Happy reading
Beomgyu khawatir kenapa hyungnya belum pulang juga saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam apakah hyungnya tidak pulang sungguh saat ini dirinya takut apalagi sendirian dirumah.
Beomgyu mencoba menghubungi soobin satu-satunya teman yeonjun yang ia tau.
Tapi soobin bilang dirinya sudah berpisah dengan yeonjun sejak pulang sekolah sore tadi.
Saat ingin duduk di sofa beomgyu mendengar gedoran dari pintu itu pasti hyungnya. Dengan cepat beomgyu berlari dan membukakan pintu.
"Hyung sudah pulang"
"Itu kenapa hyung, kenapa kau bisa terluka seperti ini" khawatir beomgyu, karena melihat yeonjun yang sedikit babak belur dengan sudut bibir yang berdarah.
Yeonjun yang jengah langsung saja masuk ke dalam rumahnya tanpa memperdulikan beomgyu.
Beomgyu hanya mengehela nafas dan segera menutup pintu. Ia pun berjalan dan menyusul hyungnya kedapur.
"Yeonjun hyung bersihkan dulu lukamu" beomgyu mengambil kotak P3k yang tersimpan di dalam lemari bupet.
"Tidak usah pedulikan aku, kau jangan sekali-kali mencoba untuk berfikir aku akan baik padamu. Karena itu tidak akan pernah terjadi"
Setelah mengatakan itu kepada beomgyu yeonjun langsung pergi menuju kamarnya dan membaringkan dirinya di atas kasur. Sungguh sial sekali dirinya bertemu dengan orang yang tidak dikenal dan tiba-tiba langsung menyerangnya.
.
."Hei kenapa dengan wajahmu?" Soobin menyerngit perasaan yeonjun baik-baik saja kemarin dan kenapa sekarang malah sudut bibirnya robek begitu.
"Aku berkelahi kemarin"
"Apa, kau berkelahi dengan siapa yeonjun?"
"Aku juga tidak tau mereka tiba-tiba saja menyerang ku"
Sebenarnya seseorang kemarin berbicara tentang hana. Siapa hana yeonjun juga tidak tahu dan tiba-tiba saja sekelompok geng itu menyerangnya.
"Tidak mungkin mereka tiba-tiba menyerangmu tanpa alasan, mungkin saja kau telah mengusik ketenangan mereka makanya mereka begitu"
"Tapi aku juga tidak tau soobin" yeonjun pusing sekarang, dari pada ia mendengarkan celotehan soobin nantinya lebih baik sekarang ia pergi menuju kelasnya saat ini.
Soobin melihat yeonjun berlalu begitu saja meninggalkannya, ia pun berlari menyamakan jalannya dengan yeonjun.
.
.Beomgyu duduk di kursi tunggu yang berada di rumah sakit dan menunggu giliran dirinya untuk di panggil.
Ia hanya diam dan memikirkan andai dirinya tidak masuk ke keluarga yeonjun mungkin orang tua yeonjun tidak akan meninggal dan yeonjun akan bahagia saat ini. Ia merasa bersalah.
"Choi Beomgyu" panggil seseorang perawat.
"Iya"
"Silahkan masuk keruang dokter"
Beomgyu mengangguk dan langsung masuk ke ruangan dokter tersebut.
"Beomgyu bagaimana dengan pergelangan tanganmu apa itu masih nyeri" tanya dokter yang berada di depannya.
"Ah sepertinya ini sudah baikan dok karena sudah tidak terlalu nyeri seperti dulu"
"Em bagus jika begitu, bagaimana dengan trauma?"
Semenjak kejadian 6 bulan lalu kecelakaan yang menyebabkan orang tuanya meninggal Beomgyu mempunyai trauma dan gangguan kecemasan, beomgyu takut tempat gelap apalagi disertai dengan hujan ia akan cemas dan segera mencari tempat persembunyian, ia juga akan merasakan sesak yang amat di dadanya.
Moment of Alwayness...

KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Teen FictionBeomgyu tau keputusannya ini akan membuat dirinya dibenci oleh yeonjun kakaknya. Brothership Tomorrow x Together