02 - Kisah Cinta Sejati

106 25 0
                                    

‘Katanya, cinta pertama tidak akan pernah berhasil.
___________________

🍁🍁🍁🍁🍁

Alunan musik bising, mulai memenuhi indra pendengaran Oh Sehun yang sengaja menyambangi club malam di tengah Kota Seoul. Duduk di meja panjang menunggu seseorang datang, tentu saja Sehun datang bukan untuk menyewa seorang perempuan dan mengajaknya bersenang-senang.

Dia hanya sedang duduk santai, menunggu rekan minumnya datang.

"Yak! Aku bilang jangan membuat Sera menangis! Kau tahu tidak, sih, aku ingin menghancurkan kepalamu setiap kali Sera menangis dan kau minta aku temani minum!" Sehun terkekeh mendengarnya, begitu Hana tiba dan duduk di sebelahnya.

Tentu saja, dari dulu sampai sekarang Jung Hana tetaplah Jung Hana. Pemilik wajah cantik, teman minum Sehun saat dia punya masalah dengan anak gadisnya. Memang sedari dulu, kalau kesal dengan Sehun, Hana akan terus mengoceh, mengomeli Sehun dengan kata-kata ajaib yang keluar dari bibir kecilnya.

"Lagi pula, apa yang kau katakan sampai Sera menangis seperti itu?" Sehun tersenyum tipis, memilih memainkan gelas berisi red wine kesukaannya.

Sayang sekali, nasib Sehun dan Hana itu sama. Sama-sama ditinggal pergi. Sehun ditinggal Ahra pergi ke surga, Hana ditinggal Jaehyun pergi berkeluarga. Kasarnya, Hana si gadis cantik ini dikhianati oleh si Jaehyun.

Tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa di antara keduanya. Hana, sudah menjamin itu. Dia muak dengan laki-laki.

"Oh Sehun!" seru Hana kesal setengah mati.

"Apa?" Sehun menatap Hana yang wajahnya tidak juga tua dimakan usia.

"Kau tidak bisa menebak, apa yang aku katakan pada Sera kali ini?" Menggeram rendah, inginnya Hana siram wajah Sehun dengan wine yang baru dia minum setengah.

"Jawab dengan benar, Oh Sehun, sebelum Wine ini pindah tempat dan mengotori wajahmu!" Ancaman Hana hanya mampu membuat Sehun tertawa seperti orang gila.

"Dia memintaku menikahimu, bagaimana? Kau mau menikah denganku?" Sampai akhirnya, tangan kosong Hana bergerak memukul kepala Sehun agar lelaki itu sadar.

"Aku tidak berminat menikah dengan orang yang hatinya bukan untukku. Kau berencana membuang anakmu? Kenapa sampai membuat Sera berpikiran kalau dia tidak diinginkan? Kau tahu? Aku tidak pernah mendengar Sera menangis sampai sebegitunya." Hana menggerutu kesal karena sepertinya sejak kehilangan Ahra, lelaki ini bertambah tidak waras.

"Sera menangis? Aku hanya melarangnya berpacaran, aku juga melarangnya menikah. Aku bilang, kalau sampai dia menikah maka hari pernikahannya akan menjadi hari kematianku. Apa aku mengucapkan perkataan yang salah?" jawab Sehun menggoyangkan gelas besar itu, menatap Hana datar.

"Dasar tidak waras! Kau pikir kau siapa, berhak mengatakan hal seperti itu!" seru Hana mendadak naik pitam.

"Aku ayahnya!" Lekas Sehun taut tatap tajam dengan Hana.

"Oh Sehun! Kalau Sera tidak boleh menikah, lalu kau akan menikahinya begitu?" Sehun tertawa cukup keras, membuat beberapa pelanggan yang sedang menikmati malamnya dengan minuman dan perempuan meliriknya.

"Aku seorang ayah," bisik Sehun rendah, "Bukan seorang bajingan."

Wah, kalian yang mendengar penuturan Sehun tentang melarang anaknya menikah, pasti mengira kalau Sehun mencintai anaknya sendiri, kan? Sama, Hana juga termakan pemikiran bodoh seperti itu.

"Kalau yang kau maksud cinta, aku memang mencintai dan menyayanginya karena dia putriku. Tapi, sebagai pria tentu saja wanita yang aku cintai hanya Choi Ahra," kata Sehun meneguk winenya sampai tandas.

Little Slice Of Heaven Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang