
Maura tidak munafik, Davian berhasil meluluhkan hatinya. Ia tidak yakin kalau harus berjauhan dengan Davian
"Kok aku melow ya, gimana bilangnya sama Davian?" Maura bingung sendiri
Ting!
-Davian
Sibuk gak?-Maura
Gak, knpa?-Davian
Gue otw!Read!
"Mau ngapain coba?"
Maura buru-buru masuk kedalam kamarnya, ia mengganti pakaiannya, takutnya Davian mau ajak dia jalan
Maura duduk didepan kaca rias, "bilang sama Davian sekarang aja kali ya?" tanya pada dirinya
"Eh besok aja deh, lagian perginya lusa" lanjutnya
Titt...Tit...
Maura tau suara klakson siapa didepan rumahnya, ia mengintip dari celah jendela ternyata benar itu Davian
Ia buru-buru keluar kamar dan turun ke bawah untuk menemui Davian
Maura menghampiri ibu nya terlebih dahulu, ia pamit akan pergi bersama Davian, "Hati-hati Ra, salamnya buat Davian" ucap Fitri
"Oke Bu, Assalamualaikum"
Fitri ingat sesuatu, "Ra, jangan lupa bicarain soal ini sama Davian juga ya?"
Maura hanya mengangguk sebagai jawaban
●●●
Sore ini Davian dengan motor ninjanya, ia mengajak Maura jalan keluar
"Kita mau kemana?" tanya Maura
"Hah?! apaan gue gak denger"
"Mau kemana?!"
"Ngapain lo nanyain Kak Hellena?"
Emang ya, orang-orang kalau udah diatas motor mendadak gangguan telinga
Maura mengabaikan jawaban Davian, ia memilih diam saja dan mengikuti mau dibawa dirinya oleh Davian
Motor Davian berhenti didepan toko ice cream, mood Maura kembali baik. Ia buru-buru turun dari motor
Saking senangnya dibawa ke toko ice cream, Maura melupakan sesuatu
"Heh!! Raa?!" panggil Davian
Yang dipanggil menoleh, "Kenapa?"
Davian menunjuk ke arah kepala, Maura yang tersadar malah cengengesan. Niat Maura akan melepas helmnya, malah ditarik oleh Davian
Davian membantu Maura melepaskan helmnya, "lain kali jangan ceroboh, ice cream nya ada ditoko dia gak bakalan pergi"
Seketika Maura ingat, dirinya akan pergi lusa nanti, bukan pergi yang sebentar kalau harus pindah rumah dan sekolah
"Sana masuk" ucap Davian mengacak rambut Maura
"Aku kesini bareng kamu, masuknya bareng kamu juga" jelas Maura
Tanpa lama-lama, Davian menggenggam tangan Maura, ia menuntun tangannya sampai didalam toko
●●●
Kini keduanya sedang duduk dibangku taman, Maura yang asik dengan ice cream nyaa sedangkan Davian yang fokus dengan hp nya
Ting!
-Kaesang
Dimana Dav?
Futsal lagi gak nih?-Davian
Lagi diluar
Oke, jam 7-Kaesang
SippRead!
Davian melirik ke arah Maura, ia tidak habis pikir bisa bisanya dia melibatkan gadis polos ini kedalam kehidupannya
"Jam 7 nanti gue jemput lo" ucap Davian
Maura yang sedang fokus memakan ice cream, tiba tiba tersedak, "mau ngapain lagi?"
"Biasa"
Maura melotot, apa yang dimaksud Davian
"Biasa apanya?" tanya nya bingung
"Gak tau kebiasaan pacar sendiri, lo belum lolos jadi pacar gue"
"Kebiasaan kamu kan kebo, terus sering bolos pelajaran, sering kesiangan" jelas Maura
"Fut.sal sa.yang" ucap Davian greget
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
My ICE [ ON GOING ]
Teen FictionKehilangan sosok ibu dalam hidupnya cukup membuat Davian terpuruk. Jika kalian bertanya, apa titik terlemah Davian? Jawabannya "Ibu" Tidak pandai bersosialisasi dan tidak mudah percaya kepada orang, membuat Maura menjadi orang yang pendiam dan pema...