L i m a p u l u h t i g a|Albim di jodohkan!

701 31 0
                                    

Albim heran kenapa rumah nya begitu ramai tidak seperti biasanya.

"Hei Albim! Kamu udah pulang nak?". tanya Mila, Mama Albim.
"Seperti apa yang Mama liat", jawab Albim dingin.

Sangat memalukan bagi Mila jika Albim di tanya lalu menjawab dingin seperti itu, apalagi di depan keluarga April.

Ya disini ada keluarga April yang entah ngapain dan ada acara apa disini. Namun Albim tak mau ambil pusing dia melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

"Albim tunggu!", kata April dan berhasil membuat Albim berhenti melangkah.
"Duduk Albim ada yang mau kita bicarakan!", titah Mila.
"Apa?", tanya Albim dingin.
"Kamu akan di jodohkan dengan April, kamu senang kan?", ucap Mila tiba-tiba.

Deg.

Gak. Ini gak mungkin bagi Albim, bagaimana bisa ia di jodohkan sama April yang kini perasaannya sudah tak ada di gadis itu "Gak Albim ga mau!", Tolak Albim cepat.
"Ngomong apa kamu Albim! April itu kan  pacar kamu jadi gak mungkin dong kalo kamu nolak perjodohan ini?" heran Mila

Albim berbalik menatap semua orang yang berada di rumah ini "Dengar ya Mam, Tante, Om, April Albim itu ga mau di jodohkan sama April. Albim juga masih sekolah ga mau nikah muda!", jelas Albim dia menolak perjodohan ini.
"Tetapi Albim kalian ini ga harus menikah sekarang juga. Kami hanya ingin kalian bertunangan saja jadi gapapa kan?" Kata Dirga, Papa April.
"Benar tuh kata Om Dirga kamu ga harus nikah sekarang, kalian kan bisa tunangan dulu", tambah Nita
"Gak intinya Albim gak mau!" kekeuh Albim lalu pergi ke kamarnya, namun sebelum itu Mila mengatakan "Kalo kamu menolak jangan harap kamu bisa mendapatkan warisan keluarga kita Albim!", ancam Mila tak peduli dengan perasaan atau kehidupan Albim nanti.

Albim berbalik "Mama di bayar berapa sih sama mereka? Mama kenapa tega jual aku demi kepentingan Mama? Salah Albim itu apa Mam?!", bentak Albim frustrasi.

Plak!

"Jaga omongan kamu! Mama gak pernah di bayar oleh mereka cuma ini tuh demi hidup kamu Albim, daripada kamu menikah dengan gadis lain yang tidak jelas!", bentak Mila yang kesabarannya mulai habis.
"Tapi Mam—,
"Turutin apa yang Mama minta atau pergi dari sini?!", potong Mila

Keisha, adik Albim mendekati Albim. "Bang Abim jangan pelgi, nanti Keica cama ciapa kalo bang Abim pelgi", lirih Keisha memohon pada kakaknya agar tidak pergi

Albim berjongkok agar bisa menghapus air mata adiknya "Jangan nangis, Abang ga akan pergi kok Keisha kamu tenang yaa", kata Albim dengan lembut.

"Waww Keisha bisa aku manfaatin nih buat dapetin Albim, makasih Keisha karena kamu sudah bisa memulai bujuk Albim", batin April yang baru tahu jika Keisha sangat berpengaruh pada Albim

"Bisa kita lanjutin Mil?" tanya Nita
"Oh iya boleh Albim juga mau kok", jawab Mila tak peduli dengan perasaan Albim
"Syukurlah, jadi kapan kita tentuin tanggalnya?". Tanya Nita lagi
"Ga sekarang, Albim belum siap". katanya lalu berlalu ke kamarnya

Keempat orang itu menggeleng kan kepalanya saat melihat sikap angkuh Albim.

"Maafkan anak saya ya Nit Albim memang seperti itu, susah diajak bicara", ucap Mila merasa tak enak
"Iya Mil nggapapa yang penting Albim mau di jodohkan sama April jadi kita bisa tenang", jawab Nita

—————•STARLA ABELINAR•—————

Starla dan Kenzo kini sedang berjalan-jalan keliling kota karena Gino dan Starla berganti jaga. Jadi Kenzo bisa bebas mengajak Starla jalan-jalan.

