Mom

294 56 10
                                    

Jakarta, September 2025

Na Jaemin..
Aku tahu kamu sama aku itu berbeda
Sangat sangat berbeda
Kamu idol terkenal, punya fans yang berjuta juta
Sementara aku? Hanya seorang penggemarmu yang bahkan tidak bermodal haha..
Mengidolakanmu hampir 10tahun lamanya, tapi sampai sekarang aku belum menonton konsermu? Haha lucu.
Hm tapi aku dengar tahun depan grupmu ingin mengadakan tour konser lagi?apakah itu benar? Kalau benar..
Semoga kita dipertemukan
Tak apa jika kamu tidak melihatku
Biarkan aku saja yang melihatmu..

Indonesia, 2026
"PERNIKAHAN DIBATALKAN!!!" Papa Delova meninggikan suaranya.
Mama Delovapun terkejut mendengar ucapan suaminya barusan. Begitu pula dengan Delova, ia tidak menyangka kalau papanya baru saja memutuskan yang amat sangat ia harapkan.

"APA??! PAPA GASALAH NGOMONG? MAKSUD PAPA APA PAH?!" Mama Delova tak kalah, ia menggoyang goyangkan lengan suaminya itu
"Mama ga denger ucapan papa barusan?!"
"PA! PAPA GABISA GIT-"
Ucapan Mama Delova terpotong karena tibatiba ada tamu yang mengetuk pintu rumahnya

"Aku buka pintu dulu" Itu adalah kesempatan Delova untuk menghindari perselisihan kedua orang tuanya.

"DELOVA!" Sergah sang mama

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.. Sal.." Iya itu salsa, Salsa datang menjemput Delova untuk menginap dirumahnya sampai lusa saat mereka ingin berangkat ke Korea. Papa nya yang sengaja menelpon Salsa untuk menjemput Delova, karena jika ia tidak pergi sekarang, mungkin pernikahan dengan Reno akan tetap berlangsung.

"Ayo Lov.. Pak Irwan sama yang lain udah nunggu di bandara"

("Wah gila akting lo hebat banget Sal") Delova berbicara dalam hati, tanpa sadar Salsa mengerti apa yang Delova katakan, mungkin karena sudah bersahabat sejak lama, yaa seperti ikatan batinlaah..

("Bacot lu, ayo buruan anjir")
("Ebuset iyaiya")

"Pah.. Ma.. Delova berangkat dulu ya ke Korea, doain Delova semoga sampai dengan selamat.." Delova menghampiri papa mamanya yang masih saja berdebat.

"Delova.. Nak.. Pikirkan lagi sayang ini demi-" Lagi lagi ucapan mamanya terpotong

"Maaf ma bukannya Delova mau motong omongan mama, dan bukannya Lova mau ngebantah mama.
Mah, Delova sayang banget sama mama, Lova tau, diumur segini memang sudah sepantasnya Lova untuk menikah, tapi ma, Lova masih ingin mengejar mimpi Lova, Lova pun masih mau ngebanggain mama sama papa, Lova ingin membalas budi mama sama papa, Lova emang anak satu satunya, tapi bukan berarti Lova harus manja, pendidikan papa yang kasih, pekerjaan mama yang cariin. Begitu pula masalah jodoh, Lova tau mama sama papa jodohin Lova sama Reno bukan karena masalah perusahaan Papa doang kan? Tapi papa sama mama mikir kebahagian Delova juga, pasti mama mikir kalo Lova sama Reno, Lova bakal hidup bercukupan dan bahagia.. Tapi nyatanya? Engga mah,
Delova gabisa bahagia sama Reno, Reno bukan jodoh Delova" Tanpa sadar hampir semua yang ada diruangan itu menangis, kecuali Papa Delova, sebenarnya ia hanya menahan tangisnya.

"Maafin mama sayang.." Sang mama pun memeluk erat putri semata wayangnya itu, ya tahu semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya.

"Sebenarnya jodoh Delova sudah didepan mata ma, selangkah lagi Delova akan ketemu sama dia" Lanjut Delova sambil terisak

"Siapa sayang??siapa nak? Beri tahu mama"
Mamanya menangis sambil mengusap rambut Delova.

"Na Jaemin ma.. Hihi" Delova tertawa kecil tetapi tetap sambil menangis
"Kamu serius?" Mama Delova membulatkan matanya
"Si-siapa? Na Jae.. Na.. Ja-e, Ja-elani?" Ucap papanya kebingungan, maklum papanya itu kurang tau masalah Kpop gitu, tapi dia tau putrinya ini suka Kpop
"Ihs apasih papa, kok jadi Jaelani.." Delova akhirnya tertawa, begitu pula Salsa yang sedari tadi didepan pintu pun ikut tertawa

("Tadi nangis, sekarang ketawa, lama lama bisa gila gue disini")
Omel salsa dalam hati

"Delova.."
"Iya ma?"
"Silahkan kejar Na Jaeminmu itu.." Ucap Mama Delova dengan lembut, Delova yang mendengarnya pun menyunggingkan senyum dibibirnya
"Tapi pesan mama cuma satu.." Lanjut mamanya
"Apa ma?"
"Jangan ambil dia dari TuhanNya"

Delova menelan ludah kasar, kaget?iya kaget.
"Maa.."
"Kamu juga sama, jangan meninggalkan Tuhanmu demi cinta.."
"Tap-tapi.. Kalo kita jodoh gimana ma?"
Delova mulai terbata bata
"Takdir yang akan menjawabnya, jika kalian ditakdirkan bersama, sekuat apapun rintangan yang menghalangi kalian, jika kalian benar benar berusaha, kalian pasti akan bersatu..
Tetapi minusnya.. harus ada salah satu diantara kalian yang mengalah" Kalimat penutup dari sang mama bisa membuat Delova diam seribu bahasa.

"Ekhem.. Om.. Tante.. Nanti pesawatnya terbang duluan nih hehe"
Salsa masih melanjutkan aktingnya

Akhirnya merekapun berpamitan, Delova harus meninggalkan Indonesia selama 6bulan, ya 1 semester saja..

//Dimobil//

"Hehh jangan bengong lu kuda" Salsa mengagetkan Lova yang sedang menatap lampu lalu lintas.
"Ck, bacot"
"Lu mau ketemu Jaemin malah bengong"
Delova masih diam, dengan tatapan kosong, yaa.. Sebenarnya pikirannya gak kosong, tapi sedang memikirkan kalimat mamanya barusan
"Kayanya emang gue yang terlalu berharap dah Sal" Lova menghembuskan nafasnya kasar
"Apaan sih, udah ah jangan ngomong macem macem, udah bentar lagi ketemu sama Jaemin, kasian Jaemin di PHPIN sama lo"
"MANA ADA GUE PHPIN JAEMIN ANJIIR??!!"
Delova mendorong pelan lengan kanan Salsa yang sedang menyetir disampingnya
"EIITTSS selow boss haha, marah banget"
Lalu Delova membuka jendela mobilnya, dia melihat kanan kiri, tengok ke sepion, melihat rumah rumah, dannnn dirasa cukup aman dan sepi..
"JAEMIIINNNN I'M COMING BEYBEEHHH!!!"
Delova berteriak sekencang kencangnya, sampai sampai ada satu rumah yang tadinya gelap gulita malah tibatiba menyalakan lampunya lagi, melihat itu Delova pun langsung menutup kaca jendela dan menutup mulut dengan tangannya sendiri.
"DAH GILA LO YA?!!" Omel Salsa




Esok hari, Korea, 2026

Terlihat Jaemin sedang mengemas baju bajunya didalam tas, ya dia hanya membawa tas punggung, karena dia hanya menginap 2 hari di Indonesia.
Tidur dimana? Tenang saja Lee Haechan telah menyiapkan segalanya.

"Buset rapih bener bro mau kemana?" Tanya Haechan yang sedang memakan sandwich buatan Jeno sambil mengangkat satu kakinya di kursi.
"Ah lu mah ngeledek.. Eh Jeno, lu bikin 2 doang? Buat gue mana?!" Protes Jaemin, karena Jeno hanya membuat 2 sandwich untuk dirinya dan Haechan
"Bikin sendiri" Jawab Jeno singkat
"Yeee masih marah aja sama gue lu mahh...yuyuyuyu" Balas Jaemin dengan aegyo
Jeno hanya menatap dengan tatapan risih, kali ini benar benar risih.
"Selagi lo masih ngejar ngejar itu cewek, gue bakal marah terus sama lo" Ucap Jeno lalu pergi meninggalkan Jaemin dan Haechan di ruang makan. Jaemin pun hanya diam, begitu pula Haechan, dia malah bodoamat sambil dengan mulut masih mengunyah sandwich, lalu Jaemin pun bangkit dari duduknya, dengan wajah kesal, dan diapun..
"ANJIRR JAEMIN! BALIKIN SANDWICH GUEE!!"
"GAMAAOOO.. BAGII, GUE LAPERR!!!" Jaemin berlari sambil membawa sandwich Haechan, mereka akhirnya berlari memutar mengelilingi meja makan.

/braakkk
Jeno menutup pintu kamar dengan kasar.
"Se-special apa sih cewek itu sampe si Jaemin jadi kek orang gila?!"

Late, Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang