「 열셋 」

8.8K 1K 188
                                    

"Ayah nggak pernah bilang kalau Jeno bayi prematur!" Seru Jeno saat Jaehyun telah selesai bercerita.

"Ayah nggak mau kamu bertanya lebih lanjut Jeno, ayah bingung bagimana menceritakannya" ucap Jaehyun lalu memegang pundak anaknya. "Maafkan ayah"

Jeno menepis tangan ayahnya lalu memegang kepalanya. Ia merasa kepalanya sedikit pusing saat merasakan bagaimana sakit hati papanya saat itu. Ayah yang selalu Jeno banggakan selama ini ternyata menyimpan rahasia yang begitu besar darinya. Ia sedikit benci dengan ayahnya saat ini.

"Jadi, om Yuta adalah ayah Renjun?" Tanya Renjun saat berhasil menangkap cerita Jaehyun.

Jaehyun mengangguk.

"Jaemin, kembaran Renjun?"

Jaehyun mengangguk kembali.

Renjun menyenderkan tubuhnya ke sofa dan menghembuskan nafasnya tak percaya. Ia menyukai Jaemin sebenarnya, tapi mengapa takdir baru menceritakan faktanya sekarang. Ia memegang dadanya yang sakit, mengapa saat ia mulai jatuh cinta kepada seseorang cintanya tidak bisa di miliki. Renjun menangis dalam hati.

Ternyata di balik semua cerita Jaehyun, Taeyong mendengarnya di balik tembok pemisah ruang tamu dengan ruang keluarga. Ia memang tadi sedang keluar sebentar untuk membeli sesuatu namun saat ingin masuk ia melihat Jeno, Renjun dan Jaehyun lalu tak sengaja mendengar nama Winwin di sebutkan. Akhirnya ia menguping apa yang di bicarakan mereka.

Taeyong berjalan mendekat ke arah mereka lalu duduk di sebelah Jaehyun. Jaehyun sedikit terkejut karena Taeyong muncul dari balik tembok tapi Taeyong tersenyum membuat Jaehyun bernapas lega. Itu artinya Taeyong tidak masalah kalau Jaehyun menceritakannya.

Renjun melihat ke arah Taeyong lalu memegang tangannya dan menunduk dalam. "Om Taeyong, maafin papa Renjun ya udah selingkuh sama om Jaehyun" ucap Renjun tulus lalu mencium tangan Taeyong.

Taeyong mengelus surai Renjun lalu memeluknya, ia memang sedikit tidak suka saat tau ternyata Renjun adalah anak Winwin tapi mau bagaimanapun Renjun itu juga anak Yuta orang yang sudah membantunya waktu ia dalam kesulitan. Sedikit lega Taeyong rasakan saat bisa menceritakan kejadian masa lalunya kepada anaknya, walaupun tidak semua anaknya tahu tapi senggaknya Jeno mengetahuinya.

"Tidak apa-apa, tidak usah di pikirkan"

Pintu depan di buka dengan ganasnya oleh seseorang. Ia memasuki kediaman keluarga Jaehyun itu dengan amarah yang berapi-api. Di lihatnya Jaehyun, Taeyong, Jeno dan Renjun tengah berada di ruang keluarga lalu dia menyunggingkan senyumnya dan berjalan mendekat ke arahnya. Orang itu menarik paksa Renjun lalu di genggamnya tangan Renjun dengan kencang membuat Renjun mengadu kesakitan.

"YAK!!!" Teriaknya berusaha menarik perhatian mereka yang mendengarnya.

Johnny dan Ten yang mendengar teriakan lantas keluar dan menuju ruang keluarga begitupun dengan Mark dan Haechan tak ketinggalan Sungchan juga ikut keluar. Ingat, di rumah Jaehyun ruangan yang kedap suara hanya kamar Jeno, jadi selain kamar Jeno tentu bisa mendengar teriakan dari orang ini.

"Yak Jung Jaehyun! Kau tak punya hati! Kau pikir kau bisa hidup tenang setelah membuat ayah ku bercerai dengan papa! Kau juga Johnny Seo! Mengapa kau menyembunyikan semua ini dari ku hah?! Kenapa kalian menyembunyikan ini semua hah?! KENAPA?!" Orang itu emosi, meluapkan sesuatu yang berada di pikirannya saat ini.

"Yak Na Jaemin! Mana etikamu?! Yang kau panggil dengan nama itu orang yang lebih tua darimu! Kau harus hormat!" Seru Mark saat mendengar Jaemin memanggil Jaehyun dan Johnny tanpa embel-embel ayah.

Yap, orang itu adalah Jaemin. Ia yang membuka pintu dengan kasar tadi dan juga berteriak.

"Huh? Buat apa aku hormat dengan mereka yang sudah membuat ayahku meninggal dengan perasaan sedih, asal kau tau Jung Jaehyun! Ayahku bahkan tidak membencimu saat kau selingkuh dengan papaku! Ayahku itu orang yang sangat baik tapi kenapa kalian sangat jahat kepadanya, HAH?!"

J N R | Norenmin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang