05 - Rumput Liar

78 23 0
                                    

"Cinta adalah bunga, kamu harus membiarkannya tumbuh."

-John Lenon-

🍁🍁🍁🍁

Oh sial, bayangkan sudah satu pekan lebih, Sera tidak bertemu dengan Na Jaemin. Hari ini saat dirasa kakinya membaik, Sera putuskan untuk menemui lelaki tampan itu lalu menyelesaikan tugasnya yang menumpuk.

Karena dua hal tadi, mau tidak mau Sera harus datang lebih awal ke kampus. Selama meliburkan diri dari aktivitas perkuliahannya, Sera yang mengemban jabatan sebagai mahasiswa baru hanya menghabiskan waktunya dengan makan, tidur, lalu menstalking akun snsnya Na Jaemin. Pokoknya hari ini Sera harus bertemu Na Jaemin, tentu saja setelah dia menyelesaikan tugasnya.

Rumahnya sudah sepi, ayahnya sudah berangkat ke kantor dari pagi. Sera tidak tahu apa yang terjadi di kantor, tapi akhir-akhir Sera lihat ayahnya selalu pulang telat.

"Ibu aku berangkat," kata Sera setelah duduk menatapi wajah sang ibu dari bingkai foto.

"Ah benar, ibu mau berdiskusi sebentar denganku? Aku punya beberapa cerita, siapa tahu ibu mau mendengarnya?" Hening, Sera menarik sudut bibirnya tinggi-tinggi, tersenyum getir hatinya selalu dirasa diremat kuat.

"Ibu bisa beri tahu aku bagaimana cara mendapatkan hati laki-laki galak, tidak? Kata Bibi Hana, Ibu jago dalam hal menaklukkan laki-laki modelan begitu? Ayah saja yang galak, bisa Ibu luluhkan." Sera tertawa kecil, mendengar ceritanya yang terdengar konyol.

"Ah benar Ibu, kalau aku menjodohkan Ayah dan Bibi Hana bagaimana? Aku tahu, mereka selalu berisik kalau sudah bertemu, tapi bukankah mereka terlihat lucu kalau bersama?" Sera ikut tersenyum melihat wajah ibunya yang tersenyum cerah di sana, sedikitnya Sera bisa mengerti kenapa Oh Sehun cinta mati pada Choi Ahra.

"Astaga Ahra, kau mendengar itu? Bukankah anakmu konyol?" Sera menoleh ketika Jung Hana muncul di balik pintu, astaga kenapa, sih, Sera selalu saja ketahuan dengan mudah.

"Bibi! Kenapa kemari?" protes Sera malu, karena selalu memaksakan keinginannya pada dua orang itu.

"Aku harus mengantarmu. Ayahmu menyebalkan, harusnya dia sewa supir atau membiarkan anaknya ini punya pacar, jadi aku tidak harus repot-repot menjaga bocah nakal ini." Sera tertawa samar, lekas menghampiri Hana.

"Ayo! Aku ingin bertemu Na Jaemin! Aku merindukannya!" ucap Sera bersemangat, sedikit berlari tapi lekas melambatkan langkahnya begitu kakinya terasa ngilu.

"Bukankah kamu bilang tugasmu banyak? Kenapa Na Jaemin lagi dan lagi?" tanya Hana, menutup pintu lalu tersenyum kecil melihat ke dalam sana sebelum akhirnya berjalan menggandeng tangan Sera

"Tentu saja, tapi tidak seberapa dengan tugas Bibi Hana," ucap Sera memantik senyum di bibir Hana.

Sebenarnya, Sera punya banyak pertanyaan untuk bibinya ini, tapi dia tidak mau dikatai gadis cerewet. Sudahlah, Sera lebih baik menunggu saja dari pada repot-repot harus cari tahu.

"Bibi ayo, aku sudah telat."

Ck, bodo amat. Untuk sekarang Sera ingin cepat-cepat bertemu Na Jaemin.

"Apa setidak sabar itu menemui Na Jaemin?" Semudah itu Jung Hana membaca imajinasi dangkal keponakannya, yang baru jatuh cinta di usia dua puluhan.

Little Slice Of Heaven Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang