"Gadis ini seperti bunga-bunga kecil dandelion yang terbang mengikuti ke mana angin membawanya pergi, meski tanpa arah dia pergi dengan berani tanpa takut kesepian."
_____________________
🍁🍁🍁🍁🍁
Pencahayaan remang sebuah Bar, tidak membuat suhu udara menjadi sedikit lebih sejuk meski air conditioner sudah terpasang di setiap sudut ruangan.
"Oy! Kau Na Jaemin, ya?" Lelaki itu mengangguk pelan, keadaan sudah jauh lebih tenang.
"Astaga, gadis ini sudah dewasa, dia jeli seperti Ibunya kalau urusan lelaki tampan." Jaemin tidak mengerti, bukankah wanita ini adalah ibunya?
Bukan main kenapa wanita ini masih terlihat sangat cantik di usianya yang Jaemin yakin sudah tidak semuda itu. Umur empat puluhan bukannya bisa dikatakan tidak muda, ya?
"Aku—"
"Aku tahu, kamu Seniornya. Anak ini sering menceritakan tentangmu, dan aku tidak tahu harus mengucapkan selamat karena kamu ditaksir gadis secantik Sera. Atau aku harus meminta maaf karena sepertinya gadis yang menyukaimu ini, akan merepotkan nantinya." Hana menghela napas rendah menatapi Sera yang—what the hell!
Dia pingsan, seperti habis dipukuli begini. Astaga. "Aku Jung Hana, teman ibunya. Orang yang mengurus Sera dari lahir."
Hey, sepertinya Jaemin salah menafsirkan sesuatu. "Oh benar, mungkin Sera tidak pernah cerita. Tapi ibunya sudah meninggal saat dia lahir."
Oh Sera bukan rumput liar si pengganggu, tapi seperti Bunga Dandelion. Jenis bunga tanpa harum, yang tumbuh liar tanpa ada perawatan khusus, namun memiliki keunikan yang memikat hati. Bunga yang bisa tumbuh di mana saja, bahkan di bibir tebing sekali pun, bertumbuh subur bahkan hanya dengan ditetesi air hujan saja.
Seperti Bunga Dandelion yang mengajarkan kepada semua orang bahwa dalam hidup harus berani, optimis, dan beradaptasi dengan lingkungan sebaik mungkin. Jangan pernah untuk menjadi orang yang tertindas atau bahkan menindas, lawanlah dengan berani kehidupan yang keras ini. Karena suatu saat, kamu akan merasakan bahwa dalam hidup membutuhkan keberanian dan tekad yang kuat untuk melewati semua ini. Teruslah berjuang seperti biji Bunga Dandelion yang terbang sendirian, tanpa takut ada bahaya yang mengancam.
Di mata Na Jaemin Sera terlihat seperti bunga-bunga kecil yang tertiup angin itu, dengan beraninya mengikuti ke mana pun arah angin membawanya pergi, sampai akhirnya hilang dari pandangan mata. Dia pergi sampai jatuh pada satu di satu titik angin yang membawanya pergi, lalu kesepian. Ah, dia jadi merasa bersalah setelah mengatakan ratusan hal kejam padanya.
"Tunggu sebentar, aku ke toilet dulu," kata Hana sedikit canggung, begitu tahu Na Jaemin ternyata lebih parah dari Oh Sehun yang dulu.
Jaemin mengangguk mempersilahkan, Sera sudah dewasa tapi kenapa dia bisa dibodohi semudah ini? Dalam pencahayaan remang, iris gelap Jaemin jatuh pada segurat wajah cantik gadis yang pingsan,dan tidak kunjung bangun.
Cantik, Jaemin bahkan membatin sendiri. Cahaya remang tidak membuat kecantikan Sera berkurang, perlahan kedua mata berbulu mata lentik juga lebat itu terbuka. Demi Tuhan, tidak ada satu kata pun yang bisa Jaemin ucapkan saat tatapan keduanya bertemu. Selalu begitu, setiap kali melihat Sera, Jaemin selalu jatuh terpana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Slice Of Heaven
Fanfiction{Spin Off - Couple Or Trouble} Tumbuh besar setelah ditelantarkan oleh Ayahnya, Oh Sera mencoba menuruti semua yang Oh Sehun katakan. Dia tidak punya pilihan untuk jatuh cinta, dia tidak punya pilihan untuk berteman, semuanya terbatasi. Ia hanya tak...