Angin malam menghembus tajam, udara dingin tak mempengaruhi seorang gadis berbadan bocel yang sedang menatap bintang. Air matanya dari tadi tumpah di iringi dengan isakan kecil. Setelah ayahnya menjelaskan tadi, ia langsung pamit dan menuju ke balkon kamar. Kalau kalian mikir gadis itu Lia jawabannya adalah iya. Tadi ayahnya menceritakan tentang awal mula Adelia kehilangan bundanya, tentang tunangannya, dan amnesianya. Tak ada yang ditutup-tutupi. Namun itu versi mereka berbeda dengan versi pemilik tubuh asli.
Sebenarnya Ia bersedih bukan soal apa yang diceritakan ayahnya tadi, namun ia merindukan salah satu tokoh yang dibicarakan tak lain dan tak bukan adalah sang bunda.
'bunda... Bunda disana tau gak ya kalo Lia udah gak ada? bunda sedih gak saat kalo liat Lia gak ada?bunda jangan marah ya sama kakak. bunda...Lia kangen sama bunda' Batin Lia
Lia tersentak saat merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Ia langsung membalikkan badan lalu memeluknya.
"Le-o" lirih Lia tapi masih didengar oleh Leo
"Iya ini Leo"
"Lia sayang Leo"
"Iya. Leo tau. Leo juga sayang banget sama Lia"
Setelah beberapa menit kemudian Leo mengeratkan pelukan saat mendengar dengkuran halus dari Lia. Leo menggendong Lia dan meletakkan dikasur dengan hati-hati, saat hendak pergi tangannya dicengkal oleh Lia.
"jangan tinggalin Lia" gumam Lia tapi matanya masih terpejam. Leo terkekeh kecil lalu berbaring disamping Lia.
"bang, tolong tutupin pintu balkonnya" pinta Leo
Leo tahu jika Alvin ada dibelakang pintu. Alvin yang ketahuan pun menetralkan wajah terkejutnya lalu masuk dan berjalan santai menutup balkon kamar kemudian mengecup pipi Lia sebelum keluar dari kamar Lia. Leo juga melakukan hal yang sama kemudian terlelap sambil memeluk Lia. Lia membuka mata kembali, Lia memandang wajah Leo yang damai lalu ia mendusel ke dada bidang Leo mencari kenyamanan kemudian ikut terlelap kembali.
Keesokan harinya Lia terbangun karna merasakan benda berat diperutnya. Ia menoleh dan ternyata tangan Leo yang sedang tidur dengan wajah damainya.
"Leo bangun" Lia dengan jahil mencolek pipi Leo namun cuma di balas deheman.
"iih Leo ayo bangun" Lia menarik selimut yang dipakai Leo.
Grep
"5 menit Lia" Leo menarik tangan nakal Lia kedalam pelukannya, Lia berdecak lalu ide konyol terlintas di pikirannya
Cup
Cup
Leo membelalakkan mata dan langsung bangun saat Lia mengecup kedua pipinya. Leo memegang pipinya lalu menatap Lia dan dibalas dengan cengiran polos.
"selamat pagi Leo, ayo buruan bangun, Lia mau mandi" Lia berkacak pinggang
"pagi juga Lianya Leo"
Leo mengecup kedua pipi Lia lalu melangkah keluar menuju kamarnya sendiri. Lia pun langsung menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, Lia berdiri didepan kaca.
"yang beda apa ya? kayak gak ada bedanya tapi lebih cantikan kakak cantik qiqiqi..." Lia melihat wajah tubuh barunya dari berbagai sisi. Sama!!! Tidak ada yang berbeda dari wajahnya dikehidupan dulu.
Setelah selesai mencocokkan wajahnya yang sekarang dengan yang dulu, Lia menuju ke lift. Lift berhenti di lantai 3, dan ternyata Bagas. Kenapa Bagas ada dirumah? karena Bagas sedang Libur satu minggu, biasanya ia akan ke apartment namun entah kesurupan atau apa liburnya sekarang dirumah
Saat Bagas melihat Lia keduanya terkejut, saat Bagas ingin menutup lift namun kalah cepat, tangannya ditarik oleh Lia. Lia menutup lift dan memencet angka 1. Didalam lift hanya hening, suasana canggung.
Ting
Pintu lift terbuka Lia yang ingin berlari tangannya dicengkal terlebih dahulu oleh Bagas
"Jangan Lari!" perintah Bagas dengan nada dingin
Glup. Lia menelan air liurnya dengan susah payah dan mengangguk pelan. Bagas yang melihat Lia mengangguk kemudian berjalan mendahului. Lia mengikuti dari belakang.
