1.2

296 47 9
                                    

Happy Reading

Sorry guys lama update:(

Beomgyu sampai di pekarangan rumahnya. Ia berjalan dengan gontai memasuki rumahnya, ia ingin segera mengistirahatkan diri pada kasur empuk miliknya.

Ia lelah, bukan hanya fisik tapi juga batin.

Cklek

"Loh, beomgyu hyung"

'Taehyun" batin beomgyu.

Ada rasa sesak saat beomgyu melihat taehyun sedang berada di rumahnya.

"Beomgyu hyung kau tinggal disini dengan yeonjun hyung?" Tanya taehyun.

Beomgyu mengangguk membenarkan ucapan taehyun.

"Woow kalau begitu berarti apakah kalian saudara?"

Beomgyu tertegun, apakah mereka saudara. Beomgyu hanya anak angkat dari keluarga ini. Dan orang tua yang mengangkatnya justru sudah tiada bahkan yeonjun membencinya jadi apakah mereka bisa dibilang sebagai saudara.

Hubungan darah dengan yeonjun pun ia tidak ada.

Tapi beomgyu menyayangi yeonjun sudah seperti kakak kandung sendiri. Dan itu sudah mutlak dalam hatinya, apakah dirinya salah? Ia hanya ingin berbaikan dengan yeonjun dan berharap yeonjun bisa memaafkan dirinya.

"Taehyun" panggil seseorang dari arah dapur, siapa lagi kalau bukan yeonjun.

"Eh yeonjun hyung kau tidak memberi tahuku kalau beomgyu hyung adalah adikmu" ucap taehyun.

"Untuk apa!" Sarkas yeonjun.

"Ma.. maksudnya" Taehyun tidak mengerti dengan ucapan yeonjun.

"Aku lebih memilih tidak mempunyai adik dari pada harus mempunyai adik yang menjadi seorang pembunuh untuk orang tuaku sendiri" yeonjun menggeram tertahan, matanya sudah memerah ingin marah tapi ia tahan, ia tidak boleh lepas kendali.

Taehyun yang mendengar itu terdiam, maksudnya beomgyu membunuh orang tuanya? Tapi kenapa?.

Sedangkan beomgyu menatap yeonjun dengan pandangan sendu, tak ingin berlama-lama disini beomgyu segera berjalan memasuki kamarnya dan langsung menumpahkan segala sesak di dada nya dengan banyak air mata.

Ia sudah tidak kuat, beomgyu ingin menyerah saat ini, di benci oleh kakaknya dan selalu merasa bersalah atas kematian orang tua angkatnya.

Andai dulu ia tidak masuk dalam kehidupan bahagia yeonjun dan orang tua nya ini pasti tidak akan terjadi, yeonjun pasti akan hidup bahagia dengan orang tuanya. Ini semua salahnya.

Andai.. andai.. dan andai

Beomgyu hanya bisa berandai saat ini.

.
.

"Yeonjun hyung kenapa kau begitu pada beomgyu hyung?" Tanya taehyun penasaran.

Ia terlihat kaget saat yeonjun berbicara sekejam itu pada beomgyu apalagi melihat perubahan raut wajah yeonjun, sungguh mengerikan.

Entah kenapa setelah berbicara sekejam itu pada beomgyu bukan membuat hati yeonjun menjadi lega yang ada malah membuat dirinya sesak sendiri.

Perasaan apa ini, tidak.. tidak ini hanya perasaan kasian ia tidak mungkin menyayangi beomgyu kan.

Lagi pula untuk apa ia kasian terhadap pembunuh orang tua nya.

'bodoh sekali kau Choi yeonjuuun' Batinnya

"Sudahlah taehyun aku malas membicarakan dirinya, ah ini aku ambilkan susu untuk dirimu, ayo minum"

Tidak mau membuat yeonjun semakin kesal taehyun menerima susu yang diberikan kepada nya dan segera meminum.

Dua jam berlalu, taehyun kini sudah tidak dirumah yeonjun lagi ia sudah pulang sejak setengah jam lalu, yeonjun membersihkan piring-piring yang tadinya kotor dan mencucinya.

Sedangkan beomgyu telah siap-siap untuk keluar.

"Mau kemana kau?" Tanya yeonjun melihat beomgyu yang akan keluar.

Beomgyu yang mendengar itu tidak menghiraukan pertanyaan dari yeonjun, ia langsung segera keluar dari rumah.

Sedangkan yeonjun berdecak kesal karena pertanyaan nya di abaikan.

"Ck dasar bocah, awas saja kau merepotkanku. Tidak akan sudi" teriaknya.

Beomgyu yang mendengar itu hanya menghela nafas pasrah, terserah saja. Pikirnya.

Ia hanya ingin ketenangan saat ini.





Vote + comment guyss, Okay:)

Eccedentesiast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang