15. Jujurlah

1.6K 125 4
                                    

Jennie Pov.

Aku disini bersama seseorang yang hanya menganggapku sebagai teman. Ya dia Taehyung, dia berada di sampingku saat ini. Setelah berbulan-bulan kami menjalani hidup dengan penuh kesibukkan, akhirnya kita bisa bertemu kembali.

Entahlah mengapa ia meminta bertemu, apa yang ingin ia katakan? Apakah ia akan menyuruhku melupakannya dan tidak usah menghubunginya lagi, karena yaa kemarin aku yang mengiriminya pesan setelah lama kita tidak saling berkirim pesan.

"Kenapa kita bertemu disini?" Tanyaku membuka pembicaraan. Jujur saja suasana ini sangat awkard di tambah wajah pucatnya.

"Ehmm miane, aku masih lelah jadi aku tidak bisa memikirkan tempat mana yang tepat untuk kita bertemu." Jawabnya.

Kita bertemu di dorm BTS, Jimin yang menjemputku. Entahlah akupun tidak tahu kenapa tapi saat melihatnya aku paham sepertinya dia sakit.

Tehyung Pov.

Aku hanya memandanginya dari samping, aku bingung akan bertanya apa kepada dia padahal dia sudah ada didepanku duduk bersama ku di dorm BTS.

Ya kami berdua di dorm BTS. Kemarin setelah mengirim pesan kepada Jennie, aku memberanikan diri untuk berbicara kepada memberku, yaa karena mereka adalah keluargaku.

Flashback on                                           

"Hyung... aku mau bercerita kepada kalian semua." Ucapku setelah keluar dari kamar.

Semua member menatapku dengan lekat lalu segera berkumpul di ruang tengah.

"Apakah kepalamu sudah tidak pusing?" Tanya Namjoon khawatir.

"Sedikit," Jawabku singkat dan tersenyum mencoba menenangkan diriku.

"Hyung... aku menyukai seseorang." Ujarku dan aku yakin mata mereka pasti membulat menatapku terkejut, tapi aq tidak berani menatapnya, aku hanya menunduk dan mencoba melanjutkan ceritaku.

"... aku terlalu memikirkannya hingga aku tidak lagi fokus, dan malah membuat kesehatanku menurun karena aku terlalu capek memikirkan pertanyaan yang tidak pernah aku temui jawabannya." Aku menunduk.

Namjoon hyung mendekatiku, aku sebenarnya takut jika ia memarahiku. Tapi ternyata, "Jika kau tidak menemui jawabannya maka carilah jawabannya. Tanyakan pada dia..." Namjoon berkata sambil menepuk punggungku.

"Ya!! Taehyung-ah sudah besar...." Jin mencoba mencairkan suasana.

"Wah... aku tidak menyangka kau terlalu berlarut-larut seperti ini." Suga ikut menyaut.

"Kalian tidak marah?" Tanyaku mulai menatap mereka satu persatu.

"Hahaha... kami sudah tahu," jawab Jungkook singkat lalu tertawa bersama Jhope. Aku hanya melongo melihat mereka berdua, lalu aku beralih menatap Jimin. Jimin hanya mengangkat bahunya.

"Mereka tahu sendiri," jawabnya singkat.

"Ya!! Kami tau dengan melihat gerak gerikmu. Apalagi saat kau bertemu Jennie di backstage saat itu." Saut Suga.

"Wah.. benar saat itu Taehyung benar-benar hanya menatap Jennie." Jhope tidak mau kalah.

Aku hanya tersenyum mendengar mereka yang tertawa, syukurlah mereka tidak marah, dan ya akhirnya aku meminta bantuan mereka untuk mengosongkan dorm agar aku bisa bertemu dengan Jennie dengan aman.

Dan yess mereka tidak menolak, mereka sangat senang jika dapat membantuku tapi Namjoon hyung berkata padaku, "Taehyung-ah, kau boleh memiliki perasaan kepada siapapun, baik orang biasa bahkan seorang idol. Tapi saat kau menyukai seorang idol aku harap kamu paham dengan konsekuensi yang kamu miliki. Ini lebih berat."

Idol Story Real Life [Taennie💜] - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang