0.5

331 41 0
                                    

Happy reading



Yeonjun sedang bermain mobil-mobilan di ruang keluarga yang biasa di tempati dirinya dan orang tuanya untuk berkumpul ataupun sekedar menonton tv. Orang tuanya saat ini tidak ada dirumah, entah kemana yeonjun pun tidak tau yeonjun hanya mengiya kan saja saat orang tuanya menyuruh ia bermain dulu dirumahnya sendiri.

Saat sedang asik bermain seseorang membuka pintu rumahnya dan ternyata itu orang tua yeonjun.

"Eomma, appa" yeonjun berlari dan mendekati orang tua nya, ia sedikit terkejut melihat ada seorang lagi dibelakang ayahnya ia pun heran siapa -pikirnya

"Yeonjun kenalkan namanya beomgyu mulai sekarang dia adikmu,kemari sapalah dia" ucap ayahnya sambil mengode agar yeonjun mau mendekatinya.

Yeonjun tersenyum sambil mendekat ke arah beomgyu yang sedikit ketakutan "hei kau kenapa takut begitu, kenalkan aku yeonjun, tidak perlu takut aku ini hyungmu" ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada beomgyu.

"Yeonjun hyung" dengan mata yang berbinar itu beomgyu memanggilnya, beomgyu sepertinya sangat senang sekali bisa berkenalan dengan yeonjun, apalagi saat yeonjun mengatakan bahwa ia adalah hyungnya sungguh beomgyu bahagia saat ini.

.
.

Hari-hari berlalu tahun pun telah berganti yeonjun dan beomgyu memang awalnya sangat dekat, tetapi entah kenapa yeonjun melihat ada sedikit kejanggalan disini apalagi pada orang tuanya pun perhatian orang tuanya pada beomgyu, ada rasa iri dalam dirinya saat beomgyu yang selalu di perhatikan padahal di sini dialah yang anak kandung. Orang tuanya menyuruhnya untuk selalu menjaga beomgyu dan memperhatikan beomgyu, ia pun menjadi sangat kesal.

Saat ini yeonjun baru pulang dari sekolahnya dengan senyuman suka citanya iya karena hari ini ia mendapat nilai yang cukup bagus dari ujian semester tahun ini ia pun berjalan memasuki rumahnya.

"Wuaahh uri beomie sangat pintar sekali kau mendapatkan nilai yang sangat bagus pada ujianmu sayang, mari kita rayakan ini"

Yeonjun yang mendengar itu pun berhenti, tangannya mengepal kuat mata serta kupingnya memanas tanda ia sedang kesal dan marah saat ini.

"Iya eomma aku senang sekali, oh iya kita tunggu yeonjun hyung pulang dulu deh setelah itu kita merayakannya bersama, yeonjun hyung pasti mendapatkan nilai yang sangat bagus juga" jelas beomgyu pada ibunya, sedangkan ayahnya hanya mengangguk saja dan menyetujuinya.

Beomgyu melihat ke arah kanan dimana tempat berdiri yeonjun.

"Yeonjun hyung ayo kita pergi makan malam diluar bersama eomma dan appa, aku mendapatkan nilai yang bagus loh hyung, pasti hyung juga kan" ucap beomgyu sambil memegang tangan yeonjun dengan binar di matanya, tidak tahu saja dia bahwa saat ini yeonjun sedang naik darah karena perasaan ini.

"Lepaskan" beomgyu sedikit tersentak saat yeonjun melepaskan tangan nya dengan kasar bahkan tangan beomgyu terasa nyeri akibatnya. Orang tuanya pun juga ikut terkejut dengan tingkah yeonjun yang seperti itu, dan kenapa yeonjun jadi kasar.

"Yeonjun kau kenapa nak?" Ibunya pun khawatir dengan anaknya tak biasanya yeonjun bersikap seperti ini.

"Sudahlah eomma dan appa akan pergi bersenang senang kan dengan anak ini, pergi saja pasti kalian tidak ingin ada aku kan bersama kalian, eomma dan appa berubah sekarang lebih perhatian padanya ketimbang aku anak kalian, aku benci dengan kalian" teriak yeonjun, ia pun berlari keluar rumah dan pergi entah kemana.

"Hyung" teriak beomgyu tanpa digubris oleh yeonjun.

Sedangkan ibunya yang mendengar itu hanya sedih dan berkaca-kaca, kenapa yeonjun tiba-tiba seperti ini padahal ia tidak bermaksud begitu pada anaknya. Tentu saja ia menyayangi anaknya itu dan juga beomgyu walaupun anak itu baru ia temui dua tahun yang lalu.










Moment of Alwayness..

Eccedentesiast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang