Rena memasuki apartemen Leon yang besar bersama pria itu di depan nya. "Dirumah saya banyak pekerja, sedangkan di apartemen hanya dihuni oleh saya saja dan beberapa barang koleksi milik saya." Ucap Leon.
"Tempat ini hanya kamu yang tahu, mungkin juga papah saya kalau saja pria itu tua itu menyelidiki tempat tinggal kedua saya." Ucap Leon menjelaskan perihal dirinya.
Rena mengangguk. "Mau minum apa?" Tanya Leon.
Rena menggeleng. "Kamu bisa ambil sendiri, saya mau kekamar buat ganti baju. Mau ikut?" Goda Leon pada sekretarisnya.
Rena menggeleng menolak nya. "Kamu tunggu disini." Perintah Leon sebelum memasuki kamar nya kepada Rena.
Ketika Rena hendak duduk diatas sofa dan menunggu Leon selesai berganti baju, tak sengaja wanita itu menemukan sebuah majalah yang tidak sengaja diduduki nya.
"Hah?!" Rena terkejut melihat penampakan seorang wanita seksi yang berpakaian kantor menjadi sampul majalah di tangan nya.
Rena mencoba membuka penampakan itu dan benar saja, ia melihat semakin banyak foto - foto intim didalam sana. Bukan hanya wanita itu saja, melainkan seorang pria memakai jas ikut berfoto intim dengan si pemeran wanita.
Rena meneguk saliva nya sendiri, tak sangka akan melihat hal seperti ini di rumah bos nya. "Atau mungkin pak bos dijebak seseroang?!" Pikir Rena yang sangat tidak masuk akal.
Leon keluar dengan sweater dan celana pendek nya. "Musim hujan, cepat berganti baju." Ucap Leon sembari menyerahkan satu buah sweater dengan celana panjang pada Rena.
Rena mengangguk dan berterimakasih. "Saya ganti baju dulu ya pak." Ucap Rena sembari melirik kanan dan kiri mencari letak kamar mandi.
"Di kamar saya saja." Ucap Leon mengarahkan wanita itu untuk mengikuti nya hingga pria itu memerintah Rena masuk kedalam.
Lalu pria itu berjalan kembali ke arah sofa yang sebelum nya diduduki Rena lalu melihat majalah dewasa nya sudah terbuka disana. "Apa dia melihatnya?" Gumam Leon sendirian.
Leon mengambil buku itu dan meletakan nya diatas meja, pria itu memilih menonton televisi dibandingkan melihat Rena berganti baju. "Wanita itu terlalu polos untuk di nodai." Pikir Leon saat ini.
"Tapi....siapa suruh akhir-akhir ini dia terlihat menggoda." Gumam Leon kembali.
Hingga Rena keluar dari kamar nya dengan pakaian serba besar membuat Leon kini terfokus pada wanita di depan pintu kamar nya itu. "Rena, bra mu terlihat." Ucap Leon pada Rena dengan sedikit gugup.
Leon menampar kecil muka nya, ada apa dengan nya kali ini yang merasakan hawa panas padahal sebelum nya ia sempat kedinginan. Rena melihat baju sweter yang sedang ia kenakan miring dan menampakkan tali bra nya pun segera menutupi nya.
Rena menghampiri Leon dan duduk disamping pria itu sesuai perintah bos nya. Leon melirik baju Rena dan dirinya bergantian lalu baru menyadari bahwa kedua nya memiliki warna yang sama. "Aih." Gumam Leon sembari menggaruk kepalanya belakang nya yang tidak gatal.
Lama Leon bermain dengan pikiran nya sendiri, pria itu sampai tidak menyadari kalau Rena ternyata sudah tertidur di samping nya dengan menyenderkan kepalanya di sofa. "Ck, berharap apa aku malam ini?" Gumam Leon.
Leon menyenggol bahu Rena membuat wanita itu melenguh dalam tidur nya. "Beneran tidur ternyata." Gumam Leon.
Leon melihat ke belahan baju milik nya yang sedang di pakai Rena. "Sudah kendur begitu masih gak kelihatan juga belahan dada nya, benar-benar tepos." Ucap Leon.
Leon memberanikan diri mendekati Rena berniat lebih dekat lagi untuk melihat sebesar apa ukuran dada wanita yang sedang tertidur disamping nya. "Siapa tahu pikiran ku berubah." Gumam Leon.
Tangan Leon kini aktif membuka perlahan baju yang sedang di kenakan Rena. "Sabar Leon, jangan sampai dia bangun." Gumam pria itu.
Leon kini bisa melihat perut mulus Rena dengan bodi yang menurut nya sangat pas di angkat-angkat ketika sedang melakukan hal itu. "Ray." Ucap Rena dalam tidur nya membuat Leon segera melepaskan baju wanita itu yang sempat diangkat nya.
"Ray?" Gumam Leon ketika mendengar nama pria yang keluar dari mulut Rena.
Ponsel Rena berdering dan memperlihatkan sebuah panggilan masuk. Tak mau Rena bangun dari tidur nyenyak nya, Leon pun mengangkat panggilan tersebut dikarenakan juga nama Ray ada pada tampak depan layar ponsel Rena saat ini.
"Ada apa?" Tanya Leon tanpa basa-basi ketika menjawab panggilan dari dari adik Rena itu.
"Dimana Rena dan siapa ini?" Balas Rey dari sebarang dengan suara dingin pria itu yang tak kalah dari Leon.
Leon berfikir bahwa Ray adalah pacar yang tinggal serumah dengan Rena. "Kalau begitu kenalkan, saya pacar kedua Rena dan sekarang wanita itu sedang tertidur di samping saya. Jangan khawatir, Rena aman dan tidak akan saya apa-apakan. Bye!" Ucap Leon dengan nada menyebalkan sebelum benar-benar menutup telpon nya.
Leon menghela napas nya kesal, hingga sadar bahwa Rena kini sudah bangun dengan wajah yang menatap kebingungan. "Maaf saya ketiduran pak." Ucap Rena meminta maaf.
Leon menggeleng dengan santai. "Tidak saya maafkan sebelum kamu menuruti apa yang saya katakan." Ucap Leon membuat Rena mengangguk.
"Balikan badan mu." Ucap Leon memerintah.
Rena mengikuti arahan Leon. "Berbaring dengan hadapkan tubuh kebelakang di atas sofa." Ucap Leon membuat Rena harus melakukan hal itu juga.
Leon tersenyum miring melihat kepolosan Rena, sedangkan pria itu mulai melinting lengan baju nya. Tangan kanan Leon kini meraba bokong Rena dengan bibir nya yang menciumi ceruk leher wanita itu dari belakang.
"Hmm, bapak...."
Leon tersenyum mendengar lenguhan yang dikeluarkan Rena. "Apa?" Bisik Leon membalas lenguhan Rena tanpa dosa.
"Apa harus melakukan ini dengan saya?" Tanya Rena kembali ketika kedua tangan Leon aktif meraba bagian perut nya dan akan menjalar hingga keatas.
"Ahhmm...shhh." Lenguh Rena lagi hingga tak sadar Leon menciumi area pipi wanita itu.
Karena area mereka mendukung dengan pencahayaan yang remang-remang juga dingin nya malam karena hujan, Rena hanya bisa menikmati apa yang Leon tengah lakukan padanya tanpa tahu konsekuensi nya.
"Bapak." Panggil Rena merasa kegelian dibagian leher nya ketika Leon menciumi nya bertubi-tubi.
"Kamu menyukai sentuhan saya?" Bisik Leon bukan nya menjawab malah balik bertanya.
Rena mengangguk dengan jujur. "Suka." Jawab wanita itu membuat Leon tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perverted Boss ⚠️
Romance⚠️21+ Leon selaku CEO dari sebuah perusahaan kini membutuhkan sekretaris baru, tapi syarat yang ia inginkan adalah seorang wanita berdada besar dan pinggul lebar. Akan tetapi wanita berama Rena menghancurkan segala fantasi mesum nya, dan leon akan...