•••Lima hari sudah Davian dirawat di rumah sakit, dan tak lepas dari perhatian Maura, ia setiap hari menemani Davian di rumah sakit alasannya masih sama
"Bantuin gue dong naik ke kursi roda nya"
Maura memutar bola matanya malas, pasalnya hari ini Davian benar-benar membuatnya cape, dan Davian terlihat seperti anak manja, banyak maunya
"Kamu pulang bareng supir, udah di tunggu dari tadi" ucap Maura
"Lo gak ikut? ini kan gara-gara gue balik dari rumah lo"
Sungguh hari ini Maura cape dengan sikap Davian, bukan hanya manja dan banyak maunya Davian juga membuatnya kesal setengah mati, panjang umur deh buat nanti yang jadi istrinya
Maura melirik ke arah Davian, "iya aku ikut"
Ia mendorong kursi roda Davian, sedangkan pakaian Davian sudah dibawa oleh supirnya
•••
Akhirnya mereka sudah sampai di rumah, disana terlihat Pak Bromo sedang berdiri di ambang pintu
"Syukurlah kalian sudah sampai"
Maura tersenyum, "iya pak, kalo gitu saya langsung pulang saja"
"Diantar saja sama supir, jangan pulang sendirian nak" kata Pak Bromo
Maura melirik ke arah Davian, ia muak sekali melihat wajah Davian yang kini sedang memandangnya dengan tatapan tidak suka,ya Maura tau itu
"Gak usah Pak, saya bisa pulang sendiri" ucap Maura
"Gak papa, kamu biar diantar saja sama supir saya, hati-hati ya" ucap Pak Bromo
Maura hanya bisa tersenyum, Pak Bromo memang sangat baik, berbeda dengan sifat cucu nya
"Anton, antarkan dia ke rumahnya, pastikan dia sampai ke rumahnya dengan selamat" perintah Pak Bromo
"Baik Pak" jawab supirnya
Maura kembali melirik ke arah Davian, ternyata Davian masih memperhatikannya. Maura mendelek saja pada Davian
"Dasar cewe!" gumam Davian
•••
Maura baru saja beres mengerjakan tugasnya, setelah 3 jam lamanya ia bergelut dengan pelajaran Biologi
Ia membawa hp nya di atas kasur, ia terkejut melihat pesan dari sahabatnya itu
"Kanin jadian sama Kaesang?" gumamnya
-Maura
Wah Kanin, selamat ya semoga Kaesang sifatnya gak kaya si Davian-Kanin
Hehe, iya Ra doain ya, aku juga kaget sih pas Kaesang nembak-Maura
Jangan lupa sesuatunya hehe-Kanin
Siap cantikMaura merasa bosan dengan aktivitasnya hari ini, ia melihat jam dinding ternyata masih pukul 8 malam
Ia memutuskan unuk membuka aplikasi instagramnya, awalnya masih biasa saja ia mengscroll berandanya
Ting!
Notifikasi dari aplikasi WhatsApp masuk, menampilkan nama Davian
-Davian
Hai babu, thanks atas waktunyaMaura berdecak sebal, ia tak terima jika terus-terusan di panaggil babu oleh Davian, dia punya nama
-Maura
Maaf anda salah kirim, nama saya Maura bukan babu!Maura bersumpah dalam hatinya, jika Davian masih saja memanggilnya babu tak segan-segan dia untuk melapor kepada Pak Bromo atas kelakuan cucunya ini
-Davian
Bukannya ini nomor babu gue ya?Read!
Maura benar-benar kesal kepada Davian. Dasar tidak tau terima kasih, dikasih hati minta jantung. Oke, Maura mengakui kalau Davian sudah berterima kasih padanya, tali bukan seperti ini caranya
"Davian bangsat!!", Maura melotot apa yang barusan dikatakannya?
"Astagfirullah, Maura kamu tuh berdosa banget!" umpatnya
•••
Drttt....drrt...
Davian melihat ke arah hp nya yang menyala
"Papah?" gumamnya
Ia segera mengambil hp nya dan mengangkat telponnya
"Hallo?"
"....."
"Vian udah agak baikan kok pah, gak usah khawatirin Vian"
"....."
"Yes, perlu Vian jemput pah?"
"....."
"Oke pah, Vian tunggu"
Tuttt!
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
My ICE [ ON GOING ]
Teen FictionKehilangan sosok ibu dalam hidupnya cukup membuat Davian terpuruk. Jika kalian bertanya, apa titik terlemah Davian? Jawabannya "Ibu" Tidak pandai bersosialisasi dan tidak mudah percaya kepada orang, membuat Maura menjadi orang yang pendiam dan pema...