Happy reading
"Nak apa kau sudah mendapat kabar hyungmu ada dimana, eomma sangat khawatir sekarang sudah malam dan juga turun hujan"
"Aku sudah menghubungi soobin hyung eomma tapi soobin hyung bilang yeonjun tidak bersamanya"
Sekarang ini se isi rumah sedang kebingungan mencari yeonjun karena sedari yeonjun marah dan keluar dari rumahnya ia belum pulang juga hingga sekarang.
Ibu dan ayah nya sangat khawatir begitupula dengan beomgyu, mereka pun memutuskan untuk mencari yeonjun dengan menggunakan mobil.
"Appa hati-hati membawa mobilnya lihatlah jalanan sangat licin karena hujan" ucap beomgyu yang menenangkan ayahnya. Sedangkan yang di ajak bicara hanya mengangguk.
"Beomgyu-ya mianhe, seharusnya kita merayakan hari ini" ucap ibu yeonjun menyesal.
"Gwenchanayo eomma, yang terpenting saat ini adalah yeonjun hyung"
"Kau tau, yeonjun adalah anak yang baik. Entah ada apa dengannya belakangan ini, dia bahkan tidak mau berbicara dengan kami"
Beomgyu mendengarkan perkataan ibunya dan mengangguk.
Ayah dari yeonjun itu menyerngit bingung ada apa dengan mobil truk yang sepertinya oleng itu, saat menyadari bahwa truk itu ternyata mengambil jalan arusnya ia pun kaget, segera ia mengklakson mobil tersebut agar sadar bahwa ia mengambil jalur yang salah tetapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada mereka mobil truk itu melaju dengan sangat kencang dan langsung saja menabrak mobil yang ada di depannya.
.
.Beomgyu menangis sesegukan, saat ini kepalanya sedang terluka begitu pula dengan badannya yang sakit-sakitan pasca kecelakaan tadi, di tambah pula orang tua nya yang berada di dalam ruang gawat darurat saat ini. Beomgyu memang tidak terluka parah saat kecelakaan tadi tapi orang tuanya ia tak bisa apa-apa selain menangis saat ini ia ketakutan dengan sesak di dadanya.
"Beomgyu" panggil seseorang.
"So.. soobin hyung" tangannya bergetar saat ini, ia pun mendekat ke arah soobin dan langsung memeluk sahabat dari kakaknya itu, sungguh ia takut saat ini. Soobin yang melihat beomgyu seperti ini pun turut prihatin dan segera mengajak beomgyu untuk duduk di kursi tunggu.
Sambil menunggu dokter yang menangani orang tua yeonjun disana soobin pun bertanya.
"Beomgyu kenapa bisa seperti ini?" Tanya soobin tenang.
Beomgyu masih dengan gelinangan air dimatanya pun menjawab bahwa tadinya ia dan orang tuanya keluar untuk mencari hyung nya yang belum pulang juga sedari tadi siang apalagi ini sudah malam dan sedang turun hujan, orang tuanya itu sangat khawatir, tapi saat di perjalanan tiba-tiba saja ada sebuah mobil truk yang berjalan dengan arus yang sama dan saat itulah terjadi kecelakaan.
Saat sedang menjelaskan dokter yang menangani orang tuanya tadi keluar.
"Dok bagaimana dengan eomma dan appa?" Tanya beomgyu gusar.
"Maafkan kami orang tua anda tidak bisa terselamatkan mereka berdua memiliki luka yang cukup besar dan terlalu banyak darah yang keluar sehingga tidak bisa lagi diselamatkan" jelas dokter dengan berat hati.
Beomgyu yang mendengarnya pun langsung berlerai air mata, ini salahnya coba saja saat itu ia menolak tawaran untuk ikut bersama orang tua yeonjun pasti ini tidak akan terjadi yeonjun pasti tidak merasa bahwa ia tidak lagi diperhatikan dan berakhir seperti ini, ini semua salah dirinya -pikirnya
Yeonjun berlari melewati setiap lorong yang ada dirumah sakit dengan keadaan gusar ia menemukan beomgyu yang berdiri dengan soobin dan juga dokter yeonjun pun mendekati beomgyu dan mencengkram bahu beomgyu kuat.
"Hyu.. hyung bagaimana ini?" Tangis beomgyu semakin pecah saat dihadapkan dengan yeonjun.
"Apa yang terjadi?" Panik yeonjun.
"Hyu.. hyung eom.. eoma appa" beomgyu tak sanggup lagi berbicara pada yeonjun ia merasa sangat bersalah.
"Aku bertanya apa yang terjadi!!" Seketika amarah yeonjun memuncak dengan air mata yang sudah menunpuk di pelupuk "kalian pergi makan bersama, tapi kenapa hanya kau yang baik-baik saja?"
Beomgyu semakin menagis dan terduduk di lantai yeonjun yang melihat itu pun kembali mencengkram kedua bahu beomgyu.
"Berhenti menangis! Dan jawab aku. Kenapa hanya kau yang hidup?" Yeonjun tak tahan lagi ia pun menangis sejadi-jadinya sambil mengoyang-goyang kan tubuh beomgyu yang masih bergetar.
Soobin melihat sahabatnya yang terpukul karena kepergian orang tuanya itu lantas menenangkan yeonjun dengan pelukan hangatnya. Ia tak kuat melihat yeonjun seperti ini. Dan juga yeonjun sepertinya salah paham pada beomgyu.
.
.Yeonjun, beomgyu dan juga soobin saat ini berada di depan pemakaman orang tua yeonjun. Yeonjun masih mengeluarkan air mata nya tapi tidak dengan suara tangisnya ia seperti menangis dalam diam, kemudian ia menatap beomgyu dengan sinis.
"Kau pembunuh, aku membencimu"Beomgyu yang mendengar itu pun hanya diam dan sedih, ini memang salahnya pikir beomgyu.
Sedangkan soobin sedikit terkejut dengan perkataan yeonjun yang menyalahkan beomgyu.
"Yeonjun-ah bukan--" ucapan soobin terhenti saat beomgyu menepuk tangannya dan mengajak nya sedikit menjauh dari yeonjun."Hyung aku mohon saat ini jangan katakan apapun pada yeonjun hyung"
"Tapi dia salah paham beomgyu, malam itu bukannya kau dan orang tuamu mencari yeonjun karena anak itu yang tiba-tiba saja pergi dari rumah dan membuat khawatir orang rumah, ini sebenarnya salahnya"
Beomgyu menggeleng "aku tahu hyung biarkan saja begini, jika yeonjun hyung tahu yang sebenarnya dia akan terpukul, lagi pula ini juga salahku seharusnya aku tidak hadir dikehidupannya"
"Gyu-ya kau akan tinggal bersamanya dan itu artinya kesalahpahaman ini akan terus berlanjut"
Beomgyu hanya menunduk mendengarkan apa yang soobin bilang padanya.
"Lebih mudah menyalahkan orang lain dari pada membenci diri sendiri" dengan mata yang berkaca-kaca beomgyu memohon pada soobin "hyung jaebal"
Soobin yang melihat itu hanya menghela nafasnya dengan berat hati ia pun mengiyakan permintaan beomgyu.
Moment of Alwayness..
![](https://img.wattpad.com/cover/259744973-288-k806330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Teen FictionBeomgyu tau keputusannya ini akan membuat dirinya dibenci oleh yeonjun kakaknya. Brothership Tomorrow x Together