Go To...

474 65 19
                                    

Tut tut tut
Panggilan berakhir

"PAPAAAAA!!!" Delova berlari dan loncat ke pelukan papanya
"Eh eh kenapa sayang???"
"Papaaa.. Papa.. Aku.. Aku" Delova sampai susah bicara saking exciting dengar berita tersebut
"Pelan pelan nak.. Tarik nafas.. Kenapa sih hm? Jangan bikin papa penasaran" Kok papa delova vibesnya kek idol wkwk
"Haah huuhhh, hahh"
"Iya bagus, coba ceritakan, siapa yang nelfon kamu? Dan apa yang kalian bicarakan?"
"AKU TERPILIH UNTUK PERTUKARAN PELAJAR PAA!!!" Delova kembali berteriak
"Hahh??!! YaaAllah selamat nakk.. Selamat sayang, anakku.." Papa Delova sangat bangga atas kerja keras anaknya tersebut.
"Yaudah aku siap siap pa, aku mau ke kampus sekarang"
Sebenernya sih masih lama orang disuruhnya siang kok, sekarang masih jam set9 pagi, tapi ya tau lah kalian, Delova ingin menghindari fitting baju pengantin.
Setelah selesai siap siap, Delova dan papanya turun kebawah, yang pertama ia lihat adalah Reno, sungguh seandainya tidak ada orang tuanya disini, ia mungkin sudah membunuh Reno dengan pisau dapur. Haha psikopat memang, ups. Engga kok wkwk
"Hey sayang, kamu udah aku tungguin dari tadi, btw kok formal banget pakaiannya kaya mau ngampus aja" Sapa Reno
"Ewh sayang sayang pala lo peyang, iya emang gue mau ke kampus, kenapa lo gasuka?" Jawab Delova sambil mengambil minuman di kulkas
"Haha becanda mulu kamu yang"
"Berhenti panggil gue sayang anjir"
"Lova! Kamu kok ngomong kasar sih sama suami kamu!" Bentak mamanya
"Apaansi mah orang masih calon, inget calon! Itu juga tau jadi tau kagak!"

"Maksud kamu?!" Mama delova makin meninggikan nada suaranya
"Udah lah ma, aku mau ke kampus dulu, ada yang harus diurus" Delova pergi meninggalkan mamanya dan Reno
"Loh loh Delova!! Delova kamu ini, papa, pah kok diem aja sih pa, anakmu itu loh!"
"Biarkan dia mengejar mimpinya mah" Papa Delova sangat santai
"Maksud papa apasih?"
"Iya pa, kenapa ya kan kita udah janji mau fitting baju" Reno pun mengelak tak terima
"Dia ke kampus hanya sebentar, nanti juga balik lagi" Papa Delova kembali ke kamar untuk membersihkan dirinya.

Kampus EI (09.30 WIB)
"Hadehh sebenernya masih lama, tapi gue males aja dirumah" Lova duduk dibangku taman kampus sambil meminum susu ultra rasa strawberry, lalu ia bengong sambil melihat susu yang ia pegang
"Strawberry.. Enak banget dahhh ah maniss"

Yeu kirain inget seseorang lu Lova/

Karena bosan akhirnya ia ke ruang musik, gini gini Delova pintar main gitar dan piano, dia juga sering cover lagu, terutama lagu Korea.
"Ahhh.. Mainin apa yaa"
Lova bingung memilih gitar atau piano yang akan dia mainkan.
"Gitar aja dah, genjreng genjreng kan enak"
Akhirnya Delova memilih gitar akustik.
"Nyanyi apa ye, hmm.. Lagu indonesia aja lah, bosen lagu korea terus, lagu apa ya.. Ini ajalah.."

Andai engkau tahu
Betapa 'ku mencinta
Selalu menjadikanmu
Isi dalam doaku

Kutahu tak mudah
Menjadi yang kau minta
Ku pasrahkan hatiku
Takdir 'kan menjawabnya

Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku 'kan memilikimu
Jodoh pasti bertemu

Ditengah lagu Delova tanpa sadar meneteskan air matanya
"Hikss.. Anjir kenapa gue nangis.. Ekhem.. Ah suara gue jadi bindeng kan.."
Tapi iapun melanjutkan nyanyiannya lagi

Andai engkau tahu
Betapa 'ku mencinta
Ku pasrahkan hatiku
Takdir 'kan menjawabnya

Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku 'kan memilikimu
Jodoh pasti bertemu

(Ku tulis dalam nadiku)
(Kau yang tercipta untukku)
(Akan memilikimu)
O-oh-ohh oh-h

"Jikkaa.. Hiks aaku (jika aku)
Bukan jalanmu

Late, Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang