0.9

342 44 2
                                    

Happy Reading

Beomgyu terbaring di brankar rumah sakit bersama dengan soobin saat ini. Sedangkan yeonjun membereskan kesalah pahaman yang terjadi kepada orang yang selalu membuat masalah itu.

Kondisi beomgyu saat ini sudah membaik dan ia hanya istirahat untuk memulihkan keadaannya.

Soobin yang melihat beomgyu seperti itu pun turut iba pada anak itu. Ia merasa kasihan beomgyu yang tidak salah apa-apa sering kali di kasari bahkan di caci maki oleh kakaknya sendiri, meski bukan kakak kandung tetap saja selama ini mereka sudah tinggal bersama dan beomgyu sudah sangat menyayangi yeonjun.

Soobin berfikir bagaimana jika ia yang memberi tahu yeonjun tentang kecelakaan waktu itu. Iya, jika ditunda-tunda ia yakin pasti yeonjun semakin keras kepala dan akan menyakiti beomgyu terus nantinya.

Sembari bergulat dengan pikirannya sendiri soobin tersentak tatkala seseorang masuk dengan membuka kasar pintu yang tertutup itu.

Ia pun menghela nafas saat melihat seseorang yang berada dibalik itu.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya yeonjun. Setelah membereskan kesalah pahaman yang terjadi yeonjun langsung bergegas ke rumah sakit tempat dimana beomgyu dirawat.

"Ia sudah baik-baik saja dan sedang istirahat, jadi jangan kau ganggu dia" ucap soobin.

Yeonjun hanya mendengus dan menatap arah beomgyu.

"Hoho lihatlah dirinya bahkan tidak terusik sama sekali, tidak tahukah dia baru saja membuat kekacauan" ucap yeonjun sarkas.

"Hei apa maksudmu yeonjun, yang membuat kekacauan disini itu justru dirimu, lihatlah beomgyu jadi terluka karena kau" Ucap soobin ia sangat tidak setuju dengan perkataan sahabatnya ini.

"Ckk kau terlalu memanjakannya"

.
.

"Eoh hyung"

"Hmm"

Beomgyu mendengus mendengar ucapan dari yeonjun, apa-apaan si kakaknya ini tidak kah ia mengerti bahwa beomgyu sedang kehausan saat ini.

Sama sekali tidak ada perhatian barang sekecil pun 'batinnya.

"Em hyung a..aku ha..us"

Mendengar itu yeonjun segera beranjak ke brankas yang berada pada ruang dawat inap.

Yeonjun menuangkan air dalam botol itu ke gelas yang tersedia setelahnya memberikan pada beomgyu.

"Terima kasih hyung"

"Hmm" tak ada kata-kata lain selain hm yg di ucapkan oleh yeonjun.

"Maafkan aku.."

Yeonjun berdecih "sudah tau merepotkan jadi jangan banyak tingkah kau"

Mendengar itu beomgyu semakin menundukkan kepala nya, ia semakin sedih melihat kakaknya yang semakin membencinya.

"Hyung apa kesalahan ku tidak bisa termaafkan?" Ucapnya dengan wajah yang masih menunduk.

"Ciih bisakah membuat ibu dan ayahku kembali"

Beomgyu menggeleng.

Yeonjun semakin emosi nelihat itu jadi untuk apa permintaan maaf itu jika tidak bisa membuat ibu dan ayahnya kembali.

"Hyung sebenernya wak.."

"Sudah lah aku tidak mau mendengar penjelasanmu, kau tetaplah seorang pembunuh"

Ucap yeonjun sakarstik dengan begitu ia langsung keluar dari ruangan rawat inap beomgyu.




Eccedentesiast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang