Happy Reading
Bugh
Suara itu menggema di ruangan bimbingan konseling tersebut.
Yang mana terdapat Yeonjun, Beomgyu beserta sang guru.
"Yeonjun astaga!" Guru tersebut terkejut melihat perlakuan yeonjun kepada beomgyu.
Terlihat wajah yeonjun yang sudah memerah akibat amarahnya.
Tadinya ia diberi tahu oleh teman sekelas beomgyu untuk menjadi wali beomgyu di ruangan ini, dan ia menjadi sangat marah mendengar beomgyu yang sudah mencuri dompet teman sekelasnya sendiri.
"Brengsek!, buat apa kau sekolah kalau hanya untuk mencuri"
"Tolol!"
"Tidak tau diri kau hah!"
"Semakin dibiarkan semakin melunjak"
"Dasar bedebah, mati saja kau!" Geram yeonjun yang sekali lagi menampar beomgyu hingga beomgyu terjatuh dan meringis kesakitan.
"Astaga yeonjun sudah!" Lerai sang guru
Beomgyu menatap yeonjun berkaca-kaca "hyu.. hyung su.. sungguh bukan aku yang mencurinya"
"Aku tidak tahu mengapa dompet itu bisa ada di tas ku"
Yeonjun tersenyum smirk "Sudah jelas-jelas ada bukti dan kau masih mengelaknya!"
Beomgyu lagi-lagi menggeleng sungguh ia tidak tahu apa-apa dan bagaimana dompet itu bisa ada di dalam tasnya.
"Bu terserah mau ibu apakan anak ini, atau ibu keluarkan saja saya tidak peduli, saya permisi dulu" Pamit yeonjun dan langsung meninggalkan ruangan itu.
"Beomgyu kau tidak apa-apa?" Tanya sang guru.
"Astaga bibirmu berdarah ayo kita ke ruang kesehatan" ajak guru tersebut yang langsung membawa beomgyu ke ruang kesehatan.
.
."Yeonjun!" Teriak seseorang dari arah pintu kelas mereka. Orang tersebut mendekati yeonjun dan membogem mentah pipi mulus yeonjun.
"Bangsat! Atas dasar apa kau memukulku hah!" Teriaknya kepada soobin.
"Kau Bedebah sialan! Kenapa kau memukul beomgyu hah!"
"Anak itu sendiri yang tidak tahu diri dengan beraninya dia mencuri disini"
"Kau punya bukti?"
"Bodoh, jelas-jelas dompet itu ada di tasnya perlu bukti seperti apa lagi heh!"
"Dan kau mempercayainya?"
"Jelas aku mempercayainya, anak itu memang tidak tahu di untung sudah di pungut tetapi tidak tahu berterima kasih dan malah membunuh orang tuaku" ucap yeonjun serkas.
Sekali lagi dengan cepat soobin menghantam yeonjun dengan keras. Yeonjun pun jatuh terduduk dengan sudut bibir yang berdarah.
"KAU!.."
"Kau memang tidak bisa dibiarkan yeonjun"
Soobin menghela nafas nya dengan kasar. Ingin sekali ia menghantam lagi seseorang yang berada di depannya ini.
"Seharusnya yang disalahkan itu kau yeonjun!" Ucap soobin menggeram.
"Kenapa harus aku, mereka yang merayakan nya bertiga dengan anak kesayangannya tanpa aku anak kandungnya sendiri dan aku benci anak itu"
"Bodoh kau yeonjun!, penyebab kematian orang tuamu itu karena dirimu sendiri. Kau yang tiba-tiba menghilang saat itu dan mereka mengkhawatirkanmu. Mereka mencarimu ditengah derasnya hujan sampai-sampai mereka kecelakaan" jelas soobin.
Yeonjun yang mendengar itu tak bergeming ia lebih memilih bungkam.
"Beomgyu dan orang tuamu jelas-jelas mencarimu dan mengkhawatirkan mu yang entah pergi kemana saat itu. Dan kau malah menyalahkan beomgyu atas kematian orang tuamu"
"Dasar kau bedebah sialan!" Maki soobin yang tidak di gubris oleh yeonjun. Jelas ia masih mencerna setiap dari perkataan soobin.
"Ja jadi.. "
"Me.. mereka mencariku malam itu?" Lihir yeonjun.
"Dan karena aku orang tuaku..."
Yuhuu dah up lagi..
Ga ngerti lagi sama jalan ceritanya ini btw dari Chapter pertama sampe sekarang ini Story jelas kaga si? Jawab dong
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Genç KurguBeomgyu tau keputusannya ini akan membuat dirinya dibenci oleh yeonjun kakaknya. Brothership Tomorrow x Together