Diruang makan keluarga Arsalan sudah lengkap. Oh ya kalau kalian bertanya kenapa kekuarga Arsalan,Daniel lah yang menjadi kepala keluarga? Jawabannya karena orang tua Daniel sudah meninggal dunia, Daniel anak tunggal. Sedangkan keluarga dari pihak bundanya Adelia memiliki marga dan rumah sendiri.
Lia menuju kursi kosong di samping ayahnya tempat bunda Adelia dulu.
"Lia boleh kan duduk disini?" tanya Lia sambil memilin jarinya karena mendapat berbagai tatapan dari semua orang yang ada diruangan itu. Ada yang menatapnya lembut, ada yang menatapnya bingung, ada yang menatapnya tajam, ada yang menatapnya datar, dan ada yang menatapnya dengan ekspresi sendu.
"boleh" jawab ayahnya
Lia berbinar senang dan langsung memeluk Daniel.
"Maksih ayah"
"yaudah yok buruan acara teletabisnya, Raka dah laper" Ujar Raka dengan ekspresi memelas. Lia cekikikan. Memang jika berada dilingkungan keluarga mereka tidak boleh menggunakan Lo-Gue. Tidak sopan katanya.
Daniel mengambil makanan untuk dirinya sendiri dan mengambil lagi untuk Lia. Lia dengan senang hati melahapnya.
Selesai makan mereka berada di ruang keluarga lantai satu. Hari ini hari minggu jadi kantor libur.
Saat melihat kartun botak kembar berangkat sekolah Lia jadi teringat sesuatu"ayah" panggil Lia kepada sang ayah
"Ada apa Lia?" tanya Daniel
"Lia pengen pindah sekolah" pinta Lia
"Lia mau pindah sekolah dimana?" tanya Kevin dengan nada lembut seperti biasanya
"Di AMS, pengen sekolah bareng bang Raka sama Leo" ucap Lia dengan yakin
"yaudah minggu depan kamu pindah" Daniel mengelus rambut halus Lia yang beraroma strawberry
"gak mau Lia maunya besok" rengek Lia
"bukannya Lia baru pulang dari rumah sakit" ucap Daniel
"Lia kan udah sembuh, lukanya juga udah kering" Lia tetap kekeuh pengen di sekolahan milik ayahnya itu.
Saat kecelakaan Adelia cuma kepalanya terbentur aspal dan luka-luka bagian sikut dan lututnya saja, tidak sampai retak ataupun patah tulang.
"ya sudah besok bareng Leo berangkatnya" pasrah Daniel
"gak mau, Lia pake mobil sendiri aja" Lia menolak lagi
"bareng Leo atau tidak sama sekali" ancam Alvin
"yaudah Lia ngambek, Lia nanti gak mau makan"
Daniel,Alvin,dan Lia sama-sama keras kepala. Akhirnya mereka menuruti permintaan si bungsu, daripada magh yang dimiliki Lia kumat. Adelia memiliki magh kronis, ingat part kemarin saat author bilang Lia gak mau kalau Leo menjenguknya? Ya itu saat magh Adelia kumat. Hari itu sedang pelajaran olahraga dan Adelia tidak sarapan dengan alasan malas makan dan berakhir di rumah sakit. Saat Leo menjenguk, Adelia mengamuk, makanan yang di meja samping brankar dilempar dan penyakitnya tambah karna gak mau makan. Sehingga Leo trauma jika datang menjenguknya. Namun Lia yang sekarang berbeda, ia bahkan sedih jika Leo tidak datang menjenguknya.
Mereka melanjutkan kegiatan masing-masing. Cakra yang sedang membuat skripsi di ganggu oleh Raka. Bagas dan Alvin sibuk dengan ponselnya. Daniel dan Kevin mengobrol. Leo rebahan dengan kepala ditaruh di paha Lia.
'makasih tuhan sudah menghidupkanku kembali dan memberiku kasih sayang yang belum kudapatkan dikehidupanku yang dulu'
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ADHELIA
FantasyAdhelia Maisandra. Gadis Polos,baik,manja yang mendambakan kasih sayang seorang kakak kini harus meregang nyawa di tangan kakaknya sendiri. Ia kira akan bertemu dengan sang pecipta dan berkumpul bersama ayah yang mendahuluinya. Namun malah bertransm...