Happy reading
Pagi ini seperti biasa yeonjun dan beomgyu akan pergi bersekolah tentu saja mereka pergi dengan sendiri-sendiri, beomgyu yang melihat yeonjun sedang mengenakan sepatunya itu pun bertanya.
"Hyung kau sudah tidak apa-apa"
"Hm" jawab yeonjun tanpa sedikitpun melirik beomgyu.
"Emm baiklah kalau begitu" sebelum beomgyu dengan cepat pergi dari sana tangannya lebih dulu di cekal oleh yeonjun
Dengan datar yeonjun berkata "jika ada orang seperti kemarin menghampirimu lebih baik kau cepat-cepat menghindar sebelum terjadi sesuatu pada dirimu" yeonjun dengan cepat meneruskan perkataannya sebelum beomgyu berbicara.
"Kau jangan salah paham aku tidak mengkhawatirkan dirimu, aku hanya tidak ingin direpotkan dan aku tetap membemcimu"
Beomgyu sedih sebenarnya yeonjun berkata seperti itu, tapi mau bagaimana lagi yeonjun akan tetap seperti ini padanya.
"Hyung tenang saja aku akan jaga diriku baik-baik, jika ada yang menggangguku tentu saja akan ku lawan, aku ini jago tau" cengirnya percaya diri.
Yeonjun hanya berdecih, lihatlah anak ini memang benar-benar sok sekali dirinya sepertinya anak ini lupa bahwa kemarin ia tidak bisa apa-apa hanya karena di dekap dengan kuat oleh seseorang.
Yeonjun hanya melihat punggung beomgyu yang dengan girang melompat tak karuan seperti orang sedang memenangkan lotre.
.
.Beomgyu menuruni bus yang biasa dinaikinya saat ke sekolah, ia pun berjalan menuju sekolahnya yang tak jauh dari halte tempatnya berhenti.
Saat sedang berjalan ia melihat hueningkai yang jalan berlawanan arah dengannya beomgyu melambaikan tangannya ke arah hueningkai dengan maksud memanggil anak itu, tapi tiba-tiba saja seseorang menarik dirinya dan menyekap mulutnya.
"Ayo ikut adik kecil" suara ini sepertinya beomgyu mengenali, iya ini suara yang sama dengan orang yang memukul hyungnya kemarin.
Beomgyu berontak agar bisa dilepaskan, tapi tetap saja tenaga orang itu lebih kuat dari dirinya yang kecil ini, ah bagaimana ini mau di bawa kemana dirinya.
"Lephas..khan" teriak beomgyu, tentu tidak terdengar oleh orang ini hanya seperti suara bisikan bahkan ia berbicara saja seperti orang yang sedang sariawan.
"Shuut kau ikut saja aku tidak akan melukaimu jika kau tidak nakal adik" ucap seseorang itu.
Sedangkan yeonjun baru saja sampai di sekolah dengan motornya. Ia melihat ke arah hueningkai yang baru memasuki koridor sekolahan, tumben sekali sendirian biasanya ada adiknya yang selalu bersama hueningkai, entah lah mungkin beomgyu sudah sampai duluan di kelas -pikirnya.
Tak mau ambil pusing pasal beomgyu yeonjun yang sedang berjalan menuju kelasnya dikagetkan dengan soobin yang memanggilnya.
"Yeonjun-ah" panggil soobin sambil berlari kecil menyamakan langkahnya dengan yeonjun.
"Bagaimana soal kemarin? Mereka kan masih salah paham jadi kau akan bagaimana? Terutama kemarin mereka menyandera beomgyu kan untuk melukai dirimu, aku takut beomgyu akan terluka jika kau tidak memperjelas soal hana itu" Tanya soobin sambil merangkul pundak yeonjun, yeonjun segera melepaskan tangan soobin yang membuatnya risih.
"Nanti kalau mereka mencegatku lagi, aku akan jelaskan jadi kau tenang saja" yeonjun kembali berdecih "dan berhenti mengkhawatirkannya choi soobin"
Soobin kesal ada-ada saja yeonjun ini beomgyu itu adiknya bisa-bisanya dia tidak khawatir.
"Beomgyu itu adikmu yeonjun"
"Hah adik tidak berguna ya seperti dia, selalu menyusahkanku dan orang tua ku pergi karena dirinya, itu yang tidak akan pernah bisa aku lupakan" yeonjun kemudian pergi berjalan meninggalkan soobin yang terdiam karena melihat tingkah sahabatnya itu.
Huh andai saja kau tau yang sebenarnya kau pasti akan menyalahkan dirimu sendiri yeonjun, beomgyu tidak salah dia orang yang tegar dan pemberani, di umurnya yang segini beomgyu mengerti akan dirimu, bukan seperti dirimu yang kekanakan.
Moment of Alwayness...

KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Teen FictionBeomgyu tau keputusannya ini akan membuat dirinya dibenci oleh yeonjun kakaknya. Brothership Tomorrow x Together