"Starla Lo mau ice cream gak?", tanya Kenzo
"Gak, udaranya lagi dingin", tolak Starla
"Terus Lo mau  apa hm?", tanya Kenzo lagi
"Mau kamu." jawab Starla dengan tersenyum
"Kalo gue nya ga mau?".
"Kenapa gitu? Harus mau dong!".

Kenzo mendekat mengikis jaraknya dengan Starla "Kalo pun aku mau emang mau diapain hm?", goda Kenzo
"Emm aku—, belum sempat Starla selesai menjawab Kenzo langsung memeluknya dengan sangat erat seperti apa yang Starla inginkan sebenarnya.

Starla sangat bahagia sama Kenzo saat ini. Setelah tadi siang baikan saat itulah Starla merasa tenang.

"Parfum kamu baru yaa?", tanya Starla tiba-tiba
"Enggak." Jawab Kenzo
"Terus kenapa wanginya beda?" Heran Starla
"Gue pake parfum Leon soalnya pas di Bandung gue lupa bawa parfum", jelas Kenzo.
"Ohh." hanya oh saja balasan dari Starla tetapi Kenzo sangat senang karena ternyata gadisnya itu selalu memperhatikan di setiap tentang nya.

Malam ini sangat cerah dan bintang-bintang pun ikut serta di langit sana. Kenzo dan Starla merubah posisinya menjadi duduk sambil menatap Bintang di atas sana.

"Se Tar La kata Star dalam bahasa Inggris berarti Bintang", ucap Kenzo tiba-tiba namun menggantung
"Terus?" Starla menunggu kata selanjutnya.

Kenzo menoleh memandang Starla sambil tersenyum manis "Kalo Star adalah Bintang di atas langit, yaudah berarti  kalo Starla adalah bintang nya Kenzo jadi langit lain tidak boleh di tempati oleh Starla karena hanya Kenzo yang bisa menjadi langitnya." Lanjutnya Kenzo
"Bucin yaa sekarang Kenzo", komentar Starla dengan terkekeh karena kalimat puitis dari Kenzo.
"Gapapa dong asal bucinnya ke Starla doang" jawab Kenzo tanpa malu
"Jadi dulu ke Stella gak?" Goda Starla
"Cih kok jadi bahas Stella, males kan gue dahlah balik aja yuk" kesal Kenzo
"Baperan ihh", cibir Starla
"Bodo amat gue ngambek mau balik!", lalu Kenzo beneran marah dia bangun dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan Starla.
"Yaudah aku telfon Albim suruh dia jemput buat Anter aku ke rumah sakit lagi", balas Starla sengaja ingin membuat Kenzo cemburu.

Kenzo berbalik lalu menghela nafasnya "Yaudah iya okey gue gak akan bahas Albim tapi Lo juga dong jangan bahas Stella!" ujar Kenzo
"Iya-iya maaf tadi aku cuma bercanda kok", jawab Starla lalu Kenzo menggandeng tangan Starla untuk meninggalkan tempat ini untuk menuju pulang ke rumahnya.

Disisi lain Gino sedang bingung mencari cara gimana caranya agar bisa membebaskan Mommy nya dari penjara.

Gino mendekati adiknya yang sedang santai memainkan kuku lentiknya. "Bi kamu punya ide gak buat masalah Mommy gak?", tanya Gino.
"Untuk saat ini belum ada, tapi Bianca akan selalu mencarinya Kak." jawab Bianca
"Kakak punya ide gimana kalo kamu minta bantuan sama Revan kan dia adik nya Kenzo jadi mungkin bisa dong bujuk Kenzo?" usul Gino
"Revan? Kenapa harus bawa dia ke masalah keluarga kita? Tidak ada hubungannya Kak." Komentar Gino
"Gini Bi kan Revan itu adik nya Kenzo kalo dia berhasil bujuk Kenzo nah si Kenzo jadi mihak kita kan? Dan kamu tau kan kalo Kenzo itu pawang nya Starla?", jelas Gino dan perlahan Bianca mulai mengerti.
"Tapi Kak bukankah itu namanya memanfaatkan Revan?", keluh Bianca merasa tak enak.
"Tidak ada cara lain dek hanya itu cara satu-satunya untuk membebaskan Mommy", jawab Gino yakin.

Bianca bingung, apakah ia harus mengatakan ini pada Revan atau ia harus diam saja melihat Mommy nya di penjara.

Starla Abelinar [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang