Bab 15

223 29 6
                                    

Jika bisa dibilang ini takdir, mungkin juga begitu. Wayu tidak pernah berpikir kalau niatnya merawat P'Black direstui Dewa. Siapa yang tidak tahu kalau baik sahabatnya atau pacar sahabatnya, tidak menyukai P'Black. Sulit untuk dikatakan mengapa mereka tidak menyukai P'Black. Padahal masalah balapan kemarin sudah jelas P'Black menyelamatkan dan bertanggungjawab padanya. Tapi, tetap Mark tidak mengijinkannya bertemu dengan P'Black.

Wayu telah menanyakan mengapa Mark tidak menyukai P'Black dan alasannya. Namun, tetap saja tidak ada alasan yang jelas.

Wayu dapat merasakan Mark dan P'Kit menyembunyikan sesuatu darinya. Entah apa, bahkan dia telah bertanya dan hanya jawaban tak jelas yang didapatkannya.

Terlepas dari apapun itu, tak membuat Wayu berhenti untuk berkunjung ke rumah sakit. Sebentar lagi Mark akan segera menjadi mahasiswa semester 3. Itu artinya akan ada kegiatan baginya sebagai raja fakultas teknik. Itu pula yang membuat Mark sibuk belakangan ini.

Sama seperti Mark, kekasihnya, P'Kit juga memiliki kesibukan untuk mengurus praktek-praktek di akhir semester. Dengan begitu P'Kit tidak bisa terus mengawasi dirinya atau ikut kemana pun Wayu pergi.

Belajar dari pengalaman sebelumnya pula, Wayu dengan sengaja meminta pihak administrasi kampus untuk tidak memberikan jadwal mata kuliahnya apabila Mark bertanya ataupun P'Kit bertanya. Biar saja supaya nantinya Mark dan P'Kit tidak mengintilinya terus menerus. Wayu tidak ingin diawasi dan dilarang-larang seperti anak kecil.

Sama seperti hari ini. Wayu dapat pulang setelah sepuluh menit ceramah dari Mark yang pamit untuk pulang terlambat. Bukannya apa-apa, tapi Mark khawatir kalau Wayu pulang tanpanya. Karena semenjak kecelakaan itu, walau dua minggu telah berlalu, Wayu belum bisa menaiki mobil cepat-cepat. Dia juga jadi tidak bisa mengendarai mobilnya sendiri. Makannya setiap pergi ke kampus, Wayu akan dijemput olehnya sementara pulang kampus, apabila Mark lebih cepat, dia akan pulang bersama Wayu. Jika tidak, Wayu akan dijemput supirnya.

Di antar supirnya ke asrama, Wayu dapat lolos dari mata pengawasan Mark. Dia menyuruh supirnya menunggu di depan asrama sementara dirinya sendiri naik dan berganti baju.

Wayu ingin mengunjungi P'Black. Sore ini P'Black dapat pulang dari rumah sakit karena kondisinya sudah pulih. Seingat Wayu, kaki P'Black yang patah sudah bisa memakai gips sementara tangannya belum bisa bergerak.

Selama dua minggu ini, Wayu ikut merawat P'Black di rumah sakit. Selain membantunya terapi berjalan agar kakinya yang patah dapat segera sembuh, Wayu juga terkadang menyuapi P'Black karena lengannya yang patah.

Kunjungan Wayu yang teratur ke rumah sakit sedikitnya membuat Wayu lebih mengenal tiga teman P'Black. Malah cenderung lebih akrab karena seperti yang dikatakan P'Black, teman-teman P'Black meski kasar, tapi baik dan supel. Gampang sekali membuat Wayu tertawa.

Ketiganya mengingatkan Wayu pada P'Jack dan P'Koh. Sama-sama perhatian walau mereka bertiga tidak selengket pasangan dokter-teknik tersebut. Setidaknya gaya humor dan bagaimana mereka bergaul membuat Wayu sangat nyaman. Wayu tidak merasa seperti orang asing.

Terkadang di antara mereka bertiga akan ada yang mengantar Wayu pulang ke asrama sebelum menjelang malam. Keakraban yang terjalin di ruang rawat P'Black itu tidak hanya pada Wayu dan tiga sahabat P'Black. Tapi... pada dirinya dan sang senior yang sedang sakit pula.

Wayu tidak tahu harus berkata apa tentang perasaanya saat ini. Berbunga-bunga dan nyaman; hangat dan aman. Wayu tak perlu khawatir lagi mengenai Mark atau perasaanya yang sepi. Bersama P'Black, Wayu tiba-tiba saja jatuh. Jatuh untuk ketiga kalinya.

Memikirkan pria bernama Black itu membuat senyum Wayu terukir di wajahnya. Dia yang berdiri di cermin memandang dirinya sendiri. Wayu baru menyadari kalau rona di pipinya semakin cerah. Tak lagi tampak sedih atau frustasi. Melainkan tampak sangat senang dan bahagia. Dan itu semua karena P'Black.

BLack And Wha(Yu)iteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang