MI. 8 [ Rumah Sakit ]

98 8 0
                                    

🎵Bunda - Melly Goeslaw🎵

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tengang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Tangisan nakal dadi bibirku
Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci
Telah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu' kan selalu ada di dalam hatiku

•••

Sepeninggalan dari rumah Maura, Davian tidak fokus pada jalan. Ia kembali teringat kepada bundanya

"flashback on"

"Vian hati-hati main sepedanya, jangan kejauhan disini aja" teriak Nilam

"Iya bunda Vian gak bakalan jauh-jauh kok"

"Bunda ambil dulu minum ya"

"Iya bund- aaaaaaa" Davian terjatuh

Belum sempat Nilam sampai ke dalam, "yaampun Vian, apanya yang sakit sayang, sini-sini bunda obatin dulu, lain kali hati-hati"

"flashback off"

"Mas.. awas!!!" teriak seorang laki-laki

Brukķ!!!

•••

Tit...tit...tit...

Suara dari alat rumah sakit begitu jelas terdengar, nuansa putih, di dalam ruangan seorang cowo sedang tertidur

"Terima kasih sus" ucap Maura

Maura menatap cowo yang sedang tertidur di atas bed

"Kenapa kamu sampe gini Dav, apa ini gara-gara kamu abis pulang dari rumah aku?"

Maura terus saja bertanya pada Davian yang jelas-jelas Davian tidak mendengarnya karena keadaan Davian belum stabil

***

Sepi, tidak ada siapa-siapa sampai...

"Vian?!"

Davian menoleh ke arah suara

"Bunda" gumam Davian, "Vian rindu bunda"

Davian berlari, ia ingin memeluk bundanya walau hanya sebentar, tapi yang Davian lihat bundanya malah pergi menjauh darinya

Davian terus berlari mengejar bundanya, tapi bundanya sudah tak terlihat karena cahaya yang begitu mengarah padanya

***

Nilam pergi meninggalkan Davian sendiri, begitu juga bersamaan dengan bangunnya Davian

"Bunda?!!!" Davian terbangun, ia mendapatkan Maura sedang tertidur disampingnya

"Lo cantik juga" gumam Davian

Davian berniat mengelus pucuk kepala Maura, niatnya dibatalkan oleh seseorang yang masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintu dulu

"Bang Ikal?" Ternyata abangnya

"Udah sadar bro, syukur deh" tatapan Haikal tertuju pada seorang gadis yang sedang tertidur lelap disamping Davian

Haikal beralih menatap Davian, "cewe lo?"

Davian menggelengkan kepala, "bukan anjir"

Haikal malah memberi dua jempol kepada Davian, apa maksud Haikal ini?

•••

Sudah dua hari Davian dirawat di rumah sakit, dan Maura masih setia menunggunya karena ia merasa bersalah kepada Davian. Davian seperti ini karena sepulang dari rumahnya

"Satu suap lagi ya, abis ini kamu minum obat" perintah Maura

Davian hanya menganggukan kepala, entah kenapa dia benar-benar merasa hangat saat berada di dekat Maura

"Assalamualaikum..."

Maura dan Davian melihat ke arah pintu, disana sudah ada Fitri bersama Yanto

"Walaikumsalam..." Maura dan Davian bersamaan

"Ibu" panggil Maura

Fitri tersrnyum, "bagaimana keadaan Vian?"

Davian kembali dibuat kaget, Fitri persis sekali seperti bundanya ia penuh kehangatan, lembut, baik hati, dan sayang kepadanya

Davian tersenyum, "alhamdulillah agak mendingam tante"

Oh iya, jangan lupa! Disana juga ada Ayah Maura, kalo kalian bertanya bagaimana dengan Davian saat mendapati Yanto menjenguknya

"Cepat sembuh na, om restui kamu dengan anak om"

Gila! Diluar dugaan Davian.

Karena masih merasa was was saat dekat degan Yanto, Davian hanya memberikan senyum terpsksa

Bukan senyumnya yang terpaksa, melainkan dia masih syok, bisa-bisanya bapak-bapak ini bicara seperti itu tanpa tau apa-apa

"Yaampun, kena jebakan batman. Mampus gue, gimana cara jelasinnya" gumam Davian menggaruk tengkuk kepalanya

•••

My ICE [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang