「 여덟 」

9.2K 1.1K 173
                                    

"Jeno sama Haechan tidur di kamar gw, Sungchan sama bang Mark tidur di kamar tamu samping kamar gw, papa Taeyong sama papa Ten tidur di kamar tamu di bawah dan sisanya ayah Johnny sama ayah Jaehyun tidur di sofa ruang tamu. Ada yang keberatan dengan pembagiannya?" Jaemin membagikan tempat untuk tidur kedua keluarga ini.

Sedari awal memang Taeyong dan sekeluarga tidak ingin menginap tapi ternyata kebalikan dari keluarganya Ten yang malah ingin menghabiskan masa skors anaknya di Jepang, katanya lumayan sekalian refreshing dari dunia pekerjaan dan persekolahan.

Akhirnya mau tak mau Taeyong menuruti dan berakhirlah mereka di rumah Yuta untuk beristirahat beberapa hari kedepan. Keluarga Johnny - + Renjun - tentu sudah membawa baju untuk salin, sedangkan keluarga Jaehyun lebih memilih minjam baju. Jaehyun dan Taeyong meminjam baju Yuta sedangkan Mark, Jeno, Sungchan meminjam baju Jaemin.

Baju Yuta untuk ukuran Taeyong masih bisa di bilang kebesaran tapi untuk ukuran Jaehyun sepertinya tidak memungkinkan setengah badan Jaehyun masuk. Akhirnya Jaehyun lebih memilih beli beberapa kaos untuk di pakainya nanti. Ketiga anaknya juga ikutan beli karena baju Jaemin juga tidak ada yang muat.

Resiko punya badan segede gaban.

"Terus gw tidur dimana Jae?" Tanya Renjun polos karena namanya tidak di sebutkan Jaemin.

"Lu tidur bareng gw di kamar ayah gw" ucap Jaemin, tak lupa juga dengan senyum yang Jaemin selalu berikan untuk Renjun.

Renjun tersenyum lalu mengangguk.

"Nggak, Renjun nggak boleh tidur bareng Jaemin" sergah Jeno tak setuju dengan ucapan Jaemin barusan.

"Ih! Suka-suka gw lah mau tidur bareng siapa, ayo Jun kita pergi ke kamar" Jaemin merangkul Renjun pergi menuju kamar ayahnya. Jeno mengepalkan tangannya tanda ia sedang marah.

"Sekarang pergi ke kamar masing-masing, bersih-bersih abis itu kita makan malam" perintah Taeyong yang langsung di turuti oleh semuanya tak terkecuali Jeno. Dirinya sempat meninju angin kesal sebelum menaiki tangga ke kamar Jaemin.

Kamar Tamu 1 (Marksung)

"Padahal gw mau sekamar bareng Haechan, ngapa jadinya sama lu sih" Mark memasuki kamar tamu yang akan menjadi kamar tidurnya untuk beberapa hari ke depan dengan perasaan sedikit kesal.

"Tadi kan di tanya sama bang Jaemin, ada yang keberatan dengan pembagiannya? Tapi lu malah diem, salah sendiri" Sungchan menutup pintunya dan merebahkan tubuhnya di kasur. Lumayan empuk untuk ukuran kasur tamu.

Mark tidak membalas dan malah bertanya ke Sungchan. "Tadi lu abis ngapain sama anak Jepang itu?" Mark penasaran karena tadi ia melihat Sungchan menggandeng tangan anak Jepang yang di maksud Mark itu.

"Anak Jepang? Shotaro? Cuman ke taman rumah sakit doang, bosen gw di ruangan om Yuta terus" Sungchan mengambil handuk dan bersiap melangkah ke kamar mandi tapi di tahan oleh pertanyaan maut dari Mark.

"Lu suka sama dia?"

Sungchan menghentikan langkahnya lalu menatap Mark yang masih setia duduk di kasur. "Nggak tau. Kalo di bilang suka keknya nggak mungkin karena gw ketemu sama dia aja belum genap sehari, tapi kalo di bilang gw nggak suka.. ya.. nggak tau, bingung jelasinnya"

Mark tersenyum penuh arti. "Gw rasa lu suka sama dia, tapi lebih tepatnya sih CINTA" ucap Mark dengan menekankan kata cinta di akhir kalimatnya.

"Tapi temennya sangar-sangar. Gw rasa sih dia sengaja manggil temennya ke rumah sakit biar gw pergi ninggalin dia" Sungchan kini tertarik dengan obrolannya dengan sang abang dan malah ikutan duduk di kasur.

"C'mon man. You are Jung Sungchan, the son of Jung Jaehyun and Lee Taeyong. Chase your love, don't care about his friends. This is your first love, right? Chase it bro, I will be your front support. " Mark mengatakannya dengan gaya rapper andalannya membuat Sungchan mau tak mau tersenyum dan mengepalkan tangganya membentuk 'Fighting'.

J N R | Norenmin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang