Moreno - 2

13 1 0
                                    

🌵 Moreno

Moreno Adiguna adalah putra tunggal dari Bapak dan Ibu Bimo Adiguna. Pak Bimo merupakan seorang pengusaha terpandang di daerah nya. Usaha keluarga mereka memang sudah dirintis sejak kakeknya Reno muda. Setelah sang Kakek tiada, kini perusahaan ditangani oleh Pak Bimo, Papa nya Reno.

Berbeda dengan sang Papa, Reno sampai dengan sekarang, masih enggan untuk menggantikan posisi sang Papa melanjutkan bisnis keluarga nya tersebut. Dia beranggapan jika Papa nya masih sanggup untuk menjalani semua nya sendiri.
Tak jarang sang Papa meminta Reno untuk menggantikan posisi nya karena beliau ingin beristirahat, menikmati hari tua nya bersama sang istri.

Namun bukan Reno namanya, jika tidak keras kepala. Dia punya pemikiran sendiri. Dia merasa ilmu dan pengalamannya masih kurang untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan perusahaan keluarga. Sehingga dia putuskan untuk bekerja dulu di perusahaan lain guna menyerap ilmu dan pengelaman yang nantinya akan dia pergunakan di perusahaan nya sendiri.

Akhirnya sampai dengan sekarang sang Papa masih tetap mengalah dan memberikan kesempatan bagi Reno untuk menimba ilmu dan pengalaman di perusahaan lain. Sang Papa selalu support apapun yang Reno lakukan, asalkan sudah melalui pertimbangan yang matang.

Reno adalah pemuda yang sangat tampan. Banyak wanita yang klepek-klepek dengan pesona nya. Memiliki tubuh yang ideal, wajah yang rupawan serta harta yang melimpah tidak membuat Reno menjadi sombong.

Kesan awal yang kita tangkap jika melihat Reno adalah Dingin dan tak tersentuh. Tetapi jika kita sudah mengenalnya, bisa dikatakan dia orang nya gampang bergaul, walau tidak banyak bicara, tapi dia termasuk orang yang asyik di kalangan teman-teman nya.

Reno tumbuh dalam keluarga yang bahagia. Dia yang selalu menjadi prioritas orang tua nya membuat semua kebutuhan nya selalu dipenuhi. Maklum, dia adalah anak tunggal dari Bapak dan Ibu Bimo. Tapi, dengan ketercukupan kehidupannya, Pak Bimo tidak lupa memberikan pendidikan agama bagi Reno.

Reno sempat menjalani pendidikan SMP dan SMA nya di sekolah Islam. Sekolah international yang berbasis Islam. Jadi bisa dibilang, Reno adalah sosok pria dengan paket lengkap. Selain urusan dunia, Reno tidak pernah meremehkan urusan ibadahnya. Terlihat dari shalat nya yang selalu tepat waktu.
Benar-benar cowok idaman.

Kini Reno bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Reno memilih untuk merantau, jauh dari keluarga. Guna melatih kemandiriannya.

Sama hal nya dengan Rena, Reno pun hidup dalam kesederhanaan. Walau dia bisa saja menggunakan nama besar Papa nya, dia justru hidup sederhana.
Dia membeli rumah minimalis yang tidak begitu jauh dari kantor nya. Padahal dia bisa tinggal di salah satu rumah milik Papa nya yang bertebaran di wilayah Jakarta. Namun sekali lagi, dia ingin mandiri, lepas dari bayang-bayang nama besar keluarga nya.

Dengan kecerdasan yang dia miliki, karir Reno bak roket. Melesat naik dengan cepat. Kini dia sudah menjabat sebagai seorang manager walau dia baru bergabung dengan perusahaan itu kurang dari 2 tahun.

Dengan segala yang dimiliki Reno, tidak sedikit yang terang-terangan memuja Reno bahkan mengajak Reno untuk memulai hubungan.
Tak terkecuali putri kesayangan salah satu direksi perusahaan tempat dia bekerja.

Dina, putri salah satu Direksi itu terang-terangan meminta ayah nya untuk dikenalkan kepada Reno. Reno yang awalnya menerima perkenalan ini, hanya sebatas rasa tidak enak kepada sang Direksi.
Keagresifan Dina membuat kesan pertama yang tidak baik dimata Reno.
Reno jengeh dengan sikap Dina yang tidak mencerminkan wanita baik-baik.

Tapi, ke sini nya Reno bingung mencari alasan untuk menjauhi Dina. Berbagai alasan sudah dibuat Reno untuk menolak kehadiran Dina. Namun sepertinya Dina adalah type cewek yang pemaksa. Dia tidak akan berenti berusaha sampai dia mendapatkan apa yang diinginkan nya.

Reno yang pada saat itu tidak mempunyai pilihan, akhirnya terpaksa menerima ajakan Dina yang terang-terangan mengajak nya untuk menjalin hubungan.

Reno mencoba membuka dirinya menerima anak manja ini. Ingat.., hanya diri, bukan hati. Karena hati Reno masih kosong belum ada sosok wanita selama ini yang berhasil mengisi kekosongan ini.

Dina memiliki paras yang cantik, tubuh yang molek dan sifat yang agresif. Tapi bukan itu yang membuat Reno bisa menerima dia, Reno hanya sungkan kepada Ayah Dina, karena Ayah Dina sampai merendahkan dirinya untuk merayu Reno agar Reno mau menjadi pacar anak nya.

Awal nya Reno menerima Dina sebatas keterpaksaan. Dina dengan segala ulahnya dan manja nya jauh dari kriteria cewek idaman Reno. Namun, dengan kebaikan hati yang Reno punya, dia justru kasian terhadap Dina. Dia malah ingin membantu Dina untuk merubah sifat jelek nya.

Di Jakarta, Reno tinggal sendiri. Dia tidak mau mempekerjakan pembantu rumah tangga untuk tinggal di rumah nya. Selain menghindari fitnah, dia juga merasa rumahnya cukup bersih, karena Reno akan menghabiskan waktu akhir pekan nya lebih banyak di rumah. Untuk sekedar bersih-bersih atau merapihkan apa yang perlu dirapihkan.

Hanya saja, setiap 3 hari sekali asisten rumah tangga yang ada di salah satu rumah Mama nya di Jakarta akan datang untuk mencuci dan merapihkan rumah sekiranya ada yang perlu dirapihkan.
Hal itu juga bukan keinginan Reno, tapi merupakan keinginan Mama nya.

Setelah resmi menjadi teman dekat Dina beberapa minggu, tidak banyak yang berubah dari mereka. Dina masih dengan kehidupan glamour dan sosialita nya, sedangkan Reno masih dengan kesederhanaan nya.

Reno tidak sedikitpun memberi akses kepada Dina untuk masuk lebih dalam di kehidupan nya. Termasuk untuk sekedar mengetahui alamat rumah tempat tinggalnya. Bahkan dia beranggapan Dina tidak pantas untuk diperkenalkan kepada kedua orang tua nya.

Gaya pacaran mereka yang hanya sekedar makan malam dan ngobrol hal-hal ga penting membuat Dina bosan. Reno tidak pernah menyentuh - dalam arti sesungguh nya - Dina. Karena bagi Reno, Dina tetap bukan mahrom nya yang boleh di sentuh.

Dengan bekal agama yang kuat, Reno tidak tertarik untuk melanggar prinsip yang selama ini dia buat sendiri. Walaupun godaan sering sekali dilakukan Dina kepada nya. Tak jarang Dina berusaha untuk sekedar menggandeng tangan Reno. Namun hasil nya nihil. Reno akan menolak secara halus agar Dina tak malu jika berada di tempat umum.
Selain memang itu prinsip Reno, dia juga ingin memberikan pelajaran kepada Dina agar bisa berubah.

Setelah melewati beberapa minggu, sikap Dina tetap tidak menunjukkan perubahan. Sudah beberapa kali Reno mengantarkan Dina pulang dalam keadaan mabuk. Karena nama Reno lah yang terakhir kali melakukan panggilan di HP nya, membuat Reno lah yang dihubungi oleh pihak tempat hiburan guna menjemput Dina yang yang sudah mabuk berat dan tidak memungkinkan untuk pulang dan mengemudi sendiri ke apart nya.

Disaat membopong tubuh yang mabuklah, Reno melanggar aturan nya sendiri, dia bersentuhan dengan Dina. Karena dia juga tidak mungkin membiarkan Dina dalam keadaan mabuk di tempat hiburan malam sendiri. Dia terpaksa mengantar Dina pulang sampai ke apartemen nya.

Reno mulai merasa hubungan nya dengan Dina tidak bisa diteruskan. Mereka sering bertengkar masalah sepele, lebih tepatnya Reno selalu mendapat complaint dari Dina mengenai sikap dingin dan acuh nya.
Dina selalu kehabisan kata-kata jika sudah di skak mat oleh Reno. Bukankah Dina sendiri yang memohon untuk jadi kekasih orang dingin dan kaku seperti Reno ini?

Reno kini mencari waktu yang tepat untuk menyelesaikan hubungannya dengan Dina ini.
Dia berharap, jika nanti akhirnya Reno memutuskan Dina, tidak akan berdampak apa-apa terhadap kehidupannya.

Bersambung

VB - 220221

Mamacih udah mampir.. jangan lupa vote dan comments ya guys...

RenRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang