Part 05 - Bersama Malam

305 38 51
                                    

Assalamu'alaikum sahabat pembaca 😄

Alhamdulillah malam ini aku bawa part baru nih.

Cung dulu dong yang udah nungguin.

Jangan lupa tekan dulu bintang di pojokan ya
Happy reading 😄

🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵

Berharap itu boleh.
Namun ... sabar dan ikhlas menjalani segala takdir-Nya, itu lebih baik.
Karena harapan manusia belum tentu yang terbaik

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Saat takdir memilih jalan yang tak sesuai harapan. Sudah pasti hati akan mendera kegelisahan. Namun, apalah yang manusia bisa lakukan. Jika takdir yang Kuasa telah ditentukan. Selain pasrah dan sabar yang harus diterapkan.

Pernahkah kamu merasa gelisah, lalu memilih menyendiri dan menikmati gelapnya malam untuk mencari ketenangan?

Begitulah yang Nabil lakukan saat ini. Tepat pukul satu dini hari, ia terjaga dari tidurnya karena sebuah mimpi yang seakan nyata.

"Naila," ucapnya lirih. Sebuah nama, yang sukses memporak-porandakan hatinya saat ini. Tampak kedua tangan Nabil mengusap wajah untuk kesekian kalinya.

Senyum itu, begitu tampak jelas saat netranya terpejam. Namun, detik kemudian sosok itu menjauh dan semakin menjauh. Meninggalkan senyum manis dibalik linangan air mata yang tak mampu bersembunyi di pelupuk mata. Begitulah kejadian di dalam mimpinya tadi, masih terekam jelas diingatannya.

'Maafin aku, Nai. Aku tak bisa membantah permintaan Kiai. Meski sebenarnya ini sangat berat untukku.' Nabil kembali mengusap kasar wajahnya.

Helaan napas menyusul, tampak begitu berat dan dalam. Seakan melampiaskan sebuah kesesakan hati, tetapi tak sampai air mata mengaliri pipi. Bahkan sampai saat ini, wanita itu mungkin belum mendengar kabar pernikahannya.

"Apa karena saking rindunya, aku jadi memimpikanmu, Nai." Kepala Nabil mendongak seiring gumamannya. Menatap langit yang tampak gelap malam ini, tanpa ditemani kelip bintang atau pun sang purnama.

Rupanya, langit mengalami hal yang sama dengan hatinya saat ini--kesepian. Cinta yang memiliki sebuah cita itu, nyatanya tak memenuhi harapan. Semua terpatahkan oleh sebuah perjodohan yang bahkan Nabil pun tak pernah menyangkanya.

'Ya Allah ... ada apa sebenarnya dibalik perjodohan ini? Hamba menginginkan wanita itu, tetapi mendapatkan wanita ini.'

'Ini ujian hidup untuk kamu agar lebih bersabar. Pahala besar bagimu, jika kamu sabar berusaha menghadapi wanita yang kini menjadi istrimu.'

'Tapi itu nggak mudah. Dia' kan wanita yang benar-benar berbeda dan berbanding terbalik dengan apa yang aku inginkan. Ah ... astaghfirullah. Stop, Bil. Semua bisa berubah jika Allah telah berkehendak. Pasti ada hikmahnya.'

Mata Nabil fokus menatap langit, sedangkan hatinya sedang asyik bermonolog tentang keadaan yang ada.

Selang beberapa menit kemudian, tampak ia menghela napas. Tangannya kembali mulai memulir tasbih yang sempat ia diamkan saat hanyut dalam kegelisahan hati. Sampai tak terasa, kumandang azan subuh pun terdengar dari masjid pondok.

Nabil pun tak membuang waktu bergulir sia-sia. Ia segera bangkit, lalu berjalan menuju masjid untuk ikut salat berjemaah di sana.

----***----

KETIBAN JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang