Setelah mengabsen siapa yang ada di meja makan, aku berlari ke arah bang Cakra dan duduk di pangkuan nya. Kenapa gak ke bang Alvin atau bang Bagas? Liat mukanya aja udah ngeri. ogah ah, nanti bukannya dapet pangkuan malah nyium lantai.
(kalimat terskhir diatas contoh orang over thinking, jangan ditiru!!!)"Lia... Duduk dikursi"
Tuh kan bang Alvin kayaknya punya dendam kesumbat deh.
Aku pun langsung mengeluarkan jurus andalanku. Mataku yang berkaca-kaca dan ekspresiku sendu.
"Gak mau..." juga jangan lupa rengekan anak kecil
"kasian bang Cakra keganggu makannya kalo kamu disitu" Ayah memberikan pengertian dengan lembut.
"Huuweee... " bukan aku kalo gak keras kepala, aku pun tambah menangis kencang. Dan benar saja semua yang melihat aku menangis pun menghela nafas berat. Artinya tidak ada pilihan lain selain mengiyakan.
"gakpapa kok bang, yah, nanti Cakra makan terakhir aja, Lia jangan nangis dong nanti cantiknya hilang loh"
He he he bang Cakra emang ter the best deh. Aku berhenti nangis dan tersenyun ke arah bang Cakra yang menurutku tampan nya melebihi ayah, melihatku tersenyun ia juga ikut tersenyun sambil ngelus rambutku.
Aku dari dulu pengen disayang oleh seorang kakak. Dulu makan aja aku selalu sendiri. Bunda sibuk kerja, kakak makan diluar itupun aku gak di bawain makan. Aku kadang makan sama garem kalo lagi gak ada makanan. Gak ada yang namanya canda tawa antara kakak adek yang ada aku selalu diperlakukan kasar saat bunda gak ada.
"Loh Lia kok nangis"
Aku tersentak mendengar suara bang Kevin. Buru-buru aku mengusap air mata yang nakal, keluar gak bilang huh
"gakpapa kok" aku tersenyun lebar menandakan aku tidak apa-apa.
Sekilas aku melihat bang Bagas menatapku sendu, eh tapi gak mungkin, di ingatan kakak cantik bang Bagas gak pernah perhatian sama tubuh ini. Aku menggeleng kuat dan melihat bang Bagas sekali lagi, tuh kan kubilang juga apa, yang kulihat aja wajah datarnya menatapku intens.
"lanjut makan! " perintah ayah dan semua pun makan dengan khidmat hanya ada dentingan sendok, aku disuapin sama bang Cakra. Di sini gak ada peraturan untuk diam saat makan.
"Abang" panggilku entah kepada siapa
"hemm" para abang kompak berdehem tanpa terkecualipun, sontak membuat ruang makan menjadi hening sesaat kemudian bang Alvin dan bang Bagas melanjutkan makan. Dan yang lain menatapku dengan pandangan bertanya.
"kenapa Lia sayang?" Tanya bang Kevin lembut karna tidak tahan dengan keheningan ini, ia bertanya sambil melihatku.
"Lia pengen susu" aku melihat semua kaget ( keculi Bagas&Alvin, heran gue gak ada ekspresi lain selain datar kek triplek:v ) saat mendengar permintaanku
Dikehidupanku dulu, aku selalu minun susu setiap hari. Walaupun keuangan menipis bunda selalu menyisihkan uang untuk membelikanku susu. Sebenarnya aku gak mau menambah beban bunda, tapi ya mau gimana lagi minum susu seolah menjadi candu bagiku. Sehari tanpa susu membuatku mudah lelah dan berujung sakit, makanya bunda selalu menyetok susu dirumah.
"Rasa yang apa? Mau rasa coklat, vanila, keju, moca, taro, match, blueberry, melon, strawberry, jeruk, blackcurrant, pisang, jam-" cerocos bang Raka terpotong
"STOP" ayah meninggikan suaranya
"wah Lo kok cocok sih jadi pelayan super market yang kasir" lanjut bang Cakra meledek
"enak aja ganteng kaya gini di jadiin pelayan super market, gak level lah ya" celetuk bang Raka sambil mengibas tangan seolah jijik
"iya ganteng, tapi kalo dilihat dari ujung sedotan bwahaha... " ucap bang Cakra diakhiri dengan tertawa
Gak bisa dibiarin nih, kalo di lanjutin malah gak kelar-kelar sampe subuh
"sia-" ucapan bang Raka kupotong bebek angsa masak dikuali. Eh- kok malah nyanyi sih
"BANG" teriakku kayak toa masjid itu loh tau kagak? Kalo gak tau tanya aja sama Pak Haji pasti tau kok
setelah teriak aku mengerjab polos seakan barusan tidak terjadi apa-apa. Bagus, gak ada yang marah karna aku teriak kayak gitu.
Hening lagi, gak ada suaranya, jangkrik pun gak berani bersuara, ayah, Leo, bang Alvin dan bang Bagas udah selesai makannya. Seletah keheningan beberapa saat lalu, aku pun melanjutkan berbicara
"Lia mau susu strawberry"
Lalu bang Alvin memerintah pelayan untuk membuatkannya. Aku pindah ke pangkuan ayah karena makananku sudah habis
"eh...eh...eh. Lia kok pindah sih" Ucap bang Cakra gak terima saat aku pindah.
"bang Cakra makan aja"
Bang Cakra mulai mengambil makan dengan wajah cemberut dan bibir di moncong-moncongkan.
"gak usah sok-sok an di imut-imutin tuh muka, lucu kagak, jiji iya" ejek bang Raka yang dihiraukan oleh bang Cakra.
Setelah pelayan memberikan susu strawberry yang ku pesan, aku reflek tepuk tangan dengan ekspresi riang seperti anak kecil mendapat mainan baru, itu sudah menjadi kebiasaan saat aku senang. Aku langsung meminum susunya hingga kandas. Semua yang melihatku hanya geleng kepala.
Lia Proff End
Tatanan duduk Meja makan
Lio. Raka. Bagas.
Ayah
Kevin. Cakra. Alvin.
Setelah acara makan malam tadi, keluarga Arsalan berkumpul di ruang kekuarga lantai 2. Mansion keluarga Arsalan ada 4 lantai, 6 lantai termasuk rooftop dan baseman. Lift ada, tangga juga ada. Kamar pelayan, tukang kebun, satpam, bodyguard, dll. Di belakang mansion utama.
•Lantai pertama berisi ruang keluarga; ruang santai yang ada di dekat kolam renang dan taman; ruang makan; dapur; ruang olahraga; Kamar mandi dan toilet.
•Lantai kedua berisi ruang keluarga; Kamar tamu, kamar mandi dan toilet di setiap kamar; perpustakaan; ruang bermain ada tempat bola sodok atau bilyard pool,ps,vr, kalau masuk lagi ada ruang bioskop mini.
•Lantai ketiga berisi ruang kerja; kamar tidur utama atau Daniel ; kamar Alvin; kamar Bagas; kamar Kevin.
•Lantai keempat berisi kamar Lia; kamar Leo; kamar Raka; kamar Cakra.
OK. back to topicsLia sedang nonton kartun strawberry shortcake, duduk lesehan sambil memakan kripik kentang. Lia ditengah antara Leo dan Ayah Daniel, Cakra dan Raka main game online di HP, Alvin dan Bagas entah kemana authornya gak tau:v
"Ekhem... Lia" Daniel berdehem lalu memanggil Lia.
"ya ayah" jawab Lia tanpa mengalihkan pandangan dari tv
"kamu tahu bunda ada dimana?" Tanya Daniel hati-hati yang dibalas gelengan oleh Lia.
Cakra dan Raka sudah duduk didekat Leo meletakkan HP masing-masing dimeja. Daniel memangku Lia sambil membelai rambut beraroma strawberry. Leo mematikan TV.
"i...ih kok di matiin sih" kesal Lia karena kartun kesukaannya malah jadi hitam
"dengerin penjelasan ayah dulu, nanti dihidupin lagi" Ucap Leo sambil mencium pipi menggembung milik Lia
"yaudah buruan yah" pasrah Lia
"sebenarnya bunda...
![](https://img.wattpad.com/cover/248718430-288-k786466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ADHELIA
FantasyAdhelia Maisandra. Gadis Polos,baik,manja yang mendambakan kasih sayang seorang kakak kini harus meregang nyawa di tangan kakaknya sendiri. Ia kira akan bertemu dengan sang pecipta dan berkumpul bersama ayah yang mendahuluinya. Namun malah bertransm...