S a t u |Tentang Abel

4.1K 254 6
                                    

Abel adalah gadis biasa yang kecantikannya tertutupi oleh kepolosannya.
Dia begitu natural hingga terlihat biasa saja meskipun tak begitu buruk wajahnya tetapi tetap saja mereka menatap Abel seperti tak suka.

Ia berjalan melewati koridor untuk menuju kelasnya ada beberapa siswa siswi yang menatap Abel tak suka.
Mereka menatap Abel tak suka mungkin iri karena Abel yang terkenalnya murid pendiam, polos plus biasa saja bisa berpacaran dengan seorang Albim Elvenrazein cowok most wanted Sma Garsenda yang ketampanannya di atas rata-rata. Cowok itu sangatlah populer karena bukan hanya ketampanannya saja tetapi dia memegang jabatan ketua tim basket.

"Gue heran deh sama Albim kok bisa ya dia jatuh cinta sama Abel? Padahal si Abel nggak ada cantik-cantik nya". Cibir salah satu gadis murid Sma Garsenda
"Iya ya atau mungkin si Albim itu pacarin Abel cuma manfaatin otaknya aja kali". Tambah temannya

Beberapa kali Abel menghela nafas karena untuk apa dia membalas jika akhirnya dia akan kalah? Toh kalo pun ada Albim juga dia jarang di bela karena benar Abel biasa saja.

Abel mempercepat jalannya dan tepat di depan kelas nya dia melihat pacarnya, Albim bersama dengan seorang gadis dan beberapa temannya.

"Abel sini lo!". Suruh Albim pada Abel yang kian sedang berjalan ke kelasnya

Abel menurut ia menghampiri sang pacar.

"Ada apa Bim?". Tanya Abel ketika sudah tepat di depan Albim
"Tolong kerjain tugas gue dong bentar lagi guru sejarah mau masuk nanti gue di hukum lagi kalo di hukum gue bisa item kena panas nanti lo juga bakal malu kan kalo gue item?". Jelas Albim panjang lebar beralasan
"Iya". Abel hanya mengangguk lalu menerima buku yang sudah Albim keluarkan
"Yaudah sana masuk kerjain tugas gua bentar lagi bel!". Titah Albim

Abel menurut ia segera masuk ke kelas nya lalu sesampainya di kelas ia segera mengerjakan tugas Albim.

"Ada manfaatnya juga lo macarin Abel". Celetuk salah satu teman Albim yang bernama Iqbal ketika Abel telah berlalu
"Ya dong kalo dia nggak pinter mana mau gue pacaran sama orang buriq kek dia". Ujar Albim
"Yaelah Bim kalo si Abel pake skincare juga bakal cantik, coba aja deh lo ajak dia perawatan gue yakin dia pasti berubah". Saran Alexa
"Ceilah Al kalo nanti Abel perawatan jadi cantik auto lo jadi tersingkirkan dong". Celetuk Gavin
"Gak dong kan gue sama Alexa udah sahabatan sejak sd ya nggak Al?". Jawab Albim
"Emm,, iya". Padahal dalam hati Alexa berharap lebih tapi ya sudahlah.

Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang membosankan bagi Abel namun disisi lain Abel juga penasaran dengan pelajaran itu karena membuat dia penasaran.

"Yaelah Bel kok lo mau sih jadi budaknya Albim? Mau sampai kapan hah? Karena cinta? Ck, cinta nggak sebodoh itu kali". Cibir April, teman sebangku Abel
"Pril please deh jangan ngomong gitu lagi aku cuma bantuin Albim kok". Keluh Abel yang sudah bosan dengan cibiran April, sahabatnya.
"Abel sayang, gue cuma nasehatin lo kok beiby lo itu cuma di manfaatin sama si Albim! Lo jadi cewek itu pinter dikit napa!". Jelas April berusaha menyadarkan Abel
"Gak Pril, Albim itu nggak gitu dia sayang kok sama aku buktinya dia mau bertahan sama aku selama setahun ini". Jawab Abel tak terima
"Serah lo deh, gue cuma saranin mending lo putusin Albim sebelum lo yang di putusin". Ujar April merasa lelah

"Kayaknya mending lo deh Pril yang pantes sama Albim daripada sahabat lo yang nggak ada cantik nya ini". Cibir salah seorang gadis yang berada di kelas bernama Aleta.
"Secara lo kan cantik mulus glowing pokoknya paket komplit deh daripada sebelah lo itu". Lanjutnya dengan nada mengejek
"Bilang aja kamu iri kan sama aku?!". Bentak Abel yang sudah sudah habis kesabarannya

Aleta terkekeh "Apa lo bilang iri? Ck, buat apa iri sama lo lo itu cuma punya raga nya Albim bukan hatinya dia nggak cinta sama lo Abel ingat itu!". Ejek Aleta

Abel mebanting pena nya lalu berlari meninggalkan kelas sambil menangis terisak.

"Lo kebangetam Leta!". Ketus April dia mengejar Abel

Baru saja April ingin mengejar namun tangannya di tahan oleh seorang pria yang berbadan tinggi "Lepas!". Bentak April
"Gak". Tolak cowok itu
"Albim cewek lo lagi nangis! Harusnya lo tenangin dia bukan ngehadang gue gini!". Bentak April frustasi
"Bodo amat, serah gue dong". Jawabnya santai
"Lo-
"Ikut gue sekarang". Potong Albim ia menarik tangan April pergi keluar kelas menuju taman belakang sekolah

Disisi lain Abel menangis terisak di atas Rooftof.

"Kenapa sih nggak ada yang sayang sama Abel? Mama Papa hanya sayang sama Kak Gino juga Bianca, Albim dia selalu sibuk nongkrong sama temennya dan terakhir April? Mana mau di perduliin aku yang gini dia kan sibuk bikin postingan di youtube". Keluh Abel

Abel mempunyai dua saudara yaitu Gino dan Bianca mereka begitu tampan dan cantik, beda sekali dengan Abel karena Abel sedikit item dan ada beberapa jerawat di wajahnya.

Bukannya Abel tak mau perawatan hanya saja dia tidak mengerti dan takut akan kulitnya yang berpengaruh nanti jadia terus saja menolak jika April mengajanya ke salon atau memakai skincare.

April itu selebgram Sma Garsenda dia begitu cantik pengikut di instagram nya pun begitu banyak hingga tak jarang siswa siswi Sma Garsenda tidak mengenalnya.
Apalagi di tanbah April itu orangnya friendly mau berteman dengan siapa saja jadi begitu banyak yang mengaguminya, salah satunya Albim.

Yaps. Albim baru-baru ini mengagumi April setelah dia berpacaran dengan Abel karena Abel selalu menceritakan semuanya tentang April padanya jika mereka bertemu.

Abel menghapus air matanya lalu keluar turun dari Rooftof.

Abel kembali berjalan melewati koridor sekarang ia tak peduli dengan tatapan murid Sma Garsenda.

Tak sengaja Abel bertemu dengan teman-teman Albim yaitu Iqbal, Alexa dan Gavin.

"Stop, Albim mana?". Seorang gadis bernama Alexa menghadang Abel tiba-tiba
"Nggak tau". Jawab Abel
"Jangan bohong! Gue tau tadi dia menuju kelas lo!". Tegas Gavin
"Beneran, aku nggak tau dimana Albim sekarang". Jujur Abel

Alexa menghela nafasnya lalu membiarkan Abel pergi "Sepertinya dia jujur". Ucap Alexa ketika Abel telah berlalu
"Yaudah gimana kalo kita telfon aja tuh si kampret". Usul Iqbal
"Boleh tuh yaudah pake hp lo aja Bal". Jawab Gavin setuju
"Tau sih yang gak punya pulsa". Ujar Iqbal lalu segera menelfon Albim

"Dimana Bim?". Tanya Iqbal ketika panggilannya terhubung

"Taman belakang, lagi kencan sama seleb". Jawab Albim di seberang sana

"Anjir yaudah kita otw kesana". Setelah mengatakan itu Iqbal langsung mematikan ponselnya

"Dia taman belakang ayo kesana". Ajak Iqbal lalu langsung di angguki kedua temannya

Starla Abelinar [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang