Remaja yang baru saja menginjak semester pertama dalam fakultas seni komunikasinya itu menatap heran apa yang ditunjukkan layar ponselnya. Dia sana terdapat foto yang baru saja diupload pagi ini di web kampus. Kakak sepupunya yang sudah dianggap kakak sendiri itu tengah berada di samping motor besar yang keren. Sangat keren, apalagi setahunya motor itu edisi terbatas yang sangat dirinya inginkan. Lebih dari itu, yang membuatnya heran adalah pria di atas motor tersebut. Terlihat sekali kakaknya dan pria berhelm itu sedang berbincang akrab, dilihat dari semu merah dan tawa P'Wayu yang berseri.
Ssaeb tak ingat ada teman P'Wayu yang menaiki motor sekeren itu. Terlebih dia sudah sangat kenal dengan teman-teman P'Wayu. Tidak mungkin P'Mark karena kakak seniornya di fakultas teknik itu tidak memiliki motor sebesar dan sebagus ini.
Kla mengintip dari samping Ssaeb. Keduanya tengah berada di kantin Fakultas seni komunikasi dengan Ssaeb yang baru saja keluar dari kelas paginya.
"Eh, bukankah ini, P'Yu?" tanya Kla heran. Dia menatap sahabat yang sudah menemaninya semasa sekolah menengah sampai dang.
"Tunggu sebentar!" mata Kla membulat, "ini, 'kan, motor sport yang kita inginkan!"
Ssaeb menghela napas iri. "Benar. Lihat, bukankah motor ini sangat tampan?"
Kla mengerutkan keningnya dengan sedih. "Sangat tampan, tapi juga sangat mahal."
"Uang bulananku lebih dari tiga tahun pun tidak akan bisa membeli motor ini," keluh Ssaeb seraya menghitung lewat jemarinya.
Kla dan Ssaeb saling berpandangan. Mata mereka menggenang karena iri dan keinginan. Keduanya merengek. "Aku ingin menaikinyaaaaa!"
Kla menghela napas. Ia mengusap sayang motor yang ada di foto layar ponsel sahabatnya itu. Tiba-tiba sebuah ide melintas di kepalanya. "Ssaeb!"
"Apa?" tanya Ssaeb lemas.
"Bagaimana kalau kita pinjam dari teman P'Yu ini untuk berfoto?" kata Kla sombong, ia merasa idenya ini top of the best. Kalau tidak bisa naik, ya, sudah, yang penting berfoto dengan motor seksi nan keren ini.
Mata Ssaeb segera berbinar. Binaran mata di mata sahabatnya itu membuat Kla merasa bangga. Dadanya membusung dengan senyum yang lebar. Dia sudah ingin berbicara sombong sebelum—
Plakk!
—Ssaeb memukul kepalanya. "Aw! Ssaeb!" mata Kla mendelik
"Apa?!" Ssaeb mengacungkan garpu yang tengah ia gunakan.
Kla memundurkan wajahnya dengan takut. "Kenapa memukulku?" tanyanya pelan sembari menatap waspada garpu yang teracung itu, tangannya terjulur mencoba menurunkan pelan-pelan garpu tersebut.
"Kepalamu itu memang perlu dipukul!" sewot Ssaeb, "tidak lihat, ini pasti salah satu pengejarnya P'Yu!"
Kla menggaruk kepalanya. Dia kembali melihat pada foto di layar ponsel sahabatnya. "Eung... terus?"
"Kalau gitu mana bista hanya berfoto saja!?" Ssaeb berseru sebal kemudian menyeringai kecil, "bukankah motor itu harusnya dipinjamkan pada kita?"
"Apa maksudnya?" tanya Kla masih tak mengerti.
"Kita pasti akan menaiki motor itu dan mengendarainya keliling kampus!" seru Ssaeb bersemangat. Sangat berbeda dengan tatapan tajam yang sebelumnya ia kerahkan.
Dalam pikiran Ssaeb, sejuta rencana licik segera mampir. Mau mengejar kakaknya tidak semudah itu. Bukankah harus memberikan keuntungan dulu pada adiknya yang tersayang huhuhu.....
Motorku sayang, I'm coming~~
.
.
.Meninggalkan Ssaeb yang sedang makan siang, hari ini Kit tak terlihat bersama Mark. Pria yang berada di fakultas teknik itu tengah berada di kelasnya siang ini. Jadi, memakai waktu kosongnya, Kit memilih pergi melihat-lihat sekitaran fakultas Arsitektur yang jaraknya berjauhan dari fakultas medisnya. Ibaratkan jika Fakultas Arsitektur berada di ujung jalan, Fakultas Medis di ujung lainnya. Kit sengaja datang ke sana untuk mencari tahu langsung pria yang mendekati Wayu. Sahabat dari kekasihnya yang sudah dianggap adik sendiri oleh Kit itu harus dijaga dengan baik. Kit tidak ingin Wayu menjalani kisah cintanya dengan pahit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLack And Wha(Yu)ite
FanfictionDibuat untuk penggemar Gen Y Series, Fanfiction lanjutan setelah kisah cinta segitiga Thanu, Wayu, dan Phai. Ini adalah kisah cinta baru bersama orang yang baru. Tidak lagi membuat sakit, tapi juga belajar menjadi kuat demi orang yang dicinta. Blurb...