03 - Falling Down

96 24 0
                                    

‘Tidak tahu, aku sakit karena jatuh dari tangga, atau mungkin sakit karena  jatuh cinta tapi perasaanku tidak diterima.’
______________________

🍁🍁🍁🍁

Ada satu sifat yang benar-benar Choi Ahra turunkan pada Oh Sera, yaitu ceroboh. Sudah jelas, tadi bibinya memperingati agar Sera berjalan pelan-pelan dan dia malah berlarian. Tepat saat menginjak undakan anak tangga ke enam untuk masuk aula, Sera terjatuh dan pergelangan kaki kanannya terkilir.

Astaga Sera kesal sekali! Seharusnya dia datang tepat waktu untuk bergabung dengan teman-teman satu jurusannya, tapi dia malah harus jatuh terduduk di sini.

Untungnya sepi—tidak, dia tidak beruntung sebab tidak ada yang datang menolongnya. Setelah beberapa kali mencoba berdiri tapi jatuh terduduk lagi, Sera akhirnya memilih menunggu manusia yang sudi membantu. Sampai akhirnya  sepasang sepatu bercorak hitam putih berhenti, tepat di samping kakinya yang sakit.

"Bisa minggir?"

What the—? Bukankah harusnya lelaki ini menolongnya? Kenapa malah berkata sedingin tadi?

"Tidak punya mata, tidak lihat aku ke ...." mata Sera membola ketika tau siapa yang menyuruhnya menyingkir dengan cara tidak sopan. ".... sakitan?"

Menggerling malas, lelaki itu berjongkok tepat di depan wajah Oh Sera. Lelaki tadi berdecak entah sebal atau mungkin kagum, begitu iris gelapnya menangkap segurat wajah cantik gadis yang sedang menjadi topik pembicaraan teman-temannya. Gadis yang kata temannya cantik, dan berasal dari keluarga bukan baik-baik. Sepertinya ada yang keliru, dibagian keluarga bukan baik-baik.

Kalau cantik, dia sudah konfirmasi sendiri. Begitulah, Oh Sera cukup oke ralat. Kata cukup memang tidak bisa menjabarkan kecantikan Oh Sera, karena gadis ini memang sangat cantik.

"Bukankah Ibumu menyuruh untuk kamu berhati-hati?" Eh, jangan bilang Na Jaemin tadi melihatnya?

Ya dia Na Jaemin, orang yang tadi Sera bicarakan dengan ibu dan bibinya. "Emmm itu—aku buru-buru karena sudah terlambat."

Lagi, sorot matanya yang dingin malah berhasil membuat jantung Sera berdetak acak. "Aula atau ruang kesehatan?"

Menarik sudut alisnya, Sera bereaksi karena tidak mengerti. "Hatimu?"

Sera mengulum bibirnya begitu melihat Na Jaemin buru-buru berdiri, dia terlihat kesal dengan kelakaran garing seorang Oh Sera. Untungnya gadis ini berhasil meraih pergelangan tangan Jaemin, agar dia tidak ditinggalkan sendiri.

"Aku bercanda, kalau bisa membantuku tolong antarkan saja ke rumah." Jaemin menggerling malas, hendak melepas tangan Sera yang lagi-lagi membercandainya.

"Lepas, aku tidak punya waktu untuk bermain-main." Sera menyimpul senyum kikuk, astaga apa Na Jaemin yang dia suka benar-benar ketus seperti ini?

"Senior tidak bisa bercanda, atau memang tidak pernah bercanda?" Sera terkekeh begitu Jaemin menatapinya sinis.

"Ruang kesehatan, antarkan aku ke sana kalau Senior sudi menolongku." Tanpa banyak bicara, Jaemin mengulurkan satu tangannya yang lain.

Sera bukan ingin mengambil keuntungan dari keadaannya, tapi kakinya benar-benar sakit, tubuhnya ringsek karena menghantam lantai tangga. Mengingat Sera jatuh menggelinding ke bawah seperti bola, untung dia hanya jatuh dari undakan anak tangga keenam.

"Tidak bisa berjalan?" Sera menggeleng pelan.

"Tidak bercanda?" Astaga, ternyata Jaemin juga perasa dia takut Sera menjawab aneh-aneh lagi, apa?

Little Slice Of Heaven Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang