0.1

1K 63 3
                                    

Happy reading




"Sebaiknya kau menyingkir dari depanku sebelum aku mendorongmu" tatapan tajam orang tersebut begitu menusuk dan mengerikan.

Sedangkan yang di tatap hanya menyengir dan tidak ada ketakutan sama sekali atas ancaman yang diberikan.

"Yeonjun hyung aku berangkat sekolah denganmu ya" anak itu masih mencegah orang yang di panggilnya hyung tadi.

"Tidak akan sudi, minggir" tidak main-main dengan ucapannya ia langsung mendorong seseorang yang berada di depannya itu hingga terjatuh, ia langsung pergi dari sana tanpa memikirkan adiknya itu.

Sedangkan orang yang di dorong tadi hanya meringis kesakitan "aishh kenapa yeonjun hyung kasar sekali sih padaku" ucapnya seraya membangkitkan diri

"yasudahlah nanti pasti akan baik sendiri entah kapan itu yang penting aku akan selalu menunggumu hyung"

.
.

"Ya choi beomgyu"

Beomgyu sedikit kesal anak itu mentang-mentang mereka sekelas enak sekali memanggil dirinya seenak jidat, disini tetap dirinya yang lebih tua.

"Kau memanggil ku apa" kesal beomgyu sambil menarik telinga anak itu.

"Aww ahh ah beomgyu hyung iya iya ampuun ampun, tidak lagi hyung"

"Makanya jangan membuat ku kesal hueningie"

"Iya hyung maaf" sesalnya.

Beomgyu tersenyum mengangguk dan mengajak teman sekelasnya itu memasuki ruang kelas mereka.

Sementara yeonjun sedang duduk di bangku kelasnya saat ini hanya terdiam, yeonjun memang seseorang yang dingin dan sedikit tidak perduli pada sekitar, tapi walaupun begitu ia tetap mempunyai teman dekat.

"Bagaimana kau dengan beomgyu, apakah kau masih menyalahkan dia atas meninggalnya orang tuamu" soobin yang duduk di samping yeonjun itu bertanya, soobin adalah satu-satunya teman yeonjun dari semasa smp dulu.

"Nyatanya memang seperti itu soobin, dan aku sungguh membencinya dia telah mengambil semuanya dari perhatian orang tua hingga orang tua ku meninggal karenanya"

Soobin yang mendengar hanya menghela napas. Sebenarnya ia lelah menyembunyikan fakta ini tapi ia teringat dengan perkataan beomgyu waktu itu.

"Lebih mudah menyalahkan orang dari pada membenci diri sendiri"

"Hyung jaebal"

"Sebaiknya kau jangan terlalu membencinya Choi yeonjun, jangan sampai kau menyesal setelahnya"

Yeonjun hanya diam setelahnya, ia tidak peduli ia hanya benci anak itu sekarang, dari dulu memang dia benci beomgyu yang masuk ke kehidupannya tanpa memberi cela dirinya pada orang tuanya.






Yeonjun hanya diam setelahnya, ia tidak peduli ia hanya benci anak itu sekarang, dari dulu memang dia benci beomgyu yang masuk ke kehidupannya tanpa memberi cela dirinya pada orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello guys kali ini perkapalan antara Yeonjun hyung dan dongsaengnya beomgyu.
Huuh semoga kalian suka sama cerita nya jan lupa dukung aku ya biar aku semangat nulisnya:)
Thank you..














Moment of Alwayness...

Eccedentesiast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang