Gangguan - 16

25 2 0
                                    

"Hei sayaaang"
"Udah lama kita ga ketemu"
"Aku kangeeen"

Sontak suara itu mengalihkan perhatian Rena dan Reno.

"Eh, Din"
Ucap Reno kaget setelah mengetahui siapa yang menyapa nya.

Ternyata tamu yang tak diundang tersebut adalah Dina.

Dina tak sengaja melihat mobil Reno terparkir saat dia melewati restoran ini tadi. Dia langsung berhenti dan masuk ke dalam restoran.

Dia kesal, sejak kejadian di hotel waktu itu, Reno menutup akses Dina untuk menghubungi nya. Dina sadar, jika dia sudah melakukan kesalahan, namun menurutnya kesalahan itu juga dia lakukan karena merasa hubungan mereka yang hambar.

Dina yang terobsesi dengan Reno, tidak rela jika hubungan mereka berakhir. Dia akan berusaha dengan cara apapun agar Reno bisa kembali bersama nya.

Saat memasuki restoran, rasa kesal Dina bertambah melihat kemesraan Reno dan Rena.

Bagaimana tidak kesal, dia melihat Reno bisa tertawa bahagia saat bersama gadis lain, sedangkan saat bersama nya dulu, jangan kan tertawa, diajak bicara pun jarang.

Dengan menahan emosi nya, Dina mendekat kemeja Rena dan Reno. Tanpa malu, Dina menyapa Reno dengan membelai-belai lengan Reno.

Reno yang tak terima dengan sikap Dina, langsung mengelak.

"Maaf, jaga sikap kamu Dina"
Ucap Reno tegas.

"Ih kamu koq gitu sih"
"Aku kan kangen"
Ucap Dina dengan nada manja nya masih dengan memeluk lengan Reno.

Rena yang melihat itu, langsung memalingkan wajah nya. Sebenarnya dia kesal dengan tingkah Dina, hanya saja dia masih tau etika. Dia enggan membuat keributan.

"Dina lepas"
"Jangan uji kesabaran saya"
Ucap Reno tegas sambil melepaskan pelukan Dina dari tangan nya.

"Kamu emang jahat Reno"
Ucap Dina yang mulai tersulut emosi.

"Siapa cewek kampungan ini?"
"Pacar baru kamu?"
Tanya nya sambil menunjuk ke arah Rena.

Dengan sikap Dina yang emosi seperti ini membuat mereka jadi pusat perhatian pengunjung restoran lainnya.

"Owwh, sepertinya kita pernah bertemu nona"
Ucap Dina lagi.

Reno tidak menjawab apa-apa, dia hanya diam, berdiri menjauhi Dina. Dia tidak melawan ucapan Dina, justru diam-diam dia sudah memberi kode kepada pelayan restoran untuk memanggil security, semoga pelayan itu paham dengan kode nya.

"Ya...ya..ya.."
"Aku ingat sekarang"
"Ternyata, seorang Moreno yang sok suci ini dapat BEKAS nya Rio"
"Hahahaha"
"Ga nyangka"
Ucap nya masih dengan emosi.

"Dina, sekali lagi saya ingat kan"
"Jaga sikap dan ucapan kamu"
Ucap Reno yang ikut emosi.

"Mas, sudah, istighfar"
Ucap Rena menenangkan. Dia ikut berdiri di sebelah nya Reno.

"Tidak ada kewajiban saya untuk menjelaskan siapa dia kepada kamu"
"Dan kamu tidak berhak mengomentari hidup saya"
Ucap Reno tegas kepada Dina.

Melihat security mendekat, Dina semakin emosi. Dengan sengaja dia menumpahkan minuman yang ada di meja ke atas pakaian Rena.

"Astagfirullah"
Ucap Rena dan Reno bersamaan.

Bersamaan dengan itu, security pun menarik paksa Dina untuk keluar dari restoran.

"Lepas, apa-apain ini"
Ucap Dina yang marah, saat kedua lengan nya ditarik oleh security.

"Hei kamu, gadis kampungan"
"Liat saja, jika saya tidak bisa mendapatkan Reno"
"Tidak juga bagi orang lain, termasuk KAMU"
Ucap nya sambil teriak-teriak histeris.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RenRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang