RenRen

Pengakuan - 14

"Kira-kira, kalo kamu Mas ajak-ajak, bakal ada yang marah ga?" Tanya Reno hati-hati

"Ooo jelas ada lah" jawab Rena sambil menahan tawa.

Sebenarnya Rena tau arah pembicaraan Reno, hanya saja dia sengaja menggoda Reno dengan jawaban asal nya.

"Ooo, ada ya?" balas Reno lesu.

"Lho, koq lesu gitu?" Goda Rena sambil menahan tawa.

"Yaah, Mas pikir ga ada yang bakal marah"
"Jadi kalo begini, Mas kan kudu minta ijin pacar kamu dulu kalo mau ngajak kamu jalan". Jawab nya lesu.

"Pacar?"
"Kan Mas Eno sendiri yang bilang, kalo ga boleh pacaran"
"Dosa"
"Koq malah nuduh Tata punya pacar?"
Jawab Rena

"Trus, tadi kamu bilang--" jawab Reno menggantung.

"Ya, kan tadi Mas Eno nanya, ada yang bakal marah ga?"
"Ya adalah, yang marah itu...Ayah dan Bunda"
"Mereka pasti takut anak kesayangan bakal capek kalo diajak-ajak ama Mas Eno"
Jawab Rena sambil tertawa kecil.

"Tataaaaaaaa"
"Udah bisa godain Mas Eno kamu ya .." jawab Eno kesal.

"Hahahahahaha" terdengar suara tawa Rena di seberang.

"Kalo gitu, Mas Eno bakal minta ijin ke Ayah dan Bunda segera deh"
"Mo ngajak anak kesayangan mereka"
Jawab Reno lembut.

"Hahaha, Tata becanda kali Mas"
"Ya kali, mo pergi aja, harus minta ijin ke Ayah Bunda dulu"
"Tata kan dah gede"
Jawab Rena, sambil mengatur napas karena tadi habis tertawa lepas.

"Ya kudu minta ijinlah, lha wong Mas Eno mau ngajak anak nya ke pelaminan koq" jawab Reno setelah nya.

Jawaban Reno membuat Rena terdiam.

"Ta... Koq diem?" Panggil Reno.

"Mas Reno ga lucu deh becanda nya" jawab Rena.

Sengaja Reno mengambil napas.. dia rasa ini waktu yang pas.

"Ta, Mas Eno mau ngomong ama Tata"
"Tata dengerin ya"

"Ta, Mas Eno serius"
Reno sengaja memberi jeda..

Suasana mendadak tegang.. Rena di ujung sana cuma bisa terdiam. Menyimak apa yang akan dibicarakan Reno.

"Sejak awal Mas Eno liat Tata di Mushalla Resto itu, Mas sudah jatuh hati ama kamu"
"Point plus nya, jarang ada wanita modern jaman sekarang yang mau menjaga waktu shalat nya"
"Sebenarnya Mas udah langsung mau ngajak kenalan"
"Tapi saat itu, Mas ngeliat ada cowok brengsek itu di sana"
"Akhirnya Mas urungkan niat untuk berkenalan"
Jelas Reno pelan, sambil memberi jeda pada penjelasannya.

"Terserah kamu mau bilang Mas Eno lebay atau apa"
"Walau saat itu kita belum kenalan"
"Yang jelas Mas Eno udah merasa berdosa karena hampir tiap malam membayangkan wajah Tata"

"Wajah wanita yang belum halal buat Mas Eno"

"Apalagi saat kita sudah kenalan di hotel itu"
"Mas Eno merasa tambah berdosa lagi"
"Wajah Tata selalu hadir dimana-mana"

Sejak tadi Rena hanya diam menyimak. Tanpa dia sadari, air mata nya mengalir.

"Ta, kita sudah sama-sama dewasa"
"Mas sudah mendapatkan jawaban dari Pak Tono waktu itu mengenai Rio"
"Mas juga tidak akan mempermasalahkan masa lalu Tata"
"Seperti hal nya Mas juga punya masa lalu"