Assalamualaikum sahabat pembaca?
Apakabar hari ini?
Tak terasa udah masuk bulan kelahiran Nabi Nih.
Yuk semangat perbanyak baca sholawatnya. 😉Alhamdulillah Laura Nabil datang ya
Semoga menjadi bacaan yang bermanfaat.
Jangan lupa vote dan komennya ya 😊💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Melarang sesuatu yang disuka bukan berarti benci. Namun sebaliknya, nasihat itu bisa menjadi pertanda sayang karena untuk melindungi kamu dari murka-Nya.💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
Sang Bagaskara telah muncul dari satu jam yang lalu. Para penghuni rumah mewah serba warna putih itu tampak menikmati aktivitasnnya masing-masing.
Ridwan dan Kayra kini sedang duduk santai, hari libur kali ini keduanya gunakan untuk mengobrol santai. "Mana sudah baikan, kan?" tanya Ridwan seusainya menyesap teh.
Kayra yang kini tampak segar dengan riasan wajah natural dan bibir berwarna merah merona semakin terlihat cantik. "Alhamdulillah, Pa. Mama malah sekarang merasanya udah sehat banget lo, Pa."
"Alhamdulillah ... Mama pasti seneng banget kan Laura dan mantu kita berada di sini?" tanya Ridwan yang terlihat begitu bahagia melihat istrinya kini telah kembali sehat.
"Iyalah, Pa. Seneng banget malah. Kalau saja mereka mau tinggal di sini terus ya, Pa."
"Laura mau kok, Ma tinggal di sini terus." Laura yang baru saja datang dengan seenaknya langsung menengahi obrolan keduanya.
"Hmm Laura, bikin kaget Mama aja, nih."
Laura hanya cengengesan, tak pedulikan Nabil yang tadi sempat mengingatkannya. Jika menengahi obrolan itu tidak sopan.
"Ehm, pagi-pagi gini kompak pada keramas, nih." Ridwan sengaja menggoda putri dan menantunya saat melihat rambut Laura dan Nabil sama-sama basah.
Nabil dan Laura yang baru menyeret kursi akan duduk terhenti, keduanya saling berpandangan sebentar lalu kompak menundukkan kepala.
Mereka akhirnya baru sadar, jika rambut keduanya memang terlihat masih sama-sama basah. Memang, sih Nabil dan Laura mandi di waktu yang sama, tetapi di tempat yang berbeda. Keduanya pun sudah terbiasa keramas saat mandi pagi. Namun, tidak pernah terbesit dalam pikiran mereka, jika keramas adalah suatu hal yang bisa memunculkan prasangka yang demikian.
"Wah ... Mama jadi nggak sabar, nih Pa. Pengin segera nimang cucu."
Laura dan Nabil semakin menunduk, kompak menyembunyikan rona pipinya masing-masing. Debaran hati keduanya seakan kompak seperti bunyi tabuhan genderang akan perang.
'Ya ampun, padahal aku sama Mas Nabil tak pernah melakukan hal itu,' batin Laura.
"Hahahaha bercanda, bercanda. Kalian berdua masih lama kan nginep sini?" ucap Ridwan mengalihkan pembicaraan saat melihat Laura dan Nabil yang diam tak berkutik. Keduanya tampak canggung dan takut-takut.
"Mungkin sepekan, Pa. Iya kan, Mas?" ucap Laura lalu menoleh ke arah Nabil sembari melempar tanya.
"Iya, InsyaAllah, Pa, Ma. Soalnya liburan pondok sepuluh hari."
"Nggak bisa ditambah, Nak? Misal jadi satu bulan gitu? Mama pengin kalian bisa tinggal di sini lebih lama," tanya Kayra dengan tatapan sendu.
"Emm bisa, sih, Ma. Laura berhenti aja ya sekolahnya di pondok." Laura dengan puppy eyes-nya menatap wanita yang kini malah meraup mukanya. "Bisa aja kamu ngerayu Mama ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIBAN JODOH
SpiritualKetiban jodoh? Jomblo mana yang tak suka? Hampir semua jomblowan-jomblowati pasti mengharapkan segera bersatu dengan tulang rusuknya. Namun, bagaimana jika nasib perjodohan, jika keduanya berbanding terbalik hampir dalam setiap hal? Hanya satu yang...