Rutinitas seperti biasa Starla dan Kenzo pergi ke Kantin terlebih dahulu sebelum ke kelas. Starla dan Kenzo memang sudah sarapan tapi mereka kesini bukan hanya untuk makan atau minum, tetapi menunggu Gibran dan Leon.
"Ken aku boleh minta tolong gak?," tanya Starla tiba-tiba.
"Apaan? Tumben" kata Kenzo heran karena tidak seperti biasanya Starla meminta tolong tiba-tiba.
"Kamu temenin Papa ya di rumah sakit, pulang sekolah aku ada kerja kelompok sama Angel dan yang lainnya di rumah Angel" pinta Starla
"Boleh", jawab Kenzo seadanya.
"Okey"
"Pulang jam berapa?"
"Entah mungkin malam"
"Ngapain aja sampe malam?"
"Belajar."
"Gak percaya gue. Gue aja kalo belajar ga sampe malam lo pasti mau jalan-jalan dulu kan?!", tuduh Kenzo
"Gak Ken kita itu tugas nya banyak bangettt jadi ya sampe malam gitu", jelas Starla"Belajar sampai malam? Gak. Gak mungkin lo pasti bohong kan?!".
"Enggak Kenzo, soalnya tugas kita itu banyak dan besok harus udah jadi".Lalu jeda lima menit Gibran dan Leon datang bersamaan. Mereka sama seperti Kenzo jika berangkat sekolah akan ke kantin terlebih dahulu sebelum ke kelas.
"Lo udah lama disini?," tanya Gibran lalu duduk di sebelah Kenzo
"Lumayan" hanya itulah balasan dari Kenzo.
"Kita ke kelas aja yuk," ajak Leon dia merasa risih dengan keramaian
"Bosen gue di kelas mulu ntar keinget tugas," tolak Gibran
"Bener tuh kata Gibran di kelas bosen jadi udah disini aja" tambah KenzoLeon menghela nafasnya. Jujur Leon itu tidak suka keramaian makadari itu dia lebih sering di kelas.
—————•STARLA ABELINAR•—————
Kini Albim berada rooftop sendiri, dia malas untuk masuk kelas karena disana pasti akan di ganggu oleh April.
Sudah beberapa kali Albim menyingkirkan pikiran tentang perjodohan itu namun tetap pikiran itu selalu muncul tiba-tiba.
Jujur, Albim itu sangat tidak menginginkan perjodohan itu tetapi dia juga merasa tidak rela meninggalkan rumah itu karena disana ada Sang adik kesayangannya.
"AAARRRGHHH KENAPA JADI KEK GINI!" Teriak nya frustasi
Ketiga temannya pun datang, mereka datang kemari karena heran kenapa di kelas dan di kantin tidak ada Albim?.
"Gue cari kemana-mana ternyata lo disini. ngapain disini? Kenapa ga ke kantin?," ucap Alexa sekaligus bertanya mengapa Albim tidak ke kantin padahal jika setiap pagi sebelum bel dia pergi ke kantin dahulu.
"Pusing gue." Kata Albim sambil mengacak rambutnya kasar
"Pusing kenapa sih Bim? Gegara April lagi? Dia bikin masalah apa lagi?," tanya Iqbal
"Gue di jodohin sama April." jawab AlbimJleb!
Seketika tubuh Alexa menjadi lemas. Sebuah kabar dari Albim bagaikan Sambaran petir baginya, dan segala harapan untuk hidup bersama Albim kini sudah hancur.
"E-lo se-serius Bim? Lo pasti becanda kan?" tanya Alexa dengan lirih
"Gue serius Al semalam orang tua April datang ke rumah gue." Jelas AlbimSudah tak tertahan. Alexa berlari keluar meninggalkan rooftop karena air matanya mulai menetes tiba-tiba tanpa di suruh.
Gavin mengerti kenapa Alexa seperti itu, dia lari mengejar Alexa berniat untuk menenangkan hatinya. Ya selama ini Alexa selalu bercerita tentang perasaan dia ke Albim pada Gavin, karena menurut dia pendengar yang baik dan pengertian selain Albim itu Gavin jadi tak heran kenapa Gavin langsung berlari begitu saja mengejar Alexa.
"Mereka kenapa sih? Heran gue." kata Iqbal yang masih tidak tahu tentang perasaan Alexa pada Albim
"Gatau dan udahlah biarin paling juga keinget tugas" Jawab Albim tak mau ambil pusing
"Jadi Lo beneran mau di jodohin sama April Bim? Dan kalian akan menikah gitu?," tanya Iqbal memastikan
"Kemungkinan iya soalnya gue di ancam sama nyokap. Katanya kalo gue nolak gue gak akan dapat warisan dan diusir dari rumah, Lo tau kan seberapa sayangnya gue ke Keisha? Cuma demi dia Bal gue nerima perjodohan ini. Gue gak mau ninggalin dia lagi, apalagi Mama sama Papa selalu sibuk kerja." Jelas Albim dengan melirih
"Iya Bim gue tau lo sayang banget sama Keisha dan Lo gak bisa ninggalin dia apalagi Keisha masih kecil. Tapi Bim apa lo yakin bakal bahagia apabila nanti nikah sama April? Pernikahan itu bukan mainan Bim lo akan selamanya sama dia lo gak bisa putus jadi Lo pikirin baik-baik jangan gegabah!" Saran Iqbal merasa ibah pada Albim
"Gue bingung Bal, gak ada orang yang bela gue dalam masalah ini." keluh AlbimIqbal merangkul bahu Albim. Baru pertama kalinya ia melihat Albim sesedih ini, mungkin jika bukan karena Keisha Albim tidak akan sesedih dan sebingung ini.
Disisi lain Alexa sedang berada di bawah pohon taman belakang sekolah, dia bersama Gavin. Sedari tadi Alexa menangis tanpa henti walaupun Gavin sudah beberapa kali membujuknya.
"Udah Al lo jangan sedih ya? Cowok itu masih banyak gak Albim doang." kata Gavin sambil memeluk Alexa
"Tapi Vin gue sayang sama Albim. Udah lima tahun lebih gue memendam rasa sama dia, rasanya gue gak rela jika Albim di milikin orang lain hiks hiks hiks." lirih Alexa dengan terisakGavin memeluk tubuh Alexa dan mengelus punggung nya dengan lembut berupaya agar Alexa bisa tenang. Dan dia juga berkata, "lo tenang ya. lo masih punya gue Al jadi udah jangan sedih lagi okey? Sekarang bilang sama gue lo mau apa hm?" tanya Gavin sambil tersenyum
"Gue mau Albim, hanya dia yang gue inginkan sejak dulu Vin." pinta Alexa dengan sangat melirihGavin menghela nafasnya gusar, Jika sudah seperti ini dia bingung apa yang harus ia lakukan?. Lalu Alexa melepaskan pelukannya ia menghapus air mata nya dengan kasar.
Kemudian Alexa berlari menuju kelasnya karena dia butuh istirahat sekarang. Begitupun Gavin dia masih mengikuti Alexa, dia takut Alexa melakukan hal aneh-aneh seperti dulu disaat Albim jadian dengan April atau gadis lainnya.
Di kelas Alexa menenggelamkan kepalanya lalu membiarkan matanya tertutup. Teman sebangku Alexa adalah Albim jadi sangat tidak mungkin jika Alexa menangis di kelas.
Beberapa menit kemudian Albim pun datang, dia duduk tepat di samping Alexa. Dia mengerutkan dahinya heran kenapa Alexa seperti lemas begitu.
"Lo sakit? atau lagi ada masalah? Tumben lemas gitu" tanya Albim heran karena tidak biasanya Alexa tertidur lemas seperti itu di pagi hari.
"Gak. Gue nggapapa," jawabnya Alexa seakan baik-baik saja.Albim menghela nafasnya, dia sangat yakin jika Alexa itu ada masalah karena biasanya jika Alexa ada masalah pasti tertidur dengan menenggelamkan kepalanya.
Albim menoleh dia menatap teman gadisnya lalu tersenyum, "cerita sama gue lo kenapa?" tanyanya sangat penasaran.
"Gue nggapapa Bim," balas Alexa
"Al gue itu udah lama temenan sama lo jadi gue yakin lo pasti ada Masalah, bilang sama gue lo kenapa dan siapa yang nyakitin lo?!" Titah Albim"Kalo seandainya gue bilang yang nyakitin itu lo apa mungkin lo akan merubah segalanya Bim?." batin Alexa
"Alexandra Putri Kamila lo itu sahabat gue sejak kecil gue tau semua tentang lo jadi jujur sama gue lo kenapa?" paksa Albim dia sangat penasaran
"Gapapa Bim, gue gapapa. please jangan paksa okey?," lirih AlexaDi belakang Alexa dan Albim ada Iqbal dan Gavin, tetapi bagi Gavin sudah tak heran kenapa Alexa tidak mau bercerita tentang apa masalahnya dan sedangkan Iqbal? Dia bingung apa yang terjadi pada Alexa.
"Vin lo tau gak Alexa kenapa?," tanya Iqbal
"Enggak." jawab Iqbal sengaja menutupi perasaan Alexa.
"Lo pasti boong kan? Tadi kan lo lari ngejar Alexa jadi gak mungkin kalo lo gatau!" tuduh Iqbal
"Lo apaan sih Bal kan emang gue gatau!" ketus Gavin
"Yaelah Vin sesama temen aja lo pelit berita. Ayo dong kasih tau gue please penyakit kepo gue kambuh nih," pinta Iqbal merengek seperti anak kecil.
"Anjir lo kek anak kecil tau gak! Dan lagian ini bukan urusan lo Bal jadi udah jangan kepo gitu gak baik." cibir Gavin
"Au ah gue ngambek gue kesel sama lo awas aja lo minta hotspot sama gue!" ancam Iqbal
"Dih ngancem." Gavin berdecak malas dan tak peduli dengan apa yang sahabatnya katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starla Abelinar [SUDAH TERBIT]
Teen FictionKehidupan adalah tempat yang dimana manusia berada dan kehidupan mangajarkan betapa kerasnya dunia. ~Claryn Starla Abelinar **** Berawal dari seorang gadis SMA yang selalu dibuly bernama Abel dan dia sel...