•••Hari ini Maura merasa cape dengan segalanya, semua itu karena Davian. Davian hari ini mampu menguras semua emosinya. Ah sudahlah, buat apa memikirkan orang seperti Davian itu
Tokk..tok..
Maura beranjak dari kasurnya, membuka pintu
"Ada apa kak?" tanya Maura
"Dibawah ada temen kamu"
Maura mengerutkan kening, temen? Kanin? malam-malam gini, untuk apa?
"Cowo kamu ya Ra?"
"Kak Eyon apaan sih"
Maura melotot, dia tau siapa yang dimaksud Eyon. Maura segera menemui cowo itu
Benar saja, Maura mendapati Davian sedang duduk di ruang tamu. Sebenarnya ia malas untuk menemui Davian, tapi mau bagaimana lagi, sabar Maura
•••
"Gue minta maaf sama lo, mungkin selama ini gue selalu nyebelin, bikin lo kesel setiap lo ketemu sama gue" ucap Davian
Maura tertegun, jadi ini tujuan Davian datang kerumahnya? hanya untuk meminta maaf? Syukur deh sekarang dia udah sadar sama semua sikap dia yang udah bikin Maura cape setengah mati
Maura menatap Davian, ternyata Davian juga sedang menatapnya, "aku bakal maafin kamu, asal kamu harus merubah sikap kamu. Gak semua orang bisa menerima sikap kamu, harusnya kamu bersyukur aku masih bisa sabar ngadepin sikap kamu" jelas Maura
Davian mengangguk mengerti, benar apa yang dikatakan Maura, gak semua orang bisa menerima sikapnya
"Lagian aku heran deh sama cewe-cewe di sekolah, mereka suka sama kamu dari apanya sih? Katanya iya dingin sedingin es, aku gak liat sama sekali sikap itu dari kamu. Ganteng iya, tapi gak ada akhlak"
Davian tersenyum, tanpa sadar Maura sudah mengakui ketampanan dirinya, duh Davian
"Iya sih gue emang ganteng" Davian mengakuinya
Maura hanya menatapnya sinis
"Gak usah gitu kali ngeliatin gue, nanti suka tau rasa lo" ucap Davian ge-er
"Ih siapa juga yang bakalan suka sama kamu"
"Kalian masih kecil gak boleh pacar-pacaran dulu" ucap seseorang yang baru saja datang
Davian dan Maura melihat ke arah suara itu, mendapati Eyon disana sedang berdiri sambil melipat tangan di dada
"Kak Eyon, sini ikut duduk Kak" ajak Maura
Eyon menuruti ajakan Maura, ia duduk di samping Maura, "Kenalin gue Valeron panggil aja Eyon" Eyon memperkenalkan dirinya
Davian mengangguk mengerti, "pacarnya?" gumam Davian
Eyon mengerti dengan tatapan Davian, ia tersenyum "tenang aja, gue bukan pacarnya Maura, gue sepupunya" jelas Eyon
Maura melihat hembusan nafas kasar dari Davian, lalu tak sengaja pasang mata Maura bertemu dengan pasang mata Davian, sungguh baru kali ini Maura melihat dan merasakan ketenangan dalam tatapan Davian
"Ekhem" Eyon mencairkan keheningan
•••
Maura mengantar Davian sampai depan rumah, kesepakatan sudah disetujui oleh kedua belah pihak. Maura akan melihat perubahan Davian
Maura menatap Davian yang sedang bersiap-siap akan pulang, malam ini Davian memakai celana jeans panjang warna hitam dan T-shirt berwana putih tak lupa memakaikan kalung hitam di lehernya, dan sendal jepit
Maura menahan tawa saat penglihatan terakhirnya berhenti pada sendal jepit yang dipakai oleh Davian
"Davian?" panggil Maura, yang dipanggil menoleh, "Kenapa pakai sendal jepit?"
Davian melihat kebawah, ia hanya memperlihatkan cengirannya
"Besok gue jemput, lo ke sekolah bareng gue" Davian mengingatkan
Maura memberikan dua jempol pada Davian
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
My ICE [ ON GOING ]
Teen FictionKehilangan sosok ibu dalam hidupnya cukup membuat Davian terpuruk. Jika kalian bertanya, apa titik terlemah Davian? Jawabannya "Ibu" Tidak pandai bersosialisasi dan tidak mudah percaya kepada orang, membuat Maura menjadi orang yang pendiam dan pema...