Bab.5b

93.4K 3.7K 121
                                    

"Mau aku pesankan minuman?" Tanya seseroang dari samping kursi Rena.

Rena menoleh dan melihat penampakan seorang pria tampan namun bergaya terbuka, kancing kemeja yang jelas seharusnya di kancingi malah di buka hingga seperut pria itu. "Gak takut masuk angin mas?" Tanya Rena dengan tampang bodoh nya.

Pria itu menaikan satu alisnya lalu tertawa. "Baru kali ini loh aku di panggil mas dan apa itu masuk angin?" Tanya pria itu pada Rena.

Rena menundukan kepalanya, ia mulai ingat pesan Leon yang bilang padanya harus mengabaikan orang asing yang mungkin mengajak nya bicara katanya kalau Rena berani berbicara banyak padanya orang itu akan menculik nya.

Rena hendak pergi dari sana, tapi tangan pria asing itu berhasil menangkap nya lebih dahulu. "Mau kemana?" Tanya pria itu.

Rena menggeleng tak mau menjawab. "Aku mau belikan kamu minuman, tapi kamu malah pergi?" Ujar nya dengan tampang sedih.

"Bukan mau culik saya kan?" Tanya Rena dengan polosnya.

Pria itu nampak menahan tawanya." Menculik?" Tanya nya sembari tertawa kecil karena tak sanggup lagi menahan ketawa.

"Memang nya tampang saya ada tampang kriminal ya?" Tanya pria itu lagi pada Rena.

Rena menggeleng. "Tidak ada manusia yang bisa menduga orang lain itu jahat atau tidak, jadi orang jahat juga tidak harus mendukung dari muka saja." Ucap Rena pada pria itu.

"Udah punya pacar belum, seperti nya aku tertarik pada wanita seperti mu." Ucap pria itu membuat Rena gelagapan.

"Reno!" Panggil segerombolan wanita pada pria yang sedang berbicara padanya.

Rena ikut menoleh dan melihat sekumpulan wanita itu yang menatap nya penasaran. "Pacar baru?" Tanya salah satu wanita disana.

Lelaki yang bernama Reno itu tersenyum. "Sebentar lagi mungkin akan jadi pacarku." Ucap Reno sembari menerbar senyuman pada Rena.

Rena menggeleng. "Saya gak mau kok." Ucap Rena pada gerombolan wanita disana yang terkejut dengan ucapan nya.

Siapa yang tidak mengenal Reno si raja di club ini, semua wanita disini juga tahu bagaimana pesona pria itu. Walau terkenal playboy tetap saja menjadi idola para wanita disini. "Rena!" Panggil seseroang dari kejauhan dengan teriakan yang sangat amat kencang hingga membuat semua yang bergerombol menoleh pada orang itu.

"Pak bos?" Gumam Rena melihat Leon berada disana sembari mengode dirinya untuk mendekat.

Semua wanita disana kini mengerti kenapa Rena menolak Reno setelah melihat Leon. "Apa dia baru disini?" Ucap seorang wanita berbisik pada teman nya.

Rena berlari kecil kearah Leon. "Apa ada yang menyakiti mu?" Tanya Leon pada Rena.

Rena menggeleng. "Tidak ada." Ucap Rena.

Reno yang bisa melihat tidak ada tanda-tanda pacaran dari kedua pasangan disana pun menghampiri mereka. "Dia bukan pacarmu kan?" Tanya Reno pada Leon yang juga tak kalah tampan.

Leon mengangguk kecil. "Baguslah." Ucap Reno.

"Tadi namamu Rena kan, aku Reno. Kita punya kesamaan nama ternyata." Ucap Reno sembari mengelus pipi Rena.

Leon mengerutkan keningnya. "Atas dasar apa kamu berani mendekati nya?" Tanya Leon.

Reno tersenyum miring. "Dia bukan pacarmu." Ucap Reno pada Leon.

Leon mengeluarkan smirk nya. "Dia memang bukan pacarku, tetapi dia tetap milik ku." Ucap Leon sembari mengandeng Rena untuk ikut pergi menjauh dari segerombolan wanita dan satu pria aneh disana.

Rena melihat genggaman tangan Leon padanya dan merasakan hangat nya telapak tangan bos nya saat ini. "Sudah dapat wanita yang dicari?" Tanya Rena.

Leon menggeleng. "Karena kamu saya jadi gak bisa konsentrasi cari perempuan disini." Ucap Leon membuat Rena merasa bersalah.

"Seperti nya saya salah mengajak mu kemari." Ucap Leon pada Rena.

Rena meminta maaf, sedangkan Leon malah dibuat semakin kesal dengan pikiran nya yang sedari tadi memikirkan wanita bodoh ini. Bukan karena suka, hanya khawatir saja. "Jangan kebiasaan mengobrol dengan orang asing, saya kan udah bilang sebelum nya." Ujar Leon pada Rena.

Rena mengangguk dan mengaku salah, walau dirinya sama sekali tidak salah tentang hal ini. Rena dan Leon kini duduk disalah satu bilik club ini, bos nya nampak mengangkat tangan nya dan memesan sebuah makanan juga minuman disana.

"Kamu lapar kan?" Tanya Leon yang diangguki Rena.

Leon menghela napas nya dengan berat lalu tak sengaja melihat wanita seksi yang tengah berjoget di depan sana. "Waw!" Ujar Leon dengan mata yang memicing ke depan.

Rena ikut melihat arah pandang mata Leon. "Bapak suka wanita yang seperti itu?" Tanya Rena pada Leon.

Leon mengangguk. "Bukankan sangat seksi?" Tanya Leon pada Rena.

Rena yang tidak terlalu mengerti itu hanya mengangguk saja mengiyakan ucapan bos nya. "Maaf kalau saya lancang karena berani menanyakan ini, apa bapak akan menikahi wanita yang seperti itu?" Tanya Rena pada Leon.

Leon menoleh dan menatap mata Rena. "Mungkin saja karena saya suka wanita yang memiliki bokong besar dan bodi aduhay." Ucap Leon kepada Rena.

"Dengan pakaian seksi?" Tanya Rena kembali.

Leon terdiam lalu membuang pandangan nya dari wanita itu. "Entahlah, karena kamu tanya mendadak saya jadi bingung gimana jawab nya." Ucap Leon berbohong.

Rena mengangguki jawaban Leon. "Bapak gak kesana?" Tanya Rena sembari menujuk wanita yanh sebelum nya nampak Leon kagumi.

Leon menggeleng. "Saya lihat lagi seperti nya dia jelek." Ucap Leon membuat Rena menoleh pada wanita yang jelas-jelas cantik itu.

"Apa seharusnya bapak pakai kacamata saja?" Tanya Rena sembari mendekat dan menatap mata Leon lekat-lekat membuat pria itu hampir salah tingkah.



Lanjut part 3 ....
Bisa juga itu si bos mesum salah tingkah ama Rena?

Perverted Boss ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang