「 열둘 」

9K 1K 116
                                    

Jaemin tak henti-hentinya menangis saat di beri kabar bahwa ayahnya telah tiada. Ia hanya pergi sebentar ke kantin rumah sakit untuk membelikan om Yuto makanan tapi siapa sangka saat balik ke ruangan ayahnya telah meninggal. Om Yuto menyuruh Jaemin untuk memberi tahu teman-temannya tapi Jaemin menolak. Ia tidak mau teman-temannya kesusahan karenanya.

Saat ini Jaemin tengah berada di kuburan ayahnya. Jaemin menangis sembari memeluk batu nisan ayahnya. Tidak ada upacara pemakaman karena Yuta menyampaikan pesan saat ia meninggal nanti harus cepat-cepat di kuburin dan Yuto melaksanakan perintah kembarannya tersebut.

Orang-orang yang tadinya ramai kini mulai meninggalkan kuburan Yuta satu persatu tinggalah Jaemin, Yuta, Wooseok dan Shotaro. Teman-teman Yuta serta teman-teman Jaemin yang berada di Korea belum mengetahui ini karena Jaemin melarang siapapun yang memberi tahu mereka. Biar nanti saja Jaemin yang memberi tahu.

Yuto mendekat ke arah Jaemin lalu memberikan 2 surat yang terlipat. Jaemin membuka dan membacanya, air matanya pun turun kembali dan semakin deras seiring ia membuka surat yang kedua.

 Jaemin membuka dan membacanya, air matanya pun turun kembali dan semakin deras seiring ia membuka surat yang kedua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Surat pertama)

(Surat pertama)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Surat kedua)

Jaemin memeluk kedua surat tersebut masih dengan tangisannya. Jadi selama ini ia mempunyai kembaran? Kenapa ayahnya baru memberi tahunya sekarang. Jaemin semakin sedih mengingat saat ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya ia tak berada di sampingnya.

『•• J N R ••』

Sekarang Jaemin berada di kamar ayahnya. Ia tengah melamun, pikirannya kosong. Sekarang ia tak punya siapa-siapa lagi selain om Yuto. Jaemin ingin sekali mencari kembarannya namun di larang oleh ayahnya, sebagai anak yang baik Jaemin tidak mau membatahnya.

Yuto masuk ke kamarnya Yuta lalu meletakkan nampan berisi makan malam untuk Jaemin di nakas. Setelah kepulangan mereka dari pemakaman Jaemin tak keluar kamar sama sekali, dirinya masih di selimuti oleh rasa sedih.

Yuto tidak mengganggunya lalu meninggalkan Jaemin begitu saja dengan makanannya. Tapi Yuto tidak tahu kalau surat untuk dirinya dan juga mantan istrinya Yuta tertinggal di nampan itu.

J N R | Norenmin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang