Jeon Jungkook, pemuda manis 23 tahun yang saat ini tengah sibuk berkutat pada laptop miliknya, jari lentiknya dengan lihai mengetuk tiap huruf yang tertera pada keyboard disana.
Tiba-tiba jarinya terhenti saat mendengar suara ketukan yang berasal dari kaca jendelanya, dia merolling matanya malas, dia tau pasti siapa yang mengganggunya selarut ini.
"Jung... Buka jendelanya..." bisik sebuah suara dari luar sana.
"Tidak akan! Apa yang kau lakukan disana selarut ini, pulang kau!" usir Jungkook.
"Yah Jung, ayolah, ini mendesak." bujuknya dan kembali memukul pelan kaca jendela kamar Jungkook.
Jungkook membuang nafas kasar, akhirnya dia berdiri dari kursinya dan menuju jendelanya itu, menyingkap tirai putih transparan itu dan terpampanglah seorang pria tampan namun wajahnya babak belur(?)
Jungkook tersentak, langsung saja ia membuka jendelanya dan mempersilahkan orang itu memasuki kamarnya yang bernuansa biru laut.
"Apa yang terjadi Tae? Kenapa wajahmu?" tanya Jungkook khawatir, ia menarik tangan pemuda tampan itu menuju kasurnya.
"Seperti biasa, Appa ku pulang dalam keadaan mabuk lagi." lirih pemuda itu, dia sedikit meringis saat Jungkook menekan memar disudut bibirnya.
"Yunho ajusshi keterlaluan, ia sama sekali tak menghargai mu, lalu kenapa kau tak melawannya?" tanya Jungkook.
"Dia Appa ku, walau bagaimanapun." lirihnya terdengar frustasi namun ia tetap memaksakan senyumannya.
"Seperti biasa, jawaban mu tak berubah." ketus Jungkook. "Tunggu disini akan ku sediakan kompresan dan salep." titah Jungkook.
"Hmm."
***
"Akhh! perih..., pelan-pelan Jung!" rintih Taehyung saat Jungkook tak sengaja menekan sedikit kuat memar diwajahnya.
"Iya! Kau cengeng sekali! Begini saja sudah merengek!" ejek Jungkook dan Taehyung hanya bisa memonyongkan(?) bibirnya antara kesal dan malu.
"Nah sudah selesai, jadi kau akan menginap malam ini?" tanya Jungkook saat ia sudah selesai mengobati Taehyung.
"Jika kau tak keberatan." ucap Taehyung.
"Baiklah, akan ku cari baju ganti untukmu, aku akan melihat lemari Appa ku." celetuk Jungkook, dia membereskan semua alat obat-obatan nya dan kembali memasukkannya kedalam kotak P3K.
"Terima kasih, Jung." lirih Taehyung, dalam hati dia sangat bersyukur memiliki teman seperti Jungkook, entah bisa disebut teman sekarang sebab ia sepertinya memiliki perasaan pada Jungkook.
"Tak perlu berterima kasih, kita kan teman." jawab Jungkook disertai senyum cantiknya.
'Ya... hanya teman.'
***
Sekarang sudah menunjukkan pukul setengah dua malam, tampak di atas ranjang empuk berukuran king size yang saat ini terisi dua orang di atasnya, Jungkook dan Taehyung. Awalnya Taehyung menolak ingin satu ranjang dengan Jungkook dengan alasan dia tidak mau membebani Jungkook, tetapi Jungkook ngotot agar Taehyung mau seranjang dengannya, Taehyung tak bisa menolak tentu saja, ditambah ia tak bisa tidur tanpa memeluk.
Saat ini terlihat Taehyung memeluk erat pinggang Jungkook hingga wajah Jungkook tenggelam dalam dada bidangnya, mereka seperti sepasang kekasih saja jika dilihat begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
☫Taekook Oneshoot ⚣ twoshoot☫
RandomOneshoot and twoshoot story of Taekook Berisikan konten BxB, mpreg, BDSM, dll. Jadi yang belum cukup umur diharap minggat :v sebelum ketagihan 😗 TopTae BottKook ⚠🔞⚠