Happy Reading
"Kau jangan coba-coba untuk lari lagi dariku" orang yang berbicara dengan beomgyu itu menatapnya sinis dan berdecih "aku tau kau menelpon kakakmu tadi. oke aku akan menunggu nya disini kita lihat akan jadi apa dia nanti"
Beomgyu yang mendengar itu semakin takut dirinya sudah merasa pusing sedari tadi apalagi pukulan yang diberikan orang itu kepada dirinya ditambah beomgyu mengalami ketakutan saat ini lengkap sudah penderitaannya dia hanya bisa berdoa semoga yeonjun akan cepat datang kesini.
"Kalian berjaga-jaga di setiap tempat dan jangan biarkan si brengsek yeonjun itu bisa bernafas dengan tenang" ucap orang itu kepada suruhannya.
.
."Aku tau di dalam hati mu sudah di pastikan kau menyayanginya yeonjun"
Yeonjun yang mendengar soobin berbicara seperti itu langsung menyela "tidak akan mungkin" ujarnya.
"Kenapa? kau masih dengan egomu yang menyalahkan beomgyu atas kematian orang tua kalian?"
"Sudahlah soobin aku tidak ingin berdebat, sekarang lebih baik fokus agar adik yg sering kau bela itu tidak terjadi apa-apa"
Soobin hanya mendengus kesal, kapan temannya ini akan sadar.
Soobin lelah, begitu juga melihat beomgyu yang selalu di salahkan oleh yeonjun sebenarnya soobin sudah muak dengan semuanya.
.
.Beomgyu pov
Hari sudah mulai menggelap dan yeonjun hyung belum juga sampai, aku sudah sangat lelah dan merasa pusing saat ini. Aku ingin pulang dan aku takut disini.
Saat mata ku akan terpejam, suara rusuh itu terdengar dari kejauhan. Sontak mata ku pun berbinar ah aku tahu pasti itu yeonjun hyung kan, yah hyungku memang yang terbaik.
Senyumku semakin merengkah saat melihat dirinya dan juga soobin hyung berjalan dengan santainya menuju ke arahku. Dan kulihat orang yang sedari tadi berbicara padaku itu sedikit gelagapan, dengan cepat dirinya mengeluarkan sebuah pisau yang menurutku sedikit berbahaya ah bukan sudah di pastikan itu sangat berbahaya lihat saja pisau ini sangat tajam dan itu mengerikan.
"Ja... jangan mendekat"
Ucap orang itu sambil mengarah pisau mengerikan itu tepat pada leher ku.
Huaa yeonjun hyung tolong aku, aku tidak ingin mati. Ucapku dalam hati
"Kim hana" Ucap yeonjun hyung yang sama sekali tidak ku mengerti.
"Apa dia adikmu?"
Kulihat orang yang sedang menyekap ku ini berdecih.
"Kenapa? apa kau merasa bersalah dengan dirinya?"
"Tentu saja tidak"
Jawab yeonjun hyung dengan lantang, aku yakin yeonjun hyung pasti memang tidak bersalah.
"Berani-beraninya kau" geram orang itu sambil menekan ujung pisau itu padaku.
Astaga aku pun yang tadinya panik semakin panik karena kejadian ini, tanganku gemetar tak karuan aku mulai merasa mual dan lemas setelah nya aku tak merasakan apa-apa lagi selain kegelapan yang menyerang sampai aku pun tak sadarkan diri.
Moment of Alwayness...
Maaf guys hari ini chapter nya terlalu sedikit karena udah lama banget aku nggak up ntar dikira kagak mau up lagi padahal memang aku lagi sibuk-sibuknya:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
أدب المراهقينBeomgyu tau keputusannya ini akan membuat dirinya dibenci oleh yeonjun kakaknya. Brothership Tomorrow x Together