Happy Reading yuhuu...
Yeonjun duduk di depan tv saat ini ia tengah gusar sedari tadi. Saat pulang kerumah dan tidak mendapati beomgyu hingga jam sudah menunjukkan pukul delapan malam pun beomgyu belum menampakkan diri.
Huh
"Kemana anak itu?" Tanyanya pada diri sendiri.
Cklek
Suara pintu terbuka. Yeonjun yang mendengar itu segera berdiri dari duduknya.
"Dari mana saja kau hah! Sampai malam begini baru pulang beomgyu?" Tanyanya pada beomgyu.
Beomgyu melihat yeonjun dengan wajah yang memerah menahan amarah.
Huh
Ia lelah.
Beomgyu tak minghiraukan pertanyaan dari yeonjun, ia berjalan melewati yeonjun yang berdiri dan itu membuat yeonjun merasa marah.
"Yak! Choi Beomgyu"
"APA PEDULIMU PADAKU!" Teriakkan itu membuat yeonjun tersentak.
"Kenapa, kau ingin aku tidak kembali lagi ke rumah ini?" Tanya beomgyu dengan wajah sedatar mungkin.
Beomgyu menahan mati-matian agar tangisannya tak pecah.
Beomgyu berlari menuju dapur dan mengambil benda tajam yang terdapat di depan matanya itu.
Yeonjun yang melihat itu melotot.
"Beomgyu!"
Beomgyu tersenyum smirk dan mulai mengiris tangannya dengan pisau yang di ambilnya tadi. Darah mulai keluar dari kulitnya yang putih pucat tersebut.
"Ini kan yang kau inginkan. Aku mati dan menyusul kedua orang tuamu"
Yeonjun menggeleng "Beom ..."
"Diam disana jangan mendekat"
Yeonjun pun terdiam tidak berkutik dengan keadaan.
Sungguh beomgyu sudah lelah dengan keadaan seperti ini.
Tapi dirinya sendiri lah yang membuat keadaan menjadi seperti ini. Memilih di benci.
Ini memang salahnya dan resikonya akan menimpa pada dirinya sendiri dan menyakiti dirinya sendiri.
Tapi ia sungguh menyayangi yeonjun sebagai kakaknya. Ia mengkhawatirkan yeonjun.
Yeonjun semakin terkejut melihat banyak dari yang keluar dari lengan beomgyu.
"Beomgyu jangan GILA!"
Beomgyu menggelengkan kepalanya "Untuk apa aku hidup hyung?" tanya beomgyu.
"Hyung benar aku memang anak yang tidak tahu diuntung dan pembawa sial. Karena aku orang tua mu mati dan karena kedatanganku kehidupanmu menjadi menderita seperti ini, ka.. karena aku.. " beomgyu tidak bisa melanjutkan perkataannya lagi.
"Beomgyu" Panggil yeonjun dengan suara lirihnya
Beomgyu menatap yeonjun tidak percaya. Hei sejak kapan yeonjun selembut itu padanya.
"Ma.. maaf kan aku hyung"
"Aku akan mengabulkan harapanmu, ya. Aku akan pergi dari kehidupanmu" Ucap beomgyu.
"Ti.. tidak beomgyu"
"BEOMGYU APA YANG KAU LAKUKAN!" Yeonjun semakin histeris melihat beomgyu menusuk diri sendiri tepat di perut. Dan setelahnya ia melihat beomgyu yang terjatuh dengan bersimpahkan darah di lantai.
Yeonjun berlari mendekati beomgyu dan
Tersenyum dengan smirknya...
"Akhirnya kau benar-benar mati adikku"
BRAK
"BEOMGYU!"
BYE UDAH END😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Novela JuvenilBeomgyu tau keputusannya ini akan membuat dirinya dibenci oleh yeonjun kakaknya. Brothership Tomorrow x